Kedekatan yang Menumbuhkan Percaya Diri
Menumbuhkan kepercayaan diri anak tidaklah instan. Perlu proses panjang dan upaya yang tak kenal lelah dari orangtuanya. Anak pun harus dilatih sejak dini, bahkan sejak dalam kandungan. Begitulah yang diyakini oleh Indriyati Oktaviano. Menurutnya, untuk menumbuhkan kepercayaan diri anak, hubungan orang tua dan anak haruslah dekat. Kedekatan ini perlu dijalin sejak anak masih dalam kandungan.
“Mendidik anak, termasuk menumbuhkan kepercayaan diri itu perlu dilakukan sejak anak kita masih berupa janin dalam kandungan. Sebagai orang tua, terutama ibu yang mengandung, harus mulai menjalin kedekatan dengan anak melalui sentuhan dan sering diajak berbincang. Metode ini sangat dipercaya bisa menjalin kedekatan psikologis antara orang tua dan anak,” tutur ibu lima anak ini.
Mengapa kedekatan orang tua-anak itu penting dalam menumbuhkan rasa percaya diri anak? Wanita yang sering disapa Indri ini menjelaskan bahwa menumbuhkan kepercayaan diri anak tidak hanya sekedar dari eksternal saja. Orangtua tidak cukup hanya mengatakan, “Kamu pede donk!” Justru, sebelum memberikan motivasi eksternal seperti itu, orangtua perlu menumbuhkannya dari sisi internal dulu.
“Lalu, bagaimana menumbuhkan kepercayaan diri ini dari sisi internal?” lanjut Indri. “Pertama, anak-anak harus merasa disayang oleh orang tuanya. Dengan begitu, anak juga merasa dipercaya bahwa dia bisa mencapai apa yang dicita-citakannya. Mereka juga akan merasa bahwa orang tuanya akan selalu ada disampingnya dan mendukungnya.”
Setelah menjalin kedekatan emosional dengan anak, orang tua juga harus sering memberikan pujian pada anak terhadap sekecil apapun pencapaian anak. Anak yang haus pujian akan cenderung merasa minder saat berhadapan dengan orang lain, tidak percaya akan kemampuan dirinya sendiri, dan semakin lama akan menarik diri dari lingkungan sosial. Mengingat pentingnya pujian ini, Indri pun tak pelit memberikan pujian pada anak.
“Biasanya, banyak orang tua yang pelit memuji anak di depan orang lain. Maksudnya bukan terlalu membangga-banggakan anak, tapi bagaimana anak bisa percaya diri jika orang tuanya saja tidak pernah mengakui dan memuji keunikannya? Jadi, kepercayaan diri anak tumbuh ketika eksistensi kehidupannya diakui dengan baik oleh lingkungan sekitarnya. Terutama oleh orangtuanya sendiri,” ujar Indri. [Noviana Sari]
Fot oleh Alexandr Podvalny dari Pexels.
Ciri-Ciri Generasi Lemah
#parenting28-10-2024
Surat An-Nisa ayat 9 merupakan peringatan bagi para orang tua yang seharusnya takut jika meninggalkan generasi yang lemah (Dzurriyyatan dhi'aafan). Kata "Dhi'aafan" berasal dari kata dasar "Dho'ifan" yang artinya lemah secara psikis.
Cara Berkomunikasi dengan Anak
#parenting17-10-2024
Akar permasalahan anak yang susah dinasehati adalah pola komunikasi yang kurang tepat dari orang tua ke anak. Lalu, bagaimana sebenarnya pola komunikasi orang tua ke anak yang tepat menurut Islam?
Long Distance Marriage dalam Islam
#parenting28-09-2024
Dalam pernikahan, sering kali ada pasangan yang dihadapkan dengan kondisi harus tinggal berjauhan atau dalam istilah kekinian disebut LDM (Long Distance Marriage). Lalu, bagaimana Islam memandang LDM?
Penyebab Perselingkuhan
#parenting25-09-2024
Di zaman modern ini, kasus perselingkuhan semakin meningkat. Pelakunya pun sudah tidak hanya dari pihak laki-laki saja, tapi juga dari pihak wanita. Apa yang salah Sebenarnya pada keluarga-keluarga modern saat ini hingga mudah berpaling dari pasangan?
Tips Agar Anak Tidak Terdampak Pasca Perceraian
#parenting29-08-2024
Paska orang tua bercerai, kondisi rumah akan berubah. Perubahan yang tidak lagi dilandasi adab-adab akan berdampak pada anak-anak. Mereka menjadi lebih sensitif, baper, mudah tersinggung, dan mudah marah. Lalu, bagaimana cara mencegahnya?