Yayasan Nur Hidayah Surakarta lahir dari semangat kepedulian dan berbagi kebaikan dengan tulus. Sudah menjadi sunnatullah bahwa merosotnya kondisi Umat Islam lebih dikarenakan kurang gigihnya perjuangan menegakkan kebaikan. Karena kebaikan dan kebatilan tidak mungkin bersatu dalam satu tempat, dan keduanya akan terus berlomba mendapatkan pendukung. Demikian kurang lebih kondisi yang melatar belakangi berdirinya Yayasan Nur Hidayah Surakarta. Kala itu, H. Siswo Oetomo pun menyampaikan kalau beliau memiliki mimpi untuk bisa dekat dengan anak yatim dan masjid selepas pensiun. Alhamdulillah, pada tanggal 7 Februari tahun 1992, H. Siswo Oetomo bersama dua rekannya, Al Hisyam, dan H. Pudjo Seputro, membidani lahirnya lembaga sosial yang kelak pada saatnya berhasil mencetak generasi penerus yang unggul.
Salah satu momen penting dalam sejarah Yayasan Nur Hidayah Surakarta terjadi pada tahun 1998. Selain menjadi tonggak sejarah Bangsa Indonesia sebagai tahun reformasi, tahun 1998 juga menandai babak baru dalam sejarah panjang Yayasan Nur Hidayah Surakarta. Di tahun tersebut telah terjadi pertemuan yang diatur Allah Ta’ala sedemikian rupa, antara H. Siswo Oetomo dengan sekelompok orang yang muslih. Mereka adalah Dr. H. Wiranto, M.Kom. MCS., H. Madi Mulyana, S.Pd., H. Heri Sucitro, S.Pd., dan beberapa teman lainnya.
Pertemuan demi pertemuan akhirnya mencapai satu kesepakatan bahwa Yayasan Nur Hidayah Surakarta akan membuka diri bagi pengembangan dakwah berbasis pendidikan. Dan di sinilah gagasan tentang Sekolah Islam Terpadu (SIT) lahir. Sekolah yang diimpikan untuk mewadahi idealisme para penggagas, menyediakan fasilitas pendidikan formal yang akan mengajarkan nilai-nilai Islam secara kaffah.
Gagasan tentang Sekolah Islam Terpadu (SIT) kemudian diwujudkan dengan munculnya ide untuk mendirikan sekolah dasar bernama SD IT Nur Hidayah Surakarta. Alhamdulillah, SD IT Nur Hidayah Surakarta secara resmi menerima peserta didik pada tahun pelajaran 1999/2000 dengan Kepala Sekolah pertama H. Heri Sucitro, S.Pd., (masa tugas 1999-2007). Dengan diresmikannya SD IT Nur Hidayah Surakarta pada 18 Agustus 1999 oleh Kepala Dinas Pendidikan Jawa Tengah, Yayasan Nur Hidayah Surakarta telah menjadi pelopor SIT di Kota Surakarta dan seluruh Jawa Tengah.
Sebagai sekolah rintisan, seluruh usaha untuk sosialisasi dan menjaring calon siswa saat itu betul-betul dimaksimalkan. Seluruh pengurus berkomitmen untuk bekerja sama agar misi tahun pertama SD IT Nur Hidayah Surakarta sukses. Tim perintis SD IT Nur Hidayah Surakarta yaitu: Dr. H. Wiranto, M.Kom, MCS., H. Heri Sucitro, S.Pd., Dr. Anis Tanwir Hadi, S.Ag. M.Pd.I., Choirul Fata, S.Ag., Sriyanta, S.Pd., dan Dr. Ari Puspitowati, S.Pd., M.Pd.
Seiring berjalannya waktu, SIT Nur Hidayah Surakarta lainnya pun secara berturut-turut lahir menjawab kebutuhan masyarakat. TK IT Nur Hidayah Surakarta dan SMP IT Nur Hidayah Surakarta berdiri dan menerima peserta didik pertamanya pada tahun yang sama, yakni 2004. Keduanya berlokasi tidak jauh dari SD IT Nur Hidayah Surakarta. TK IT Nur Hidayah Surakarta berada di Jalan Semangka, menempati rumah kediaman H. Siswo Oetomo. Sementara itu, SMP IT Nur Hidayah Surakarta pada awal berdirinya masih meminjam lokasi ruang di lantai 2 SD IT Nur Hidayah Surakarta gedung barat dan mulai menempati bangunan baru di Jalan Kahuripan Utara tahun 2006. Adapun SMA IT Nur Hidayah Sukoharjo berdiri pada tahun 2008 dan menempati tanah wakaf di Kelurahan Pucangan, Kartasura, Sukoharjo.
Seluruh jenjang pendidikan formal diisi oleh Yayasan Nur Hidayah Surakarta, mulai dari TK (kini menggunakan istilah PAUD) hingga SMA. Bahkan sejak tahun 2007 juga telah berdiri Pondok Batita Islam Terpadu (PB IT) Nur Hidayah Surakarta, semacam taman pengasuhan anak balita. Tidak hanya itu saja, Yayasan Nur Hidayah Surakarta pun juga telah meresmikan Pondok Pesantren (Ponpes) Nur Hidayah yang berlokasi di Sawit, Boyolali pada awal tahun 2021. Baru-baru ini, Yayasan Nur Hidayah Surakarta menambah cakupan manfaat pada masyarakat yang lebih luas dengan membentuk beberapa unit diantaranya Lembaga Amil Zakat Nur Hidayah dan Lembaga Wakaf Nur Hidayah. []