Selamat Datang di Laman Resmi Yayasan Nur Hidayah Surakarta

Abu Dzar Al-Ghifari: Tokoh Gerakan Hidup Sederhana

Gambar Kosong

Pada suatu ketika, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajukan pertanyaan kepadanya Abu Dzar Al-Ghifari, "wahai Abu Dzar, bagaimana pendapatmu bila menjumpai para pembesar yang mengambil upeti untuk diri mereka?"


Beliau menjawab, "demi Allah yang telah mengutus Anda dengan kebenaran, saya akan tebas mereka dengan pedangku!"


"Maukah kau kutunjukkan jalan yang lebih baik dari itu? Bersabarlah hingga kau menemuiku!"


Abu Dzar Al-Ghifari akan selalu ingat wasiat guru dan Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam ini. Beliau tidak akan menggunakan ketajaman pedang terhadap para pembesar yang mengambil kekayaan dari harta rakyat sebagaimana ancamannya dulu. Namun, beliau juga tidak akan bungkam atau berdiam diri mengetahui kesesatan mereka.


Ketika kepemimpinan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para Khulafaur Rasyidin telah berlalu, godaan harta mulai menjangkiti para pembesar dan penguasa Islam. Abu Dzar Al-Ghifari lalu turun tangan. Beliau pergi ke pusat-pusat kekuasaan dan gudang harta untuk menasehati mereka dengan lisannya yang tajam dan benar agar merubah sikap dan mental mereka satu per satu.


Penggerak hidup sederhana ini selalu mengulang-ulang pesannya. Pesan itu bahkan diulang-ulang juga oleh para pengikutnya seolah lagu perjuangan. "Beritakanlah kepada para penumpuk harta yang menumpuk emas dan perak. Mereka akan diseterika dengan seterika api neraka, diseterika kening dan pinggang mereka di hari kiamat!"


Abu Dzar Al-Ghifari telah mencurahkan segala tenaga dan kemampuannya untuk melakukan perlawanan secara damai dan menjauhkan diri dari segala kehidupan dunia. Beliau menjadi guru dalam seni menghindarkan diri dari godaan jabatan dan harta kekayaan.


Sumber: Republika co.id.


Foto oleh artawkrn dari Unsplash.

Tags: #tsaqofah
POSTINGAN TERBARU
Tips Beramal Sesuai Nikmat Pemberian Allah Ta'ala

14-11-2024

Dalam pandangan Allah Ta'ala, kedudukan seorang hamba di sisi-Nya bukan dinilai dari seberapa banyak nikmat yang telah diberikan kepadanya. Tapi, Allah Ta'ala menilai seorang hamba dari seberapa banyak nikmat itu digunakan untuk menolong agama Allah Ta'ala.

Prestasi dalam Perspektif Islam

14-11-2024

Banyak orang sibuk menunjukkan prestasinya di hadapan manusia, sampai lupa menunjukkan prestasinya di hadapan Allah Ta'ala. Prestasinya di hadapan Allah Ta’ala mungkin malah hampir nol besar.

Dampak Dosa di Masa Depan

12-10-2024

Wahai saudaraku, jangan pernah meremehkan dosa, terutama dosa Hablum minannas (dalam hubungannya dengan sesama manusia). Sebab ia akan berbalas walau masanya lama.

Puisi karya Buya Hamka: Terlena

10-10-2024

Perlu berapa minggu, bulan, dan tahun lagi agar kita bersedia untuk mati? Kita tidak pernah merasa kehilangan waktu dan kesempatan untuk menghasilkan pahala, maka 1000 tahun pun tidak akan pernah cukup bagi orang-orang yang terlena.

Tips Menjadi Suami Terbaik

23-09-2024

Suami terbaik adalah yang paling baik pada keluarganya, contohnya selalu membantu urusan istri di rumah. Suami yang membantu pekerjaan istri di rumah termasuk bentuk berbuat baik kepada istri dan keluhuran akhlak suami.

NurHidayah.ID