Aku Tidak Tahu Apakah Ini Baik, atau Buruk Bagiku
Pada suatu masa, tinggalah sepasang ayah dan anak. Sejak awal bersama mereka bercita-cita menjadi pejuang sejati, syahid! Begitu visi hidup mereka. Akhirnya siang malam mereka berlatih berbagai ketangkasan berperang, agar suatu saat ketika terjadi panggilan jihad, mereka siap sedia menyambut seruan.
Datanglah panggilan yang dinanti, tapi malang, salah satu dari bapak anak ini mengalami musibah. Patahlah kakinya, ayah anak ini akhirnya batal berangkat, hingga berbicaralah kaum, “duhai sungguh kasihan, mereka berjuang dan berlatih siang dan malam, malah jadi tidak berangkat”, begitu kata mereka. Si bapak menjawab dengan tenang, “aku tidak tahu apakah yang terjadi padaku adalah sebuah kebaikan, atau keburukan.”
Tidak patah semangat, setelah sembuh dari cederanya, mereka menjual habis harta benda mereka untuk dibelikan kuda. Sebuah kuda gagah perkasa nan mahal, terbaik di kelasnya. Kaum sampai terkejut dan takjub memandang kegagahannya. Hingga suatu malam sang kuda kabur meninggalkan sang pemilik, ramai lah kaum, berkasak-kusuk dan berkata, “celakalah! Harta kalian habis untuk membeli kuda dan sekarang kuda itu kabur?!” Lagi-lagi sang bapak tenang menjawab, “aku tidak tahu apakah yang terjadi padaku adalah sebuah kebaikan, atau keburukan.”
Malam harinya, terdengar suara berisik, ringikan kuda banyak jumlahnya. Dibukalah pintu dan pasangan ayah dan anak itu mendapati ada pilihan kuda singgah di depan rumah mereka. Kuda mahal yang lepas itu ternyata adalah pemimpin kawanan, dia berlari ke padang rumput, membawa kawanannya bertemu dengan pemilik mereka. Gemparlah kaum dan spontan mereka berkata “Sungguh beruntungnya kalian! Kalian sekarang memiliki kuda yang banyak dan bagus-bagus!” Sekali lagi si bapak hanya berkata dengan tenang, “aku tidak tahu apakah yang terjadi padaku adalah sebuah kebaikan, atau keburukan.”
Hal ini terus berulang, terus berulang dan jawaban dari sang bapak selalu sama, “aku tidak tahu apakah yang terjadi padaku adalah sebuah kebaikan, atau keburukan.” Inilah sebuah wujud kepasrahan dan ketundukan seorang hamba dihadapan Rabbnya. Sebuah usaha untuk terus berhusnuzhan kepada Allah Ta'ala saat terjadi kemalangan, dan usaha menekan rasa sombong saat memperoleh keberuntungan. Bismillah, semoga kita bisa menjadi hamba yang tunduk sujud kepada-Nya, dan senantiasa berprasangka baik atas putusan-Nya.
Foto oleh
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa sallam: Teladan Gaya Hidup Sehat
#tsaqofah28-10-2025
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa sallam adalah teladan dalam menjaga kebersihan dan kesehatan. Di saat orang-orang belum memahami pentingnya olahraga, beliau telah menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Keutamaan Hati yang Tenang
#tsaqofah29-09-2025
Ternyata benar adanya. Salah satu hadiah terbesar yang Allah Ta'ala berikan di dunia ini bukanlah harta melimpah, bukan kedudukan tinggi, bukan pula kesehatan yang sempurna. Tetapi hati yang tenang.
Keutamaan untuk Tidak Menyerah
#tsaqofah25-08-2025
Segala yang awalnya susah akan terasa mudah apabila punya keteguhan niat dan kesungguhan untuk mengerjakannya. Jangan dulu bilang susah jika belum dicoba. Jangan dulu menyerah jika masih punya harapan.
Pentingnya Tulus Dalam Bekerja
#tsaqofah28-07-2025
Orang yang bekerja tanpa ketulusan pada pekerjaannya ibarat tubuh tanpa jiwa. Jika ingin ringan, janganlah mengurangi pekerjaan, tapi tambahkan ketulusan. Hanya ketulusan yang membuat beban terasa ringan dan kerja terasa sebagai ibadah.
Pentingnya Mindset yang Tepat
#tsaqofah18-06-2025
Mindset atau cara pandang yang berbeda ternyata memberikan hasil yang berbeda pula. Jika kita memiliki mindset yang salah, maka kita tidak mau menerima hasilnya. Sedangkan jika kita memiliki mindset yang tepat, maka kita akan bisa menerima hasilnya.