Dampak Dosa di Masa Depan

Wahai saudaraku, jangan pernah meremehkan dosa, terutama dosa Hablum minannas (dalam hubungannya dengan sesama manusia). Sebab ia akan berbalas walau masanya lama.
"Janganlah tertipu ketika engkau tidak melihat dampak dari dosamu pada saat engkau melakukannya. Terkadang dampak dosa tersebut baru engkau rasakan setelah 40 tahun." (Imam Ibnu Qoyyim dalam Ad Dauwad Dawa hal. 130)
Ada kisah tentang seorang pengusaha yang bangkrut usahanya, ia menangis sedih karena teringat dosanya 40 tahun lalu yang pernah mengejek seseorang ketika menyapanya dengan sapaan, "Hai, orang bangkrut!"
Maka dari itu, sudah menjadi Sunnatullah (ketetapan Allah Ta’ala) bahwa perbuatan buruk akan berbalas kesialan di masa depan.
Benarlah Rasulullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa sallam bersabda:
كُلُّ الذُّنُوبِ يُؤَخِّرُ اللَّهُ مَا شَاءَ مِنْهَا إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ إِلاَّ عُقُوقَ الْوَالِدَيْنِ فَإِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يُعَجِّلُهُ لِصَاحِبِهِ فِي الْحَيَاةِ قَبْلَ الْمَمَاتِ
Kulluż żunūbi yuakhkhirullahu minhā māsyā a minha ilā Yaumil Qiyāmati illā 'uqūqal wālidaini fainnallaha ta'āla yu'ajjiluhu liṣāḥibihi qablal mamāti.
Artinya: "Semua dosa diakhirkan balasannya oleh Allah sesuai kehendak-Nya kecuali dosa durhaka kepada orang tua. Dia akan menyegerakan balasan tersebut kepada pelakunya di dunia sebelum kematiannya." (H.R. At Thabarani dan Al Hakim, dishahihkan oleh Al Hakim dan As Suyuthi).
Sudah begitu banyak sebenarnya bukti-bukti di sekeliling kita tentang dampak dosa yang berbalas di masa depan.
Sayangnya, kebanyakan manusia tidak jeli mengamatinya hingga lalai untuk berintrospeksi diri. Mereka malah menyalahkan orang lain dan lingkungan sebagai sebab kesusahannya.
Lalu, bagaimana agar dosa tidak berdampak di masa depan? Jawabannya adalah dengan Taubatan nasuha. Bersungguh-sungguh bertaubat dengan tidak mengulanginya. Lalu, gantilah perbuatan buruk yang sudah dilakukan dengan berbuat baik, memperbanyak ibadah, dan sebisa mungkin meminta maaf kepada orang yang pernah didzalimi.
Jika tidak, takdir bisa jadi akan ditulis oleh tinta Ilahi sebagai orang yang susah dan sengsara di masa depan.
(٢١) وَلَنُذِيْقَنَّهُمْ مِّنَ الْعَذَابِ الْاَدْنٰى دُوْنَ الْعَذَابِ الْاَكْبَرِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ
Wa lanużīqannahum minal-‘ażābil-adnā dūnal-‘ażābil-akbari la‘allahum yarji‘ūn(a).
Artinya: "Dan pasti Kami timpakan kepada mereka sebagian siksa yang dekat (di dunia) sebelum azab yang lebih besar (di Akhirat nanti) agar mereka kembali (ke jalan yang benar)." (Q.S. As-Sajdah: 21).
Oleh: Satria Hadi Lubis.
Apakah anda tertarik mendaftarkan anak anda di Sekolah Islam Terpadu (SIT) Nur Hidayah? Kunjungi saja laman informasi Penerimaan Murid Baru (PMB) kami di tautan berikut ini: PMB SIT Nur Hidayah.
Foto oleh krakenimages.com dari Freepik.
Mindset Menentukan Hasil
#tsaqofah18-06-2025
Mindset atau cara pandang yang berbeda ternyata memberikan hasil yang berbeda pula.
Sholat Tanpa Membaca Al Fatihah, Apakah Sah?
#tsaqofah18-06-2025
Al fatihah menjadi surat pembuka dalam sholat. Lalu bagaimana jika tidak membacanya? Apakah sholat tetap sah?
Laki-Laki Penghuni Surga
#tsaqofah10-05-2025
“Seperti yang Anda saksikan, aku tidak melakukan amalan apa-apa. Hanya saja, aku tidak punya rasa iri kepada sesama muslim atau hasad terhadap kenikmatan yang diberikan Allah Ta’ala kepada mereka.”
Cara Membunuh Pikiran Negatif
#tsaqofah09-05-2025
“Pikiran adalah awal dari setiap tindakan. Jika baik, maka baiklah amalnya. Jika buruk, maka buruklah amalnya.”
Kaya Boleh, Tapi Tidak Boleh Bermewahan
#tsaqofah16-04-2025
Kaya berarti punya uang atau harta yang banyak. Jika harta seorang muslim digunakan untuk kemaslahatan orang banyak, termasuk untuk banyak berinfaq akan menjadikan amal jariyah bagi muslim tersebut.