Pelajaran dari Sebatang Pensil

Kehidupan manusia, ada masa umurnya. Allah Ta’ala beri nikmat hidup untuk dimanfaatkan sebaik- baiknya. Menanam di dunia untuk dituai hasilnya di akhirat. Ibarat sebatang pensil, banyak perkara dan manfaat yang kita peroleh dari sebatang pensil. Begitu juga seharusnya kehidupan manusia, harus banyak menebar manfaat. Ada lima pelajaran dari sebatang pensil:

Pertama

Pensil mengajarkan bahwa kita dapat membuat sesuatu yang hebat dalam hidup ini. Tapi jangan lupa, ada tangan yang memegang pensil. Maka ingatlah akan adanya kuasa yang membimbing langkah hidup kita yaitu Allah Ta’ala. Dia akan selalu membimbing kita menurut kehendakNya.

Ke-dua

Ketika menulis, pensil akan kerap menjadi tumpul. Kita terpaksa berhenti untuk mengasahnya. Pensil itu pasti menderita ketika diraut, tetapi hasilnya ia menjadi lebih tajam dan jelas tulisannya. Begitu pula berlaku dalam kehidupan kita. Kita harus berani menempuh kesusahan karena ia menjadi baja atau pendorong agar diri kita menjadi lebih baik.

Ke-tiga

Pensil itu mungkin menghasilkan tulisan yang salah. Namun, kita boleh menghapusnya dan mengganti tulisannya. Begitulah manusia, senantiasalah memperbaiki kesalahan dalam hidup karena ini bukanlah sesuatu yang hina.

Ke-empat

Tahukah kita mana yang lebih penting antara luar dan dalam pensil? Sudah tentu arang atau karbon di dalamnya. Sebagaimana adanya sekeping hati dalam diri manusia. Maka berhati-hatilah dengan apa yang tidak baik dalam hati karena ia membentuk kita di luarnya.

Ke-lima

Pensil ini selalu meninggalkan tanda atau goresan saat menulis. Begitu juga kita, apa saja yang kita buat pasti akan meninggalkan kesan pada diri kita atau pada orang lain. Maka berhati-hatilah sebelum bertindak.

Masyaallah, begitu banyak pelajaran yang bisa kita dapat dari sebatang pensil. Semoga kita bisa senantiasa mengamalkannya. Aamiin. 



Foto dari Freepik