Selamat Datang di Laman Resmi Yayasan Nur Hidayah Surakarta

Keutamaan Memanfaatkan Waktu dengan Baik

Gambar Kosong

Setiap bertambahnya usia kita, maka jatah umur kita berkurang. Kesempatan kita untuk memperbaiki diri juga semakin berkurang hingga yang ada tinggal kesempatan terakhir. Orang-orang cerdas akan menggunakan setiap waktu yang tersisa sebagai kesempatan terakhir dalam hidupnya. Kalau tidak, ia akan menyesal dengan penyesalan yang mendalam. Seperti firman Allah Ta'ala berikut ini:


وَجِايْۤءَ يَوْمَىِٕذٍۢ بِجَهَنَّمَۙ يَوْمَىِٕذٍ يَّتَذَكَّرُ الْاِنْسَانُ وَاَنّٰى لَهُ الذِّكْرٰىۗ (٢٣) يَقُوْلُ يٰلَيْتَنِيْ قَدَّمْتُ لِحَيَاتِيْۚ (٢٤)

Wa jī'a yauma'iżim bijahannam(a), yauma'iżiy yatażakkarul-insānu wa annā lahuż-żikrā (23). Yaqūlu yā laitanī qaddamtu liḥayātī (24).

Artinya: "Dan pada hari itu neraka Jahanam didatangkan, sadarlah manusia pada hari itu juga. Tetapi tidak berguna lagi kesadarannya itu. Dia berkata, "Alangkah baiknya sekiranya dahulu aku mengerjakan (kebajikan) untuk hidupku ini.” (QS. Al-Fajr: 23-24).


Meyakini hanya ada kesempatan terakhir dalam hidup akan membuat kita lebih sungguh-sungguh memperbaiki diri, lebih serius bertaubat, menambah amal shalih, dan menguatkan keikhlasan kepada Allah Ta'ala.


Seperti perlombaan, seharusnya semakin mendekati garis finish, kita harus semakin bersungguh-sungguh mengerahkan segenap daya upaya untuk menang (meraih Husnul Khotimah). Tak peduli betapa buruknya masa lalu, yang penting saat ini kita menggunakan waktu yang tersisa sebagai kesempatan terakhir.


Al-Imam Ibnu Al-Jauziy berkata, "seekor kuda balap jika sudah mendekati garis finish, ia akan mengerahkan seluruh tenaganya agar meraih kemenangan, maka jangan sampai kita kalah cerdas dengan kuda. Sesungguhnya, amalan itu ditentukan oleh penutupnya. Jika pahit dalam permulaan, semoga perpisahan nanti bisa berujung manis.”


Imam Ibnu Taimiyyah berkata, “yang akan diperhitungkan adalah kesempurnaan akhir dari sebuah amal, bukan buruknya permulaan.”


Imam Hasan Al-Bashri berkata,"perbaiki apa yang tersisa padamu, niscaya Allah Ta'ala akan mengampuni atas apa yang telah berlalu. Makanya, manfaatkan sebaik-baiknya waktu yang tersisa, kita tidak tahu kapan rahmat Allah Ta'ala (kematian) akan datang menghampiri." [Satria Hadi Lubis]


Foto oleh Didik dari Puskomdatin YNH.

Tags: #tsaqofah
POSTINGAN TERBARU
Menjadi Suami Terbaik

23-09-2024

Suami terbaik adalah yang paling baik pada keluarganya, contohnya selalu membantu urusan istri di rumah. Membantu pekerjaan istri di rumah termasuk bentuk berbuat baik dari suami pada istri dan menunjukkan keluhuran akhlak suami.

Pelajaran dari Sebatang Pensil

23-09-2024

Pelajaran sebatang pensil, banyak perkara dan manfaat yang kita peroleh dari sebatang pensil. Begitu juga seharusnya kehidupan manusia, harus banyak menebar manfaat. Ada lima pelajaran dari sebatang pensil:

Keutamaan Istighfar

13-08-2024

Ingat! Jangan sampai salah niat dalam beristighfar. Niatkan beristighfar karena ingin bertaubat dan mengharap ridho Allah Ta’ala. Jika niat lurus, Insya Allah, kita akan dikagetkan dengan pemberian-pemberian Allah Ta’ala yang tak terduga-duga.

8 Nasihat Imam Hatim Al-Asham yang Menggugah Hati

12-08-2024

Suatu hari, Imam Hatim Al-Asham ditanya oleh sahabatnya, Syaqiq Al-Balkhi, "Engkau telah bersahabat denganku selama 30 tahun, apa yang engkau dapatkan selama ini?" tanya Syaqiq. "Aku telah mendapatkan 8 pelajaran yang kuharapkan dapat menyelamatkanku," jawab Imam Hatim.

Keutamaan Memberi Maaf

19-07-2024

Karena itu, seberapa besar kesakitan yang dialami dan seberapa jahat pun musuh yg dihadapi, mulailah belajar memaafkan. Semakin besar rasa maaf, semakin besarlah jiwa. Semakin besar juga kebahagiaan dan suka cita dalam hati. Sungguh memaafkan adalah berkah.

NurHidayah.ID