Selamat Datang di Laman Resmi Yayasan Nur Hidayah Surakarta

Potensi Generasi Z

Gambar Kosong

Ada sebagian pendapat bahwa generasi Z yang lahir antara tahun 1995-2010 semakin tak peduli dengan agama. Hal ini mungkin dilihat dari maraknya fenomena kerusakan moral generasi Z. Mulai dari pemakaian narkoba, judi, mabuk-mabukan, tawuran, sampai kebebasan seksual dan LGBT. Kemudian ada tudingan bahwa generasi Z itu jiwanya rapuh, mudah putus asa, bahkan bunuh diri.


Namun, pendapat tersebut tidak sepenuhnya benar. Jika kita lihat, ada 2 juta lebih peserta Aksi Damai Bela Palestina pada 5 November 2023 lalu yang sebagian besar adalah generasi Z. Dengan kekhasannya sebagai anak muda, mereka tampil atraktif pada Aksi Bela Palestina di Monas tersebut.


Ada ghiroh yang merebak di mana-mana saat itu, bukan hanya dari generasi X dan Y (milenial), tapi juga dari generasi Z, bahkan generasi Alpha (lahir 2013 ke atas) yang ikut demo bersama ayah dan ibunya.


Ghiroh adalah kecemburuan. Secara terminologi berarti semangat yang menggelora dalam setiap jiwa manusia untuk membela agamanya (Islam). Ghiroh adalah awal dan akhir keislaman seseorang untuk kaffah (total) mengamalkan Islam. Awalnya mempelajari Islam yang diikuti dengan mengamalkan dan memperjuangkan Islam.


Fenomena banyaknya generasi Z yang mengikuti Aksi Bela Palestina ini membangkitkan harapan bahwa kaderisasi dan regenerasi perjuangan Islam kepada generasi muda tetap cerah. Generasi muda Islam tetap mencintai agamanya yang diekspresikan dengan membela kemanusiaan karena saudara-saudaranya sedang dianiaya dan dijajah di Palestina.


Tinggal bagaimana optimisme ini bisa dilanjutkan dengan merangkul generasi Z dan tentu juga generasi Alpha oleh orangtua, guru, dosen, dan ustadz/ustadzah agar mereka terus belajar Islam dan aktif bergaul dalam komunitas atau forum-forum keislaman.


Semua organisasi Islam, forum, dan majelis taklim harus terus proaktif mendekati generasi Z dengan pendekatan dakwah yang tidak lagi menggurui dan mudah memvonis surga-neraka. Doktrinisasi perlu diganti dengan dialogisme dan inklusivitas sehingga bisa lebih diterima oleh anak-anak muda generasi Z.


Semoga aksi bela Palestina di Monas menjadi momen kebangkitan optimisme bahwa generasi muda Islam Indonesia masih mencintai agamanya dan rela memperjuangkan Islam seperti anak-anak muda Palestina yang mereka bela. Aamiin.


Oleh: Satria Hadi Lubis.


Apakah anda tertarik mendaftarkan anak anda di Sekolah Islam Terpadu (SIT) Nur Hidayah? Kunjungi saja laman informasi Penerimaan Murid Baru (PMB) kami di tautan berikut ini: PMB SIT Nur Hidayah.


Foto oleh Didik dari Humas YNH.

Tags: #tsaqofah
POSTINGAN TERBARU
Pentingnya Tulus Dalam Bekerja

28-07-2025

Orang yang bekerja tanpa ketulusan pada pekerjaannya ibarat tubuh tanpa jiwa. Jika ingin ringan, janganlah mengurangi pekerjaan, tapi tambahkan ketulusan. Hanya ketulusan yang membuat beban terasa ringan dan kerja terasa sebagai ibadah.

Pentingnya Mindset yang Tepat

18-06-2025

Mindset atau cara pandang yang berbeda ternyata memberikan hasil yang berbeda pula. Jika kita memiliki mindset yang salah, maka kita tidak mau menerima hasilnya. Sedangkan jika kita memiliki mindset yang tepat, maka kita akan bisa menerima hasilnya.

Apakah Sah Sholat Tanpa Membaca Al-Fatihah?

18-06-2025

Al-Fatihah menjadi surat pembuka dalam sholat. Lalu bagaimana jika tidak membacanya? Apakah sholat kita tetap sah? Ada dua pendapat tentang pembahasan ini. Pendapat yang menganggap masih sah dan pendapat yang menganggap tidak sah.

Laki-Laki Penghuni Surga

10-05-2025

“Seperti yang Anda saksikan, aku tidak melakukan amalan apa-apa. Hanya saja, aku tidak punya rasa iri kepada sesama muslim atau hasad terhadap kenikmatan yang diberikan Allah Ta’ala kepada mereka.”

Cara Membunuh Pikiran Negatif

09-05-2025

“Pikiran adalah awal dari setiap tindakan. Jika baik, maka baiklah amalnya. Jika buruk, maka buruklah amalnya.”

NurHidayah.ID