Tips Mengatasi Krisis Ekonomi di Keluarga

1. Tetap terbuka dengan pasangan
Saat menghadapi krisis ekonomi, suami dan istri harus saling percaya dan terbuka satu sama lain. Hilangkan rasa curiga yang datang. Penting sekali bersikap saling terbuka saat kondisi seperti ini, baik dari sisi pemasukan maupun pengeluaran. Jangan sampai ada yang ditutupi. Soalnya, hal yang ditutupi tersebut jika ketahuan akan berakibat suami dan istri bisa bertengkar hebat.
2. Jangan menghakimi kondisi keuangan pasangan
Saat mengetahui jika sikap pasangan yang boros menjadi salah satu pemicu utama krisis, sebaiknya jangan mempertegas hal ini di depannya. Justru hal itu bisa membuat pasangan semakin terpuruk. Lebih baik, kita sebagai pasangan saling mengingatkan satu sama lain. Cari solusi bersama untuk menghilangkan pemborosan yang dilakukan itu.
3. Mengatur ulang anggaran rumah tangga
Saat mengalami krisis ekonomi rumah tangga, cobalah untuk mengatur ulang anggarannya. Buat daftar yang baru dengan memangkas pengeluaran-pengeluaran besar yang tidak perlu. Utamakan penuhi kebutuhan prioritas seperti pendidikan anak, kebutuhan dapur, cicilan utang, tagihan listrik dan air, kuota internet, dan lain sebagainya. Kurangi kebiasaan makan di luar, kurangi belanja kebutuhan yang sifatnya tersier, bedakan mana kebutuhan dan keinginan.
4. Lakukan hal-hal yang membuat rumah tangga tetap harmonis
Saat menghadapi krisis keuangan rumah tangga, pastikan suami dan istri lebih peduli satu sama lain. Usahakan lebih banyak menyisihkan waktu untuk berdiskusi membahas keuangan yang sebelumnya tidak pernah dilakukan. Hal ini terkesan sederhana namun bisa memperkuat keharmonisan rumah tangga.
5. Cari peluang sumber penghasilan baru
Suami dan istri perlu berusaha mencari peluang sumber penghasilan baru. Namun, tidak usah tergiur berhutang untuk mendapatkan modal. Pendapatan kecil tapi aman dan halal lebih diutamakan daripada tergoda dengan usaha baru yang Syubhat dan resikonya besar.
6. Tetap yakin pada Allah Ta'ala
Sesulit apapun kondisi ekonomi rumah tangga, tetaplah yakin bahwa Allah Ta’ala pasti akan memberikan rezeki jika kita selalu sabar berdo'a dan berusaha.
Demikianlah tips mengatasi krisis ekonomi di keluarga. Yang terpenting, suami dan istri harus tetap saling mendukung satu sama lain dan tetap berkomunikasi secara terbuka. Jadikan krisis ekonomi di keluarga sebagai ujian untuk meningkatkan rasa cinta satu sama lain. Bukan malah sebaliknya, hal tersebut justru melunturkan rasa cinta. Sebuah sikap yang kurang dewasa jika pasangan suami dan istri bercerai hanya gara-gara egoisme masing-masing saat krisis ekonomi melanda. Wallahu'alam bi shawab.
Apakah anda tertarik mendaftarkan anak anda di Sekolah Islam Terpadu (SIT) Nur Hidayah? Kunjungi saja laman informasi Penerimaan Murid Baru (PMB) kami di tautan berikut ini: PMB SIT Nur Hidayah.
Foto oleh Freepik.
Keutamaan untuk Tidak Menyerah
#tsaqofah25-08-2025
Segala yang awalnya susah akan terasa mudah apabila punya keteguhan niat dan kesungguhan untuk mengerjakannya. Jangan dulu bilang susah jika belum dicoba. Jangan dulu menyerah jika masih punya harapan.
Pentingnya Tulus Dalam Bekerja
#tsaqofah28-07-2025
Orang yang bekerja tanpa ketulusan pada pekerjaannya ibarat tubuh tanpa jiwa. Jika ingin ringan, janganlah mengurangi pekerjaan, tapi tambahkan ketulusan. Hanya ketulusan yang membuat beban terasa ringan dan kerja terasa sebagai ibadah.
Pentingnya Mindset yang Tepat
#tsaqofah18-06-2025
Mindset atau cara pandang yang berbeda ternyata memberikan hasil yang berbeda pula. Jika kita memiliki mindset yang salah, maka kita tidak mau menerima hasilnya. Sedangkan jika kita memiliki mindset yang tepat, maka kita akan bisa menerima hasilnya.
Apakah Sah Sholat Tanpa Membaca Al-Fatihah?
#tsaqofah18-06-2025
Al-Fatihah menjadi surat pembuka dalam sholat. Lalu bagaimana jika tidak membacanya? Apakah sholat kita tetap sah? Ada dua pendapat tentang pembahasan ini. Pendapat yang menganggap masih sah dan pendapat yang menganggap tidak sah.
Laki-Laki Penghuni Surga
#tsaqofah10-05-2025
“Seperti yang Anda saksikan, aku tidak melakukan amalan apa-apa. Hanya saja, aku tidak punya rasa iri kepada sesama muslim atau hasad terhadap kenikmatan yang diberikan Allah Ta’ala kepada mereka.”