Godaan Bisikan Jiwa
فَاَ لْهَمَهَا فُجُوْرَهَا وَتَقْوٰٮهَا وَنَفْسٍ وَّمَا سَوّٰٮهَا
"Demi jiwa serta penyempurnaan ciptaan(Nya), maka Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya." (Qs. Asy-Syams: 7-8)
Allah Ta’ala bersumpah dengan jiwa untuk mengingatkan pentingnya memperhatikan urusan jiwa ini. Diantaranya, salah satu sisi karakternya yang selalu membisikkan kejahatan atau keburukan. Bisikannya tidak terdengar di telinga tetapi sangat nyaring terdengar di dalam pikiran, hati, dan perasaan.
Banyak orang yang hanyut terbawa bisikan mautnya sehingga banyak manusia yang melakukan kejahatan, dari kelas berat sampai ringan. Bisikannya terkadang membuat ilmu orang yang berilmu tidak berfungsi. Tidak hanya itu, bahkan bisa sampai membuat orang bertindak seperti orang bodoh yang tidak pernah belajar agama dan ilmu lainnya. Korbannya tidak sedikit dari kalangan ulama, intelektual, dan bergelar doktor.
Target bisikannya mendorong seseorang melakukan kejahatan atau dosa besar. Bila target ini tidak tercapai, dosa-dosa kecil pun selalu diupayakan. Ia bekerja sangat tekun dan tahu memanfaatkan momentum dan titik-titik kelemahan manusia.
Bila target keburukan ringan tidak bisa dicapai, ia pun menurunkan levelnya dengan mengajak menunda kebaikan, mendorong melakukan hal-hal yang kurang utama, atau membangkitkan rasa malas dalam melakukan ketaatan. Bila target kecil ini berhasil, ia akan menggunakannya sebagai celah dan modal untuk meningkatkannya menjadi keburukan dan kejahatan.
Ada satu kiat sederhana tapi efektif untuk menepis bisikan jiwa yang mengajak malas atau menunda kebaikan dan ketaatan. Kiat ini mengajarkan "katakan kepadanya 5 menit saja" bila muncul bisikan jiwa yang mengajak menunda atau malas membaca dzikir atau bangun shalat tahajud. Jika bisikan itu datang, maka katakan kepadanya "5 menit saja" sambil mengucap ta'awudz sambil bangkit melakukan amalan tersebut. Sekalipun pelaksanaannya tidak lebih dari 5 menit, biasanya rasa malas pun hilang dan bisikan itu pun lenyap ketika amalan sedang dilaksanakan.
Perlawanan dan penolakan terhadap bisikan atau ajakan jiwa ini penting dilakukan agar sisi lain dari jiwa yang selalu mengajak kepada ketakwaan atau kebaikan selalu muncul. Hal ini dikarenakan sisi baik dan jahat di jiwa selalu bertarung berebut pengaruh di dalam diri manusia. Apalagi ada dua kekuatan eksternal yang ikut terlibat dalam menguatkan dua kecenderungan ini. Seperti sabda Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
إِنَّ لِلشَّيْطَانِ لَمَّةً بِابْنِ آدَمَ وَلِلْمَلَكِ لَمَّةً فَأَمَّا لَمَّةُ الشَّيْطَانِ فَإِيعَادٌ بِالشَّرِّ وَتَكْذِيبٌ بِالْحَقِّ وَأَمَّا لَمَّةُ الْمَلَكِ فَإِيعَادٌ بِالْخَيْرِ وَتَصْدِيقٌ بِالْحَقِّ فَمَنْ وَجَدَ ذَلِكَ فَلْيَعْلَمْ أَنَّهُ مِنْ اللَّهِ فَلْيَحْمَدْ اللَّهَ وَمَنْ وَجَدَ الْأُخْرَى فَلْيَتَعَوَّذْ بِاللَّهِ مِنْ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ ثُمَّ قَرَأَ
{ الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمْ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ }
"Sesungguhnya setan memiliki bisikan kepada anak cucu Adam, dan malaikat pun memiliki bisikan. Adapun bisikan setan selalu menjanjikan kejahatan dan mendustakan kebenaran, sedangkan bisikan para malaikat selalu menjanjikan kebaikan dan membenarkan kebenaran. Barangsiapa mendapatkan demikian (bisikan malaikat) maka ketahuilah, sesungguhnya itu dari Allah dan memujilah kepada Allah, namun barangsiapa mendapatkan yang lainnya (bisikan setan), maka berlindunglah kepada Allah dari setan yang terkutuk dan bacalah ayat: “Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir).” (Q.S. Al Baqarah: 268 (Sunan Tirmidzi: 2914)).
Bila merasakan bisikan negatif di dalam dirinya, Umar bin Khattab Radhiyallahu ‘anha sering menghardik dan mengancam jiwanya seraya mengatakan: "Wahai putra al-Khattab! Kamu harus takut kepada Allah atau Dia benar-benar akan menyiksamu." Begitu pula Imam Sufyan Ats-Tsauri menuturkan pengalamannya: "Hal paling berat yang aku rasakan adalah menghadapi jiwaku hingga terkadang aku menang dan terkadang aku kalah." Astagfirullah, semoga kita dihindarkan dari bisikan setan. Aamiin.
Oleh: K.H. Aunur Rafiq Saleh Tamhid, Lc. MA
Foto oleh Ali Karimiboroujeni dari Pexels.
Tips Beramal Sesuai Nikmat Pemberian Allah Ta'ala
#tsaqofah14-11-2024
Dalam pandangan Allah Ta'ala, kedudukan seorang hamba di sisi-Nya bukan dinilai dari seberapa banyak nikmat yang telah diberikan kepadanya. Tapi, Allah Ta'ala menilai seorang hamba dari seberapa banyak nikmat itu digunakan untuk menolong agama Allah Ta'ala.
Prestasi dalam Perspektif Islam
#tsaqofah14-11-2024
Banyak orang sibuk menunjukkan prestasinya di hadapan manusia, sampai lupa menunjukkan prestasinya di hadapan Allah Ta'ala. Prestasinya di hadapan Allah Ta’ala mungkin malah hampir nol besar.
Dampak Dosa di Masa Depan
#tsaqofah12-10-2024
Wahai saudaraku, jangan pernah meremehkan dosa, terutama dosa Hablum minannas (dalam hubungannya dengan sesama manusia). Sebab ia akan berbalas walau masanya lama.
Puisi karya Buya Hamka: Terlena
#tsaqofah10-10-2024
Perlu berapa minggu, bulan, dan tahun lagi agar kita bersedia untuk mati? Kita tidak pernah merasa kehilangan waktu dan kesempatan untuk menghasilkan pahala, maka 1000 tahun pun tidak akan pernah cukup bagi orang-orang yang terlena.
Tips Menjadi Suami Terbaik
#tsaqofah23-09-2024
Suami terbaik adalah yang paling baik pada keluarganya, contohnya selalu membantu urusan istri di rumah. Suami yang membantu pekerjaan istri di rumah termasuk bentuk berbuat baik kepada istri dan keluhuran akhlak suami.