Orang yang Benar VS Orang yang Merasa Benar
Orang yang benar tidak akan berpikiran bahwa ia adalah yang paling benar. Sebaliknya, orang yang merasa benar akan berpikir bahwa hanya dirinya yang paling benar. Orang yang benar bisa menyadari kesalahannya. Sedangkan orang yang merasa benar berpikir bahwa dirinya tidak perlu mengaku jika terbukti salah.
Orang yang benar terbiasa untuk introspeksi diri dan bersikap rendah hati. Tetapi, orang yang merasa benar tidak merasa perlu untuk introspeksi. Karena merasa sudah benar, maka mereka cenderung tinggi hati dan tidak mau mendengarkan pendapat orang lain.
Orang yang benar memiliki kelembutan hati. Mereka dapat menerima masukan atau kritikan dari siapa saja, bahkan dari anak kecil sekalipun. Orang yang merasa benar memiliki hati yang telah mengeras. Mereka sulit untuk menerima nasihat, masukan, apalagi kritikan.
Orang yang benar akan selalu menjaga perkataan dan perilakunya. Sementara orang yang merasa benar berpikir, berkata, dan berbuat semau hatinya tanpa mempertimbangkan dan memerdulikan perasaan orang lain.
Pada akhirnya, orang yang benar akan dihormati, dicintai, dan disegani oleh hampir semua orang. Namun, orang yang merasa benar hanya akan disanjung oleh orang-orang yang berpikir sempit, yang sepemikiran dengannya, atau orang-orang yang sekadar ingin memanfaatkan dirinya. Barakallahu fiikum.
Foto oleh rawpixel.com dari Freepik.
Tips Beramal Sesuai Nikmat Pemberian Allah Ta'ala
#tsaqofah14-11-2024
Dalam pandangan Allah Ta'ala, kedudukan seorang hamba di sisi-Nya bukan dinilai dari seberapa banyak nikmat yang telah diberikan kepadanya. Tapi, Allah Ta'ala menilai seorang hamba dari seberapa banyak nikmat itu digunakan untuk menolong agama Allah Ta'ala.
Prestasi dalam Perspektif Islam
#tsaqofah14-11-2024
Banyak orang sibuk menunjukkan prestasinya di hadapan manusia, sampai lupa menunjukkan prestasinya di hadapan Allah Ta'ala. Prestasinya di hadapan Allah Ta’ala mungkin malah hampir nol besar.
Dampak Dosa di Masa Depan
#tsaqofah12-10-2024
Wahai saudaraku, jangan pernah meremehkan dosa, terutama dosa Hablum minannas (dalam hubungannya dengan sesama manusia). Sebab ia akan berbalas walau masanya lama.
Puisi karya Buya Hamka: Terlena
#tsaqofah10-10-2024
Perlu berapa minggu, bulan, dan tahun lagi agar kita bersedia untuk mati? Kita tidak pernah merasa kehilangan waktu dan kesempatan untuk menghasilkan pahala, maka 1000 tahun pun tidak akan pernah cukup bagi orang-orang yang terlena.
Tips Menjadi Suami Terbaik
#tsaqofah23-09-2024
Suami terbaik adalah yang paling baik pada keluarganya, contohnya selalu membantu urusan istri di rumah. Suami yang membantu pekerjaan istri di rumah termasuk bentuk berbuat baik kepada istri dan keluhuran akhlak suami.