Selamat Datang di Laman Resmi Yayasan Nur Hidayah Surakarta

Mental Pejuang Sejati

Gambar Kosong

"Dan janganlah kamu berhati lemah dalam mengejar mereka (musuhmu). Jika kamu menderita kesakitan, maka ketahuilah mereka pun menderita kesakitan (pula), sebagaimana kamu rasakan, sedang kamu masih dapat mengharapkan dari Allah apa yang tidak dapat mereka harapkan. Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana." (QS. An-Nisa': 104).

Ada banyak faktor yang diperlukan untuk meraih kemenangan dalam perang. Diantaranya persenjataan, pasukan, logistik, strategi, dan moral.

Akan tetapi, moral atau mental menjadi faktor paling penting. Tidak ada gunanya persenjataan canggih dan modern bila moral dan mental pasukan rendah, pengecut, dan mudah runtuh.

Banyaknya jumlah pasukan tidak menjamin kemenangan. Al-Quran menyebutkan betapa banyak pasukan kecil mengalahkan pasukan besar. Firman Allah Ta’ala:

"Betapa banyak kelompok kecil mengalahkan kelompok besar dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar". (QS. al-Baqarah: 249)

Mental dan moral pasukan muslim seharusnya lebih unggul dari moral dan mental pasukan musuh. Karena memiliki keimanan dan harapan kepada Allah Ta’ala. Sesuatu hal yang tidak dimiliki pasukan musuh, sebagaimana disebutkan ayat di atas.

 Ada dua harapan kepada Allah Ta’ala yang membentuk moral dan mental pasukan muslim hingga menjadi sangat kuat, tangguh, dan militan.

Pertama, keimanan dan harapannya yang sangat kuat kepada pertolongan dan kemenangan dari Allah Ta’ala.

Pasukan muslim sangat yakin Allah Ta’ala akan menolong dan memberikan kemenangan, karena mereka berperang atas nama-Nya, karena mencari ridha-Nya, dan untuk membela agama-Nya.

"Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu." (QS. Muhammad: 7)

Pasukan muslim yakin Allah Ta’ala tidak akan membiarkan mereka. Bahkan pasukan muslim meyakini bhwa semakin terdesak posisi mereka, maka semakin dekat pula datangnya pertolongan Allah Ta’ala. Bila pertolongan Allah Ta’ala datang, maka tidak ada kekuatan besar yang bisa mengalahkannya:

"... Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan, dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, Kapankah datang pertolongan Allah? Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat." (QS. Al-Baqarah: 214).

Pasukan muslim mengimani dan meyakini bahwa kemenengan hanya dari Allah Ta’ala semata, bukan karena persenjataan, logistik, strategi dan jumlah personil. Firman Allah Ta’ala:

"... Dan tidak ada kemenangan itu, selain dari Allah Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana." (QS. Ali 'Imran: 126)

Karena itu, sesulit apa pun kondisi yang dihadapi, Pasukan muslim tidak pernah menyerah dan putus asa. Iman dan harapan mereka kepada Allah Ta’ala sangat kuat sehingga membuat mereka pun ikut kuat.

Kedua, keimanan dan harapannya kepada pahala, ampunan, rahmat, dan Surga yang dijanjikan Allah Ta’ala di akhirat juga sangat kuat sehingga menjadikan mental dan moral pasukan muslim sangat kuat, tangguh, dan tidak mudah runtuh.

Perlu diketahui, dalam kamus perjuangan pasukan muslim hanya ada dua kata. Kedua-duanya baik dan membuat mental dan moralnya sangat kuat, tangguh, dan militan. Yaitu menang atau syahid. Firman Allah Ta’ala:

"Katakanlah (Muhammad), Tidak ada yang kamu tunggu-tunggu bagi kami, kecuali salah satu dari dua kebaikan (menang atau mati syahid). Dan kami menunggu-nunggu bagi kamu bahwa Allah akan menimpakan azab kepadamu dari sisi-Nya, atau (azab) melalui tangan kami. Maka tunggulah, sesungguhnya kami menunggu (pula) bersamamu." (QS. At-Taubah: 52)

Kedua keimanan dan harapan kepada Allah Ta’ala itulah yang menjadikan moral dan mental para pejuang muslim sangat kuat, tangguh, dan militan. 

Oleh: K.H. Aunur Rafiq Saleh Tamhid, Lc.MA.


Foto oleh rawpixel.com dari Freepik.

Tags: #tsaqofah
POSTINGAN TERBARU
Tips Beramal Sesuai Nikmat Pemberian Allah Ta'ala

14-11-2024

Dalam pandangan Allah Ta'ala, kedudukan seorang hamba di sisi-Nya bukan dinilai dari seberapa banyak nikmat yang telah diberikan kepadanya. Tapi, Allah Ta'ala menilai seorang hamba dari seberapa banyak nikmat itu digunakan untuk menolong agama Allah Ta'ala.

Prestasi dalam Perspektif Islam

14-11-2024

Banyak orang sibuk menunjukkan prestasinya di hadapan manusia, sampai lupa menunjukkan prestasinya di hadapan Allah Ta'ala. Prestasinya di hadapan Allah Ta’ala mungkin malah hampir nol besar.

Dampak Dosa di Masa Depan

12-10-2024

Wahai saudaraku, jangan pernah meremehkan dosa, terutama dosa Hablum minannas (dalam hubungannya dengan sesama manusia). Sebab ia akan berbalas walau masanya lama.

Puisi karya Buya Hamka: Terlena

10-10-2024

Perlu berapa minggu, bulan, dan tahun lagi agar kita bersedia untuk mati? Kita tidak pernah merasa kehilangan waktu dan kesempatan untuk menghasilkan pahala, maka 1000 tahun pun tidak akan pernah cukup bagi orang-orang yang terlena.

Tips Menjadi Suami Terbaik

23-09-2024

Suami terbaik adalah yang paling baik pada keluarganya, contohnya selalu membantu urusan istri di rumah. Suami yang membantu pekerjaan istri di rumah termasuk bentuk berbuat baik kepada istri dan keluhuran akhlak suami.

NurHidayah.ID