Menentukan Orientasi Hidup

Ada orang yang hidup dengan masa lalunya. Ada orang yang hidup dengan masa kininya. Ada orang yang hidup dengan masa depannya. Mana di antara mereka yang akan berhasil? Tentu saja mereka yang hidup dengan masa depannya. Dengan begitu, hidup menjadi bergairah dan penuh harapan. Melangkah terus tanpa henti, meraih satu per satu cita-citanya dan berhasil.
Jika pun tak berhasil, mereka puas karena telah berusaha. Hidupnya bernilai karena yang penting telah berusaha. Tak ada penyesalan ketika meninggalkan dunia ini. Apalagi jika masa depan yang dibayangkannya adalah kesejahteraan di Akhirat. Maka, tak ada yang mampu mengalahkan dan mematahkannya.
Sedangkan hidup dengan masa lalu adalah trauma. Jika masa lalunya indah, teruslah mereka bernostalgia. Jika masa lalunya buruk, teruslah mereka mendendam trauma. Semuanya menguras energi yang tak perlu. Hal ini membuat mereka bermimpi kosong atau menangis. Mereka tumbuh dalam jiwa yang sakit dan rapuh.
Hidup dengan masa lalu hanya membuat mereka lalai akan indahnya masa depan. Hidup dengan orientasi masa kini juga berbahaya. Sebab mudah bersikap pragmatis, egois, dan hedon. Jarang sekali ada pahlawan yang muncul dari orang-orang yang orientasi hidupnya di masa kini. Justru yang muncul adalah para manipulator dan koruptor.
Itulah sebabnya Allah Ta’ala menurunkan ayat tentang takwa yang mengaitkannya dengan orientasi hidup di masa depan.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَ (١٨)
Yā ayyuhal-lażīna āmanuttaqullāha waltanẓur nafsum mā qaddamat ligad(in), wattaqullāh(a), innallāha khabīrum bimā ta‘malūn(a).
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (Akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan." (Q.S. Al-Hasyr: 18).
Hal ini bukan berarti mengingat masa lalu dilarang. Bukan juga berarti berbuat untuk masa kini tidak boleh. Tapi, janganlah hal ini dijadikan orientasi karena bisa mengubur cita-cita dan harapan.
Hiduplah dengan masa depan. Sebab dari sana akan muncul orang-orang baik, para pahlawan, dan para pemimpin besar. Mereka rela menurunkan egonya, bahkan menyerahkan jiwa raganya demi kemaslahatan orang banyak.
Oleh: Satria Hadi Lubis.
Apakah anda tertarik mendaftarkan anak anda di Sekolah Islam Terpadu (SIT) Nur Hidayah? Kunjungi saja laman informasi Penerimaan Murid Baru (PMB) kami di tautan berikut ini: PMB SIT Nur Hidayah.
Foto oleh pikisuperstar dari Freepik.
Kaya Boleh, Tapi Tidak Boleh Bermewahan
#tsaqofah16-04-2025
Kaya berarti punya uang atau harta yang banyak. Jika harta seorang muslim digunakan untuk kemaslahatan orang banyak, termasuk untuk banyak berinfaq akan menjadikan amal jariyah bagi muslim tersebut.
Menghormati Tamu
#tsaqofah16-04-2025
Kedatangan tamu ke rumah mendatangkan karunia yang banyak ke dalam rumah itu dan pada saat mereka pergi, mereka membawa ke luar berbagai bencana.
Miskin Hati
#tsaqofah12-03-2025
Ada seorang yang miskin bertanya pada seorang guru, "Mengapa aku menjadi orang yang sangat miskin dan selalu mengalami kesulitan hidup?"
Hari Ini Adalah Milikmu
#tsaqofah11-03-2025
Pada hari ini, sebaiknya Anda mencurahkan seluruh perhatian, kepedulian, dan kerja keras.
Belajar Kewalian dari Anak Kecil
#tsaqofah24-02-2025
Anak kecil terkadang dianggap remeh dan tidak berguna. Namun ternyata anak kecil bisa mengajarkan kepada kita ilmu tentang kewalian.