Selamat Datang di Laman Resmi Yayasan Nur Hidayah Surakarta

Menentukan Orientasi Hidup

Gambar Kosong

Ada orang yang hidup dengan masa lalunya. Ada orang yang hidup dengan masa kininya. Ada orang yang hidup dengan masa depannya. Mana di antara mereka yang akan berhasil? Tentu saja mereka yang hidup dengan masa depannya. Dengan begitu, hidup menjadi bergairah dan penuh harapan. Melangkah terus tanpa henti, meraih satu per satu cita-citanya dan berhasil.


Jika pun tak berhasil, mereka puas karena telah berusaha. Hidupnya bernilai karena yang penting telah berusaha. Tak ada penyesalan ketika meninggalkan dunia ini. Apalagi jika masa depan yang dibayangkannya adalah kesejahteraan di Akhirat. Maka, tak ada yang mampu mengalahkan dan mematahkannya.


Sedangkan hidup dengan masa lalu adalah trauma. Jika masa lalunya indah, teruslah mereka bernostalgia. Jika masa lalunya buruk, teruslah mereka mendendam trauma. Semuanya menguras energi yang tak perlu. Hal ini membuat mereka bermimpi kosong atau menangis. Mereka tumbuh dalam jiwa yang sakit dan rapuh.


Hidup dengan masa lalu hanya membuat mereka lalai akan indahnya masa depan. Hidup dengan orientasi masa kini juga berbahaya. Sebab mudah bersikap pragmatis, egois, dan hedon. Jarang sekali ada pahlawan yang muncul dari orang-orang yang orientasi hidupnya di masa kini. Justru yang muncul adalah para manipulator dan koruptor.


Itulah sebabnya Allah Ta’ala menurunkan ayat tentang takwa yang mengaitkannya dengan orientasi hidup di masa depan.


يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَ (١٨)

Yā ayyuhal-lażīna āmanuttaqullāha waltanẓur nafsum mā qaddamat ligad(in), wattaqullāh(a), innallāha khabīrum bimā ta‘malūn(a).

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (Akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan." (Q.S. Al-Hasyr: 18).


Hal ini bukan berarti mengingat masa lalu dilarang. Bukan juga berarti berbuat untuk masa kini tidak boleh. Tapi, janganlah hal ini dijadikan orientasi karena bisa mengubur cita-cita dan harapan.


Hiduplah dengan masa depan. Sebab dari sana akan muncul orang-orang baik, para pahlawan, dan para pemimpin besar. Mereka rela menurunkan egonya, bahkan menyerahkan jiwa raganya demi kemaslahatan orang banyak.


Oleh: Satria Hadi Lubis.


Apakah anda tertarik mendaftarkan anak anda di Sekolah Islam Terpadu (SIT) Nur Hidayah? Kunjungi saja laman informasi Penerimaan Murid Baru (PMB) kami di tautan berikut ini: PMB SIT Nur Hidayah


Foto oleh pikisuperstar dari Freepik.

Tags: #tsaqofah
POSTINGAN TERBARU
Dampak Dosa di Masa Depan

12-10-2024

Wahai saudaraku, jangan pernah meremehkan dosa, terutama dosa hablum minannas (dalam hubungannya dengan sesama manusia). Sebab ia akan berbalas walau masanya lama. Mungkin 40 tahun kemudian baru dirasakan efeknya.

Terlena

10-10-2024

Kita tidak pernah merasa kehilangan waktu dan kesempatan untuk menghasilkan pahala, maka 1000 tahun pun tidak akan pernah cukup bagi orang-orang yang terlena

Menjadi Suami Terbaik

23-09-2024

Suami terbaik adalah yang paling baik pada keluarganya, contohnya selalu membantu urusan istri di rumah. Membantu pekerjaan istri di rumah termasuk bentuk berbuat baik dari suami pada istri dan menunjukkan keluhuran akhlak suami.

Pelajaran dari Sebatang Pensil

23-09-2024

Pelajaran sebatang pensil, banyak perkara dan manfaat yang kita peroleh dari sebatang pensil. Begitu juga seharusnya kehidupan manusia, harus banyak menebar manfaat. Ada lima pelajaran dari sebatang pensil:

Keutamaan Istighfar

13-08-2024

Ingat! Jangan sampai salah niat dalam beristighfar. Niatkan beristighfar karena ingin bertaubat dan mengharap ridho Allah Ta’ala. Jika niat lurus, Insya Allah, kita akan dikagetkan dengan pemberian-pemberian Allah Ta’ala yang tak terduga-duga.

NurHidayah.ID