Selamat Datang di Laman Resmi Yayasan Nur Hidayah Surakarta

Tips Mengatasi Anak yang Suka Berbohong

Gambar Kosong


Salah satu ciri penghuni surga adalah selalu berkata jujur dan tidak ada dusta. Hal ini disebutkan dalam Q.S. An-Naba’: 35

لَّا يَسْمَعُونَ فِيهَا لَغْوًا وَلَا كِذَّابًا

“Di dalamnya mereka tidak mendengar perkataan yang sia-sia dan tidak (pula) perkataan dusta.” (Q.S. An-Naba’: 35)


Pastinya kita menginginkan anak keturunan kita memiliki akhlak seperti penghuni surga yang selalu berkata jujur dan tidak suka berbohong. Pada umumnya, ada dua macam kebohongan yang sering dilakukan anak-anak, yaitu:


1. Berpura-pura atau menyembunyikan perasaan

Beberapa anak sering kali tidak bisa mengekspresikan perasaannya atau bahkan berpura-pura senang padahal hatinya menyimpan kekecewaan atau kemarahan. Anak biasanya berpura-pura bersikap baik di depan orang tuanya.                                                                                                                                                                                                       
Kebiasaan berpura-pura ini bisa membuat jiwa anak tertekan. Ini akan menjadi sebuah bom waktu yang bisa meledak sewaktu-waktu. Meledaknya perasaan anak bisa dalam bentuk kemarahan atau berupa penyimpangan akhlak yang bisa mempermalukan orang tua.


2. Memanipulasi kebenaran

Anak suka berbohong dan memutarbalikkan fakta demi menyenangkan orang tuanya, misalnya mengaku sholat padahal tidak sholat, mengaku sekolah padahal bolos, saat menghilangkan barang akan menuduh orang lain, dan lain sebagainya. Anak yang suka memanipulasi kebenaran seperti ini, akan terlihat dari gesture-nya yang selalu gelisah demi menutupi semua kebohongannya.

Lalu, bagaimana mengatasi anak yang suka berbohong? Sebelum mengatasinya, orang tua perlu mengetahui dulu penyebab anak suka berbohong. Menurut Imam Al Ghozali, ada tiga penyebab anak suka berbohong, yaitu:


1. Perlakuan kasar

Perlakuan kasar dari orang tua, baik secara verbal maupun fisik akan membuat anak tidak nyaman. Terlebih lagi, orang tua sering menghukum kesalahan anak. Pada sejatinya, setiap manusia memiliki rasa self defense (pertahanan diri). Anak yang sering mendapat perlakuan kasar, dia akan mengaktifkan rasa self defense-nya dengan cara berbohong.


2. Tuntutan yang berlebihan

Sering kali anak harus menanggung tuntutan yang berlebih dari orang tuanya. Misalnya, “Kamu jangan bikin malu ya, kamu tuh anak Ustad!” atau mungkin, “Anak pertama harus tangguh, buktikan kamu harus kuat!”. Tuntutan yang berlebihan ini akhirnya membuat anak terpaksa menjadi ‘anak baik versi orang tuanya’. Tuntutan berlebihan akan menjadi beban berat bagi jiwa anak. 


3. Kurang apresiasi

Sejatinya, setiap manusia punya harga diri. Begitu pun anak. Anak yang jarang mendapat apresiasi atau pujian dari orang tuanya, ia bisa saja berbohong demi terlihat hebat di mata orang tuanya.  Terlebih lagi, jika anak jarang diapresiasi dan sering dibanding-bandingkan dengan anak lainnya, harga dirinya semakin hancur.


Setelah mengetahui tiga hal di atas, orang tua bisa mengevaluasi bagaimana pola asuhnya selama ini? Jika masih ada kekurangan, segera perbaiki. Jangan sampai kebohongan anak semakin membawa anak ke dalam keburukan-keburukan lainnya. Wallahu’alam bi shawab. [Bendri Jaisyurrahman]


Foto dari Freepik.

 

Tags: #parenting
POSTINGAN TERBARU
Tips Mengatasi Anak yang Suka Berbohong

29-11-2024

Pastinya kita menginginkan anak keturunan kita memiliki akhlak seperti penghuni surga yang selalu berkata jujur dan tidak suka berbohong. Pada umumnya, ada dua macam kebohongan yang sering dilakukan anak-anak, yaitu

Cara Menjaga Kesehatan Keluarga

26-11-2024

Ada tujuh hal yang harus dibangun dalam keluarga agar kesehatan mental tetap terjaga. Diantaranya adalah insight, independent, relationship, initiative, creativity, humor, dan spirituality.

Ciri-Ciri Generasi Lemah

28-10-2024

Surat An-Nisa ayat 9 merupakan peringatan bagi para orang tua yang seharusnya takut jika meninggalkan generasi yang lemah (Dzurriyyatan dhi'aafan). Kata "Dhi'aafan" berasal dari kata dasar "Dho'ifan" yang artinya lemah secara psikis.

Cara Berkomunikasi dengan Anak

17-10-2024

Akar permasalahan anak yang susah dinasehati adalah pola komunikasi yang kurang tepat dari orang tua ke anak. Lalu, bagaimana sebenarnya pola komunikasi orang tua ke anak yang tepat menurut Islam?

Long Distance Marriage dalam Islam

28-09-2024

Dalam pernikahan, sering kali ada pasangan yang dihadapkan dengan kondisi harus tinggal berjauhan atau dalam istilah kekinian disebut LDM (Long Distance Marriage). Lalu, bagaimana Islam memandang LDM?

NurHidayah.ID