Penyebab Anak Suka Berbohong
Salah satu ciri penghuni Surga adalah selalu berkata jujur dan tidak ada dusta. Hal ini disebutkan dalam Q.S. An-Naba' ayat 35:
(٣٥) لَّا يَسْمَعُونَ فِيهَا لَغْوًا وَلَا كِذَّابًا
Lā yasma‘ūna fīhā lagwaw wa lā kiżżābā(n).
Artinya: "Di dalamnya mereka tidak mendengar perkataan yang sia-sia dan tidak (pula) perkataan dusta."
Maka dari itu, kita tentu menginginkan anak keturunan kita memiliki akhlak seperti penghuni Surga yang selalu berkata jujur dan tidak suka berbohong. Lalu, bagaimana mengatasi anak yang suka berbohong? Sebelum mengatasinya, orang tua perlu mengetahui dulu penyebab anak suka berbohong. Menurut Imam Al Ghozali, ada tiga penyebab anak suka berbohong, yaitu:
1. Perlakuan kasar
Perlakuan kasar dari orang tua, baik secara verbal maupun fisik akan membuat anak tidak nyaman. Terlebih lagi, orang tua sering menghukum kesalahan anak. Sejatinya, setiap manusia memiliki self defense (pertahanan diri). Anak yang sering mendapat perlakuan kasar akan mengaktifkan self defense dia dengan cara berbohong.
2. Tuntutan yang berlebihan
Anak sering kali harus menanggung tuntutan yang berlebih dari orang tuanya. Misalnya orang tua menegur mereka dengan berbicara beirkut ini: "kamu jangan bikin malu, ya! Kamu itu anaknya Ustadz!". Bisa juga menuntut dengan perkataan berikut ini: "anak pertama harus tangguh, buktikan kamu harus kuat!". Tuntutan yang berlebihan ini akhirnya membuat anak terpaksa menjadi "anak baik versi orang tuanya". Tuntutan berlebihan akan menjadi beban berat bagi jiwa anak.
3. Kurang apresiasi
Sejatinya, setiap manusia punya harga diri. Begitu pun anak. Anak yang jarang mendapat apresiasi atau pujian dari orang tuanya bisa saja berbohong demi terlihat hebat di mata mereka. Jika anak jarang diapresiasi dan sering dibanding-bandingkan dengan anak lainnya, harga dirinya bahkan bisa semakin hancur.
Setelah mengetahui tiga hal di atas, orang tua bisa mengevaluasi bagaimana pola asuhnya selama ini. Jika masih ada kekurangan, segera perbaiki. Jangan sampai kebohongan anak semakin membawa anak ke dalam keburukan-keburukan lainnya. Wallahu’alam bi shawab. [Bendri Jaisyurrahman]
Foto dari Freepik.
Tips Memahami Otak Generasi Z & Alpha
#parenting30-10-2025
Mereka yang lahir antara tahun 1996-2010 (Gen Z) dan 2010-2025 (Gen Alpha) memiliki karakteristik unik yang perlu kita pahami. Tugas kita sebagai orang tua adalah membimbing dengan ilmu, bukan memaksa dengan cara lama yang sudah tidak relevan.
Tips Mengenal Watak Pasangan
#parenting29-09-2025
Perbedaan watak ini bukan alasan berpisah, tapi peluang berpasangan. Dengan panduan wahyu dan kearifan ilmu, kita belajar saling menyucikan jiwa, menyalakan sisi Taqwa dari watak, dan meredupkan sisi Fasik-nya.
Pahami "Bahasa Kasih" Anak
#parenting23-08-2025
Mengapa kadang anak terlihat tak nyaman, mudah ngambek, atau bahkan menunjukkan perilaku yang menyimpang? Jawabannya bisa terletak pada sesuatu yang sederhana namun sering terabaikan: bahasa kasih.
5 Kunci Komunikasi Islami dengan Anak
#parenting16-07-2025
Salah satu kunci keberhasilan orang tua terletak pada komunikasi yang tepat dengan anak. Dalam ajaran Islam, komunikasi bukan sekadar menyampaikan pesan, namun juga membangun hati, karakter, dan masa depan anak.
Pentingnya Ibu Hamil untuk Bahagia
#parenting26-06-2025
Ibu yang hamil wajib dan berhak bahagia selama hamil. Ibu yang bahagia akan melahirkan anak yang bahagia pula. Jika sang ibu selama kehamilan ibu terlalu stres, kecapekan, dan banyak beban pikiran, maka hal tersebut akan berpengaruh ke janin.