Selamat Datang di Laman Resmi Yayasan Nur Hidayah Surakarta

Mendidik Adalah Tugas Orang Tua

Gambar Kosong


Di zaman sekarang, kasus kenakalan remaja semakin meningkat. Mulai dari hamil di luar nikah, narkoba, HIV/AIDS, dan lain sebagainya. Sebenarnya apa yang terjadi dengan generasi saat ini? Konselor Parenting dan Keluarga, Ustad Bendri Jaisyurrahman mengatakan bahwa fenomena ini menunjukkan kurangnya peran orang tua sebagai pendidik utama. Dalam Al Qur’an disebuatkan peran orang tua adalah sebagai berikut:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا


Artinya: “Hai Orang-orang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka…” (QS. At Tahrim: 6)


Kutipan ayat di atas menyapa langsung para orang tua, terutama ayah untuk menjalankan perannya dalam keluarga. Jadi sebenarnya kewajiban tertinggi seorang ayah bukanlah mencari nafkah, tapi menjaga diri dan keluarga dari api neraka. Mencari nafkah adalah bentuk tanggungjawab sebagai kepala keluarga, sedangkan menjaga keluarga dari api neraka adalah kewajiban utama. Banyak ayah yang masih salah kaprah memahami perannya ini.


Di Indonesia, masih banyak orang tua yang menyerahkan pendidikan sepenuhnya pada sekolah. Menurut Global Parenting Survey, Indonesia menduduki peringkat ke-2 sebagai negara yang bergantung pada sekolah. Orang tua merasa jika anak sudah dimasukkan ke sekolah yang bagus, urusan pendidikan sudah selesai. Nah, ini mindset orang tua Indonesia yang perlu diluruskan.


Sejatinya sekolah hanyalah mitra, tapi konsep utama pendidikan tetap dari orang tua. Jadi sekolah hanya meneruskan konsep pendidikan dari keluarga. Tapi yang menjadi permasalahan saat ini, keluarga tidak mempunyai konsep dan sekolah juga kehilangan konsep diri. Banyak sekolah yang didirikan hanya mengikuti tren. Bahkan banyak sekolah yang berbasis industri yang hanya dikorelasikan dengan lapangan pekerjaan.


“Nanti kalau lulus sekolah ini kerjanya apa?” begitu kira-kira pertanyaan yang sering terlontar. Jadi orang tua menyekolahkan anak bukan karena ingin membentuk anak menjadi pribadi yang berkualitas dari berbagai aspek, tapi hanya sebatas ingin mencapai target suatu  profesi atau karir tertentu. Akhirnya sekolah yang bermunculan saat ini hanya demi memenuhi kebutuhan pasar saja.


Tak heran, banyak sekolah yang kehilangan esensi dari tujuan pendidikan itu sendiri. Sekolah hanya men-drill anak agar mencapai target-target kurikulum dan prestasi yang akan dipamerkan saat acara kelulusan. Hakikat mendidik adalah membentuk karakter. Ini tugas besar orang tua, karena sejatinya orang tua adalah pewaris para nabi yang bertugas memperbaiki akhlak dalam lingkup keluarga. Wallahu’alam bi shawab. [Bendri Jaisyurrahman]

 

Sumber: Kanal Youtube ‘Media Sabili’


Foto oleh Asal Mshk dari Unsplash


 

Tags: #parenting
POSTINGAN TERBARU
5 Kunci Komunikasi Islami dengan Anak

16-07-2025

Salah satu kunci keberhasilan orang tua terletak pada komunikasi yang tepat dengan anak. Dalam ajaran Islam, komunikasi bukan sekadar menyampaikan pesan, namun juga membangun hati, karakter, dan masa depan anak.

Pentingnya Ibu Hamil untuk Bahagia

26-06-2025

Ibu yang bahagia akan melahirkan anak yang bahagia pula. Ibu yang bahagia akan melahirkan anak yang bahagia pula. Jika sang ibu selama kehamilan ibu terlalu stres, kecapekan, dan banyak beban fikiran, maka hal tersebut akan berpengaruh ke janin.

Tips Menjadi Ayah Hebat saat LDR

25-06-2025

Seorang ayah yang LDR harus memenuhi dua hal yang menjadi kebutuhan anak. Khusus untuk ayah yang LDR, dua hal itu bisa diberikan melalui bantuan teknologi seperti teks WhatsApp, voice note, telepon, atau video call.

Mendidik Adalah Tugas Orang Tua

27-05-2025

Di Indonesia, masih banyak orang tua yang menyerahkan pendidikan sepenuhnya pada sekolah.

Malu, Pondasi Dasar Pendidikan Seksualitas

20-05-2025

Rasa malu ini merupakan pondasi dasar dalam pendidikan seksualitas

NurHidayah.ID