Selamat Datang di Laman Resmi Yayasan Nur Hidayah Surakarta

Menjadi Ayah Hebat saat LDR

Gambar Kosong


Seorang ayah adalah pemimpin dalam keluarga. Di akhirat kelak, seorang ayah akan dimintai pertanggungjawaban terhadap keluarganya. Hal inilah yang seharusnya menjadi pemicu para ayah agar tetap menjalankan perannya dengan baik dalam kondisi apa pun. Tapi bagaimana jika seorang ayah harus hidup terpisah jauh dari keluarga atau istilah sekarang disebut LDR?


Bagaimana caranya seorang ayah yang LDR tetap bisa menjalankan perannya dengan baik di keluarga? Konselor parenting dan keluarga, Ustad Bendri Jaisyurrahman menjelaskan bahwa seorang ayah yang LDR harus memenuhi dua hal yang menjadi kebutuhan anak. Khusus untuk ayah yang LDR, dua hal itu bisa diberikan melalui bantuan teknologi seperti teks WhatsApp, voice note, telefon, atau video call.



1. Persepsi

Persepsi merupakan gambaran seorang anak tentang ayahnya. Persepsi anak tentang ayahnya ini tergantung pada tiga hal, yaitu apa yang anak dengar tentang ayahnya, apa yang anak lihat tentang ayahnya, dan kenang-kenangan/prestasi yang ayah tinggalkan untuk anaknya.

Pertama, yang berperan menceritakan kebaikan ayah adalah ibu. Ibu adalah humasnya ayah. Maka dalam Islam mengajarkan suami untuk selalu bersikap baik terhadap istri. Lewat lisan istri lah, anak akan mendengar cerita-cerita baik tentang ayahnya.

Ke dua, anak harus melihat bagaimana cara ayah berinteraksi dengan anak. Pastikan ayah selalu membangun interaksi yang akrab, hangat, dan menyenangkan dengan anak. Jangan terlalu kaku dan saklek. Bahkan ayah perlu menyisipi canda-tawa dalam berinteraksi dengan anak karena ini akan membangun kedekatan (bonding).  

Ke tiga, ayah perlu meninggalkan kenang-kenangan pada anak. Para ulama terdahulu meninggalkan karya buku untuk anaknya. Nabi Ibrahim meninggalkan ka’bah untuk putranya. Ayah bisa meninggalkan kenang-kenangan apa pun untuk anak, seperti album foto, piagam penghargaan ayah, dan karya lainya agar anak tahu kalau ayahnya hebat.



2. Stimulasi

Ayah juga perlu menstimulasi tumbuh kembang anak dengan selalu hadir di saat tiga momen penting anak:

Pertama, saat anak sedih

Saat anak sedih, ayah harus menjadi orang pertama yang menjadi tempat mencurahkan kesedihannya. Jangan sampai anak mencurahkan kesedihannya kepada orang yang tidak tepat di luar sana yang bisa jadi justru memberikan pengaruh buruk  ke anak.

Ke dua, saat anak sakit

Saat anak sedang sakit, sebisa mungkin ayah harus menunjukkan perhatian dan kepeduliaannya. Jangan memberikan kesan pada anak bahwa ayah adalah orang yang cuek. Bisa juga ayah memberikan hadiah kejutan saat anak sakit agar momen ini dikenang anak selamanya.

Ke tiga, saat anak unjuk aksi

Ayah perlu hadir saat anak sedang menunjukkan aksinya di hadapan umum, seperti pentas seni di panggung, lomba, atau kompetisi lainnya. Kehadiran ayah sangat memberikan semangat tersendiri bagi anak dan menambah rasa percaya dirinya.

 

Demikian beberapa tips untuk para ayah yang LDR dengan keluarga tapi tetap bisa menjalankan perannya dengan baik! Semoga bermanfaat! [Bendri Jaisyurrahman]

 

 

Sumber: Kanal  Youtube ‘PPMI Qassim’

Foto dari Freepik.

 

Tags: #parenting
POSTINGAN TERBARU
Ibu Hamil Harus Bahagia

26-06-2025

Ibu yang bahagia akan melahirkan anak yang bahagia pula. Demi mewujudkan ini, perlu dukungan suami selama masa kehamilan. Jika selama kehamilan ibu terlalu stres, kecapekan, dan banyak beban fikiran, maka akan berpengaruh ke janin.

Menjadi Ayah Hebat saat LDR

25-06-2025

Bagaimana caranya seorang ayah yang LDR tetap bisa menjalankan perannya dengan baik di keluarga?

Mendidik Adalah Tugas Orang Tua

27-05-2025

Di Indonesia, masih banyak orang tua yang menyerahkan pendidikan sepenuhnya pada sekolah.

Malu, Pondasi Dasar Pendidikan Seksualitas

20-05-2025

Rasa malu ini merupakan pondasi dasar dalam pendidikan seksualitas

Adab Pertama yang Diajarkan ke Anak

21-04-2025

Mengenai persoalan adab ini, konselor parenting dan keluarga, Ustad Bendri Jaisyurrahman menjelaskan bahwa orang tua bisa mengawali pengajaran mulai dari adab terhadap Sang Pencipta, Allah Ta’ala.

NurHidayah.ID