5 Kunci Komunikasi Islami dengan Anak

Menjadi orang tua adalah amanah besar. Salah satu kunci keberhasilannya terletak pada komunikasi yang tepat dengan anak. Dalam ajaran Islam, komunikasi bukan sekadar menyampaikan pesan, namun juga membangun hati, karakter, dan masa depan anak. Berikut adalah lima prinsip komunikasi Islami yang disarikan dari kajian Ustadz Bendri Jaisyurrahman, lengkap dengan do'a yang bisa diamalkan orang tua.

1. Bertakwa sebagai pondasi utama

Komunikasi yang efektif dimulai dari ketakwaan kepada Allah Ta'ala. Hati yang bersih dan hubungan yang dekat dengan Allah Ta'ala akan memudahkan pesan orang tua menyentuh hati anak. Ketakwaan menumbuhkan keikhlasan dan kelembutan dalam setiap ucapan. Komunikasi bukan hanya soal kata-kata, tapi bagaimana hati orang tua dan anak saling terhubung karena Allah Ta'ala yang menyatukan hati-hati mereka.

2. Jujur & lurus (Qaulan Sadida)

Kejujuran adalah pondasi kepercayaan antara orang tua dan anak. Jangan pernah berbohong, bahkan untuk alasan "kebaikan". Anak yang sering dibohongi akan kehilangan rasa percaya dan mencari jawaban di luar rumah. Jika tidak tahu jawaban, akui dengan jujur. Ini akan mengajarkan anak bahwa orang tua pun manusia yang terus belajar.

3. Tepat sasaran dalam Komunikasi

Setiap anak unik. Cara menyampaikan pesan harus disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, karakter, bahasa cinta, dan situasi mereka. Anak balita membutuhkan sentuhan dan pelukan. Remaja lebih menghargai diskusi terbuka dan kepercayaan. Pahami bahasa cinta anak: apakah melalui kata-kata, waktu bersama, hadiah, atau layanan.

4. Hindari ucapan yang menyakiti

Satu kata orang tua bisa menjadi do'a atau luka. Hindari ancaman, hinaan, atau membanding-bandingkan anak dengan orang lain. Ucapan negatif bisa membekas hingga dewasa dan memengaruhi kepercayaan diri anak. Gantilah kritik dengan nasihat yang membangun dan penuh kasih.

5. Do'a dan keteladanan adalah kunci keberhasilan

Selain komunikasi lisan, do'a dan keteladanan adalah senjata utama orang tua. Do'akan anak secara langsung di hadapannya, terutama saat ia menghadapi tantangan atau perubahan besar dalam hidupnya. Do'a yang tulus akan menjadi nasihat tak langsung yang sangat efektif. Berikut salah satu do'a yang dianjurkan dalam Islam untuk kebaikan anak:

(٧٤) رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا... 

Rabbana hab lana min azwajina wa dzurriyyatina qurrata a'yun waj'alna lil-muttaqina imama.

Artinya: "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan-pasangan dan keturunan kami sebagai penyejuk hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.” (Q.S. Al-Furqan: 74). 

Do'a ini dapat diamalkan setiap hari, terutama setelah shalat, agar anak tumbuh menjadi pribadi yang shalih, cerdas, dan menjadi penyejuk hati keluarga.

Komunikasi Islami menekankan keseimbangan antara kasih sayang, kejujuran, dan ketegasan. Setiap anak adalah amanah dan investasi Akhirat. Dengan komunikasi yang tepat, do'a yang tulus, dan keteladanan, Insya Allah anak-anak akan tumbuh menjadi Generasi Qur’ani yang kuat dan berakhlak mulia. Jangan pernah lelah mendo'akan dan meneladani kebaikan untuk anak, karena do'a orang tua adalah senjata paling dahsyat. [Bendri Jaisyurrahman]

Sumber: Kanal Youtube "Fit Pro Mindset".

Apakah anda tertarik mendaftarkan anak anda di Sekolah Islam Terpadu (SIT) Nur Hidayah? Kunjungi saja laman informasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) kami di tautan berikut ini: PPDB SIT Nur Hidayah.

Foto dibuat dengan Artificial Intelegence (AI).