Ibu Hamil Harus Bahagia

Mencetak
generasi emas di masa depan dimulai sejak dalam kandungan. Tumbuh kembang anak
setelah lahir dipengaruhi oleh perhatian orang tua sejak masa kehamilan. Agama Islam
pun menaruh perhatian khusus tentang hal ini. Sampai-sampai dalam Al Qur’an
menyebut kabar kehamilan dengan istilah al busyra (kabar gembira). Dalam
beberapa ayat, Allah Ta’ala secara langsung mengabarkan kehamilan beberapa
istri Nabi.
فَبَشَّرۡنٰهُ بِغُلٰمٍ حَلِيۡمٍ
Artinya:
“Maka Kami beri kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang
sangat sabar (Ismail).” (QS. Ash-Shaffat: 101)
يَٰزَكَرِيَّآ إِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلَٰمٍ
ٱسْمُهُۥ يَحْيَىٰ لَمْ نَجْعَل لَّهُۥ مِن قَبْلُ سَمِيًّا
Artinya: “Hai Zakaria, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan (beroleh)
seorang anak yang namanya Yahya, yang sebelumnya Kami belum pernah menciptakan
orang yang serupa dengan dia.” (QS. Maryam: 7)
Ayat-ayat
di atas menggambarkan bahwa kehamilan harus disambut dan dijalani dengan bahagia
oleh orang tua, khususnya ibu yang wajib dan berhak bahagia selama hamil. Emosi
ibu saat hamil akan sangat mempengaruhi kondisi janin saat lahir nanti. Hal ini
disebutkan dalam satu ayat Al Qur’an berikut ini:
وَالْبَلَدُ الطَّيِّبُ يَخْرُجُ نَبَاتُهٗ
بِاِذْنِ رَبِّهٖۚ وَالَّذِيْ خَبُثَ لَا يَخْرُجُ اِلَّا نَكِدًاۗ كَذٰلِكَ نُصَرِّفُ
الْاٰيٰتِ لِقَوْمٍ يَّشْكُرُوْنَࣖ
Artinya: “Tanah
yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur seizin Tuhannya. Adapun tanah yang
tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami jelaskan
berulang kali tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang bersyukur.”
(QS. Al A’raf: 58)
Ayat
di atas menjelaskan tentang perumpamaan seorang ibu seperti tanah dan anak yang
dilahirkan seperti tanaman. Ibu yang bahagia akan melahirkan anak yang bahagia
pula. Demi mewujudkan ini, perlu dukungan suami selama masa kehamilan. Jika
selama kehamilan ibu terlalu stres, kecapekan, dan banyak beban fikiran, maka
akan berpengaruh ke janin.
Menurut
riset para ahli, ibu hamil yang mengalami stres, bayi yang dilahirkan cenderung
memiliki kualitas otak yang kurang maksimal. Bahkan beberapa kasus bayi yang
hydrocephalus disebabkan karena ibu yang stres selama masa kehamilan. Selain
itu, anak juga akan rentang menjadi pribadi yang sensitif atau istilah sekarang
disebut baperan.
Selain
hati yang bahagia, ibu hamil juga membutuhkan asupan makanan yang halal dan
toyib. Halal dari segi bahan dan cara mendapatkannya. Toyib dari segi nutrisi
yang terkandung didalamnya. Bahkan ‘ngidamnya’ seorang ibu menjadi hak
kegembiraan mereka. Maka suami jangan menolak jika istri ‘ngidam’ sesuatu
selagi masih dalam kebaikan dan kemampuan suami. Tentang ‘ngidam’ ini juga
dijelaskan dalam ayat berikut ini:
فَكُلِى وَٱشْرَبِى وَقَرِّى عَيْنًا
“Makan, minum, dan bersenang hatilah kamu…….” (QS. Maryam: 26)
Seorang
ibu yang hamil berhak mendapatkan hati yang bahagia dan asupan yang bergizi
dari orang-orang terdekatnya. Dengan kehamilan yang berkualitas akan melahirkan
generasi penerus Islam yang berkualitas pula. Wallahu’alam bi shawab.
[Bendri Jaisyurrahman]
Sumber:
Kanal Youtube ‘MuAliM OFFICIAL’
Foto dari Freepik.
Ibu Hamil Harus Bahagia
#parenting26-06-2025
Ibu yang bahagia akan melahirkan anak yang bahagia pula. Demi mewujudkan ini, perlu dukungan suami selama masa kehamilan. Jika selama kehamilan ibu terlalu stres, kecapekan, dan banyak beban fikiran, maka akan berpengaruh ke janin.
Menjadi Ayah Hebat saat LDR
#parenting25-06-2025
Bagaimana caranya seorang ayah yang LDR tetap bisa menjalankan perannya dengan baik di keluarga?
Mendidik Adalah Tugas Orang Tua
#parenting27-05-2025
Di Indonesia, masih banyak orang tua yang menyerahkan pendidikan sepenuhnya pada sekolah.
Malu, Pondasi Dasar Pendidikan Seksualitas
#parenting20-05-2025
Rasa malu ini merupakan pondasi dasar dalam pendidikan seksualitas
Adab Pertama yang Diajarkan ke Anak
#parenting21-04-2025
Mengenai persoalan adab ini, konselor parenting dan keluarga, Ustad Bendri Jaisyurrahman menjelaskan bahwa orang tua bisa mengawali pengajaran mulai dari adab terhadap Sang Pencipta, Allah Ta’ala.