Ketika Pasangan Tak Sesuai Harapan

Banyak
orang yang mendapatkan pasangan yang tidak sesuai ekspektasi sebelum menjelang
pernikahan. Inilah yang membuat seseorang berada dalam kebimbangan, apakah
tetap bertahan atau berpisah? Akhirnya membuat kecewa, “Kok pasanganku seperti
ini ya? Tidak sesuai dengan ekspektasi”. Dalam kondisi ini, Konselor parenting
dan keluarga, Ustad Bendri Jaisyurrahman menyarankan para pasangan bersikap
seperti hal-hal di bawah ini:
1. Beriman pada takdir
Setiap
takdir pasti ada hikmahnya. Termasuk takdir si fulan menjadi jodoh kita, pasti
ada pesan yang ingin Allah sampaikan. Bisa jadi takdir ini kita anggap sebagai
musibah, tapi bagi Allah mungkin ini jalan menuju kemuliaan yang harus kita
lalui untuk menggapai surgaNya. Tidak ada surga yang bisa digapai tanpa ibadah.
Ibadah ada dua, yaitu syukur saat mendapat kesenangan dan sabar saat mendapat
kesusahan.
2. Jangan merasa jadi korban
Seringkali
kita berfikir bahwa pernikahan adalah jalan memperoleh kebahagiaan yang
diberikan oleh pasangan kita. Tapi bisa jadi pasangan kita tidak memberikan kebahagiaan
itu. Justru disitulah hikmahnya, bisa jadi Allah ingin kitalah yang memberikan
kebahagiaan kepada pasangan. Kalau pernikahan hanya berfikir ‘ingin mendapatkan’,
maka akan terjadi konflik kepentingan. Jika masing-masing berfikir ‘ingin
memberi’, maka akan terjadi sinergi.
3. Rehat sejenak untuk meredam emosi
Ada
kalanya emosi-emosi dalam pernikahan membuat kita lelah. Maka kita perlu rehat
sejenak untuk meredam gejolak emosi. Bisa dengan menulis buku diari, curhat
kepada orang yang bijak dan bisa menjaga rahasia, atau menangis saat berdoa
pada Allah. Jika emosi hanya dipendam terus, jiwa kita akan tertekan dan
ujung-ujungnya akan menimbulkan penyakit jiwa. Orang-orang yang tidak mampu
meredam emosi akan cenderung rentan terkena stres.
4. Menguatkan kesabaran
Cara
supaya kita bisa sabar dengan pasangan adalah membayangkan balasan Allah atas kesabaran
kita dalam menghadapi pasangan. Kita bisa belajar dari istri Fir’aun, Asiyah
yang sabar bersuamikan seseorang yang dilaknat Allah. Padahal bisa jadi
pasangan kita saat ini level keburukannya tidak seperti Fir’aun. Maka tidak ada
alasan kita untuk tidak bersabar dengan berimajinasi surga.
5. Ubah respon kita terhadap pasangan
Bisa
jadi respon kita yang salah dalam menghadapi kekurangan pasangan menjadikan dia
tidak bisa berubah. Bisa jadi usaha kita selama ini dalam menasehati pasangan
belum menunjukkan hasil karena cara kita tidak kreatif. Ingat, orang mau
mendengar nasehat jika sudah terikat hatinya. Connection before correction.
Jadilah sahabat yang asyik bagi pasangan, maka lama-lama ia akan mudah kita
beri pengaruh.
6. Berkonsultasi pada ahli
Jika
kita masih bingung mau memulai perbaikan pernikahan dari mana, berkonsultasilah
pada ahlinya. Bisa konsultasi pada psikolog atau konselor pernikahan. Kadang kita
bingung karena belum tahu ilmu teknisnya atau bisa jadi kita sudah melakukan
semua upaya perbaikan, tapi belum sesuai ilmunya. Maka tak heran jika segala
upaya kita belum membuahkan hasil.
Hakikatnya,
pasangan yang tak sesuai harapan merupakan jalan kita untuk semakin
meningkatkan kualitas diri. Semoga ini bisa menjadi pelajaran untuk kita semua.
Wallahu’alam bi shawab. [Bendri Jaisyurrahman]
Sumber:
Kanal Youtube ‘Rumil Al Hilya’
Foto
oleh wirestock dari frepik
Ketika Pasangan Tak Sesuai Harapan
#parenting15-03-2025
Banyak orang yang mendapatkan pasangan yang tidak sesuai ekspektasi sebelum menjelang pernikahan. Inilah yang membuat seseorang berada dalam kebimbangan, apakah tetap bertahan atau berpisah?
Keahlian Ibu yang Memikat Hati Anak
#parenting14-03-2025
Seorang ibu pastinya ingin dekat dengan anak-anaknya dan selalu dirindukan oleh mereka. Tapi bagaimana caranya?
Tips Menjadi Ibu yang Nyaman Bagi Anak
#parenting13-02-2025
Seorang anak pasti ingin memiliki ibu yang memberikan kenyamanan. Ibu yang selalu ada untuk anak dan siap mendengar keluh kesahnya sehingga rumah menjadi tempat paling tenang bagi anak.
Dampak Orang Tua Kasar pada Anak
#parenting12-02-2025
Setiap orang tua pasti ingin kebaikannya selalu dikenang oleh anak. Maka orang tua perlu berlaku lemah lembut pada anak. Sejatinya, setiap manusia senang dengan kelembutan. Begitu pula dengan anak-anak.
Kebiasaan Orang Tua yang Merusak Jiwa Anak
#parenting30-01-2025
Setiap orang tua pasti menginginkan anak-anaknya tumbuh dan berkembang dengan baik serta sehat fisik dan jiwanya. Tapi sering kali para orang melakukan hal-hal yang justru merusak jiwa anak. Apa saja itu? Konselor parenting dan keluarga, Ustad Bendri Jaisyurrahman menjelaskan bahwa ada kebiasaan-kebiasaan orang tua yang bisa merusak jiwa anak, antara lain: