Selamat Datang di Laman Resmi Yayasan Nur Hidayah Surakarta

Membentuk Remaja Mandiri di Tengah Krisis Identitas Diri

Gambar Kosong

Pertanyaan:

Assalaamu’alaykum wa rahmatullaahi wa barakaatuh, Ustadzah.

Ustadzah. Saya merasa belum menjadi manusia yang bermanfaat karena apa-apa masih bergantung pada orang tua. Semenjak pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu, saya merasa sering malas dan tidak tahu mau melakukan kegiatan apa dulu. Tidur masih sering dibangunkan. Sholat kadang-kadang masih diingatkan. Di usia saya yang sudah remaja, bagaimana caranya agar saya bisa mandiri, ya, Ustadzah?


Jawaban:

Wa’alaykumussalam wa rahmatullaahi wa barakaatuh.

Terkait kemandirian, dibutuhkan dorongan kuat untuk mencapainya. Tidak hanya itu, kemudahan teknologi dan fasilitas di zaman sekarang juga membentuk orang untuk lebih suka memilih cara instan, sehingga hal ini juga berpengaruh terhadap kemandirian kita. Sebenarnya, banyak kasus anak-anak remaja yang masih kebingungan mencapai kemandirian di tengah krisis identitas diri. Nah, Ustadzah akan berbagi tips menjadi pribadi mandiri di tengah krisis identitas diri seperti berikut ini:


1. Miliki tekad yang kuat

Tekad dan keinginan yang kuat adalah kunci utama untuk semua hal yang akan kita lakukan. Tanpa adanya tekad yang kuat, tentu kita akan malas mengerjakan segala hal. Sesungguhnya, perubahan diri hanya bisa terjadi jika kita memiliki tekad yang kuat untuk berubah. Jadi, miliki tekad yang kuat untuk menjadi pribadi yang mandiri, ya, Sobat!


2. Manajemen kegiatan

Kita bisa mengatur kegiatan sehari-hari berdasarkan tingkat prioritas. Jika dalam satu hari ada banyak hal yang harus dikerjakan, kita bisa menuliskan "to-do list" tentang kegiatan apa saja yang dilakukan dalam satu hari tersebut. Beda halnya jika sobat belum memiliki rencana apa saja yang akan dilakukan di hari itu, maka tulislah apa saja kegiatan yang telah dilakukan dalam satu hari.


3. Memaksimalkan potensi dan memaklumi kekurangan diri

Setiap orang memiliki potensi dan kekurangan masing-masing dalam dirinya. Usahakan gunakan potensi kalian semaksimal mungkin, ya, Sobat! Jangan terlalu memikirkan kekurangan diri dengan memberikan pemakluman. Fokuslah pada kelebihan yang ada diri kita. Ikutilah standar kemampuan diri kita, bukan standar orang lain. Jadikan pencapaian orang lain untuk memotivasi diri bahwa kita juga bisa melakukan itu.


4. Inisiatif melibatkan orang lain

Langkah inisiatif merupakan bagian dari kemandirian. Dalam konteks belajar, kita bisa melakukan inisiatif dengan melibatkan orang lain dalam proses mencapai kemandirian, Sobat! Orang tua di rumah atau guru di sekolah dapat berfungsi sebagai pihak yang memonitor sejauh mana tingkat kemandirian kita. Dengan begitu, kita akan merasa butuh dan berusaha untuk mencapai kemandirian semaksimal mungkin.


Nah, itu tadi cara membentuk remaja mandiri di tengah krisis identitas diri. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba, ya, Sobat! 


Oleh: Ustadzah Dewi Mustikawati, S.Pd.

Guru Bimbingan dan Konseling SMP IT Nur Hidayah Surakarta.


Foto oleh Didik dari Puskomdatin YNH.


POSTINGAN TERBARU
Apa Itu Resiliensi?

29-10-2025

Apa itu daya lenting? Daya lenting atau sering disebut resiliensi. Resiliensi adalah kemampuan untuk bangkit setelah mengalami kegagalan, trauma, atau situasi sulit, serta tetap berfungsi dengan baik meskipun menghadapi stres atau masalah.

Tips Supaya Anak Tidak Boros

29-09-2025

Anak dalam fase remaja biasanya lebih bebas beraktivitas, termasuk dalam penggunaan uang. Mereka bahkan sampai berulangkali berbelanja meskipun harga barang yang mereka beli mahal. Itulah salah satu hal yang mengakibatkan perilaku boros.

Bagaimana Menghilangkan Kebiasaan Menunda?

25-08-2025

Apa itu Prokrastinasi? Prokrastinasi adalah kebiasaan menunda-nunda pekerjaan atau tugas yang seharusnya dilakukan. Seringkali perilaku ini terjadi tanpa alasan yang jelas dan tanpa mengetahui bahwa penundaan tersebut dapat berdampak negatif.

Tips Supaya Anak antusias belajar

22-07-2025

Memiliki anak yang perilakunya tiba-tiba berubah tentu membuat kita kebingungan. Anak tadinya semangat belajar menjadi tidak antusias saat ditanya pelajaran. Bagaimana sikap kita seharusnya?

Tips Memilih Jurusan

24-06-2025

Memilih jurusan kuliah memang membutuhkan banyak pertimbangan. Memilih jurusan sesuai finansial itu penting, namun memilih jurusan sesuai dengan kemampuan diri itu jauh lebih penting.

NurHidayah.ID