Tanda Allah Ta'ala Membiarkan Kita dalam Kesesatan

1. Rezeki dan nikmat Allah Ta'ala makin deras datang, padahal kita meninggalkan ibadah yang wajib maupun sunah.
Berhati-hatilah jika kita tak pernah sedekah, tak lagi shalat lima waktu, malas berpuasa, namun nikmat Allah Ta'ala masih saja kita rasakan bertubi-tubi. Hal ini bisa menjadi pertanda Allah Ta'ala tengah melakukan pembiaran terhadap diri kita.
Apabila kita menyaksikan pemberian Allah Ta'ala dari materi dunia atas perbuatan dosa kita menurut kehendakNya, maka sesungguhnya itu adalah uluran waktu dan penangguhan tempo belaka atau Istidraj.
Kemudian Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam membaca firman Allah Ta'ala dalam Q.S. Al-An’am: 44 berikut ini:
فَلَمَّا نَسُوا۟ مَا ذُكِّرُوا۟ بِهِۦ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَٰبَ كُلِّ شَىْءٍ حَتَّىٰٓ إِذَا فَرِحُوا۟ بِمَآ أُوتُوٓا۟ أَخَذْنَـٰهُم بَغْتَةًۭ فَإِذَا هُم مُّبْلِسُونَ )٤٤(
Falammā nasū mā żukkirū bihī fataḥnā ‘alaihim abwāba kulli syai'(in), ḥattā iżā fariḥū bimā ūtū akhażnāhum bagtatan fa iżā hum mublisūn(a).
Artinya: “Maka, ketika mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan pintu-pintu segala sesuatu (kesenangan) untuk mereka, sehingga ketika mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka secara tiba-tiba, maka ketika itu mereka terdiam putus asa.” (Q.S. Al-An’am: 44).
2. Nikmat Allah Ta’ala tetap datang meskipun kita melakukan maksiat.
Jika kita masih sering mengerjakan kemaksiatan dan dosa, namun Allah Ta’ala tak pernah menimpakan ujian, malah tetap menurunkan kenikmatanNya, ini juga salah satu ciri Istidraj dalam bentuk penangguhan siksa dari Allah Ta’ala.
Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘anhu berkata, “Wahai anak Adam, ingat dan waspadalah bila kau melihat Tuhanmu terus-menerus melimpahkan nikmat atas dirimu, sementara engkau terus-menerus melakukan maksiat kepadaNya.”
3. Semakin banyak nikmat, justru semakin kikir. Bahkan ia mengira kesuksesannya disebabkan karena sifat kikirnya itu.
Semakin banyak harta, malah semakin takut bersedekah, enggan berzakat. Ini juga ciri nyata dari pembiaran yang Allah Ta’ala lakukan terhadap hambaNya. Allah Ta’ala berfirman dalam Q.S. Al- Humazah: 1-3 berikut ini:
وَيْلٌ لِّكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةٍۙ )١ (الَّذِيْ جَمَعَ مَالًا وَّعَدَّدَهٗۙ )٢ (يَحْسَبُ اَنَّ مَالَهٗٓ اَخْلَدَهٗۚ )٣ (
(1) Wailul likulli humazatil-lumazah(tin). (2) Allażī jama‘a mālaw wa ‘addadah(ū). (3) Yaḥsabu anna mālahū akhladah(ū).
Artinya: “(1) Celakalah setiap pengumpat lagi pencela. (2) Yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya. (3) Dia (manusia) mengira bahwa hartanya dapat mengekalkannya.” (Q.S. Al- Humazah: 1-3).
4. Jarang mengalami sakit, padahal banyak menyia-nyiakan kesehatannya dengan tidak beribadah, justru banyak melakukan keburukan dan kerusakan.
Jika Allah Ta’ala menyayangi hambaNya, setiap kali ia melakukan kesalahan, Allah Ta’ala biasanya menegur dengan penyakit dan kesempitan rezeki agar hambaNya tersebut kembali mengingatnya. Namun jika tidak, waspadalah barangkali Allah Ta’ala tengah memberi penangguhan dan melakukan pembiaran karena tak lagi peduli pada kesesatan kita. Na’udzubillah.
Imam Syafi’i berkata, “setiap orang pasti pernah mengalami sakit semasa hidupnya. Jika engkau tidak pernah sakit, maka tengoklah ke belakang, mungkin ada yang salah dengan dirimu.”
Semoga kita terjauh dari pembiaran Allah Ta’ala atau Istidraj, karena sungguh hal tersebut adalah kesedihan yang sebenar-benarnya.
Apakah anda tertarik mendaftarkan anak anda di Sekolah Islam Terpadu (SIT) Nur Hidayah? Kunjungi saja laman informasi Penerimaan Murid Baru (PMB) kami di tautan berikut ini: PMB SIT Nur Hidayah.
Foto oleh pvproductions dari Freepik.
Pentingnya Tulus Dalam Bekerja
#tsaqofah28-07-2025
Orang yang bekerja tanpa ketulusan pada pekerjaannya ibarat tubuh tanpa jiwa. Jika ingin ringan, janganlah mengurangi pekerjaan, tapi tambahkan ketulusan. Hanya ketulusan yang membuat beban terasa ringan dan kerja terasa sebagai ibadah.
Pentingnya Mindset yang Tepat
#tsaqofah18-06-2025
Mindset atau cara pandang yang berbeda ternyata memberikan hasil yang berbeda pula. Jika kita memiliki mindset yang salah, maka kita tidak mau menerima hasilnya. Sedangkan jika kita memiliki mindset yang tepat, maka kita akan bisa menerima hasilnya.
Apakah Sah Sholat Tanpa Membaca Al-Fatihah?
#tsaqofah18-06-2025
Al-Fatihah menjadi surat pembuka dalam sholat. Lalu bagaimana jika tidak membacanya? Apakah sholat kita tetap sah? Ada dua pendapat tentang pembahasan ini. Pendapat yang menganggap masih sah dan pendapat yang menganggap tidak sah.
Laki-Laki Penghuni Surga
#tsaqofah10-05-2025
“Seperti yang Anda saksikan, aku tidak melakukan amalan apa-apa. Hanya saja, aku tidak punya rasa iri kepada sesama muslim atau hasad terhadap kenikmatan yang diberikan Allah Ta’ala kepada mereka.”
Cara Membunuh Pikiran Negatif
#tsaqofah09-05-2025
“Pikiran adalah awal dari setiap tindakan. Jika baik, maka baiklah amalnya. Jika buruk, maka buruklah amalnya.”