Tips Mengatasi Anak yang Suka Bicara Kotor

Pertanyaan:

Assalaamu’alaykum wa rahmatullaahi wa barakaatuh, Bu Wida.

Saya memiliki anak laki-laki usia 5 tahun. Dia masih sekolah di jenjang TK. Akhir-akhir ini, anak saya mudah sekali berbicara kotor atau istilah di Bahasa Jawanya yaitu "saru". Padahal, saya dan suami tidak pernah berbicara kotor di depan anak. Saya ibu rumah tangga, jadi sehari-hari anak diasuh oleh saya. Sedangkan suami bekerja dan pulangnya sore. Bagaimana mengatasi anak yang berbicara kotor seperti ini, Bu? Terima kasih.

Jawaban:

Wa’alaykumussalam wa rahmatullaahi wa barakaatuh.

Jika anak kita tiba-tiba suka berbicara kotor, kita sebagai orang tua jangan dulu menganggap anak tersebut nakal. Kita harus menelisik lebih jauh dahulu, karena kebiasaan anak-anak itu suka mencoba dan serba ingin tahu. Ada beberapa hal yang bisa orang tua lakukan ketika anak berbicara kotor, antara lain:

1. Kelola amarah

Kita sebagai orang tua sebaiknya tidak langsung marah, tetapi bersikap sewajarnya saja. Reaksi marah yang berlebihan tidak akan membuat anak berubah. Ada sebuah istilah yang diperkenalkan oleh Jane Nelsen, "innocent behaviour (tidak merasa bersalah)". Perilaku ini merupakan sesuatu hal yang sering terjadi pada proses tumbuh-kembang anak.

Maka segala bentuk emosi orang tua seperti marah, kesal, atau kecewa tidak cukup efektif membuat anak berubah, tapi justru anak akan meniru emosi kita. Sama halnya dengan ucapan kotor yang diucapkan anak, bisa jadi karena anak sedang berada pada tahapan 'suka meniru hal baru' dari lingkungan sekitarnya.

2. Kenali penyebabnya

Ada beberapa penyebab anak suka berbicara kotor, di antaranya adalah ketika anak butuh perhatian atau memang sedang suka bereksperimen sehingga ingin mencoba sesuatu yang ia dengar. Dalam bereksperimen, anak belajar sebab-akibat. Mereka berpikir, "kalau aku bicara begini, Bunda marah tidak, ya?". Selain itu, anak bisa juga bicara kotor karena meniru orang lain. Orang tua perlu memahami penyebab anak bicara kotor agar bisa mencari solusinya.

3. Jelaskan arti kalimat yang diucapkan anak

Ketika anak berbicara kotor, orang tua bisa menjelaskan arti kata yang ia ucapkan. Bisa jadi anak tidak paham dengan apa yang diucapkan. Ia mengucapkan kata-kata itu hanya ikut-ikutan orang lain. Maka dari itu, orang tua perlu menjelaskan bahwa menggunakan kata-kata tersebut adalah tidak baik.

4. Pantau anak

Mengajarkan sebuah kebaikan dan membentuk karakter anak tidak bisa langsung dalam waktu yang singkat. Orang tua perlu memantau dan membimbing anak untuk tidak ikut-ikutan bicara kotor.

5. Awasi lingkungan sekitar

Jika anak berbicara kotor karena pengaruh lingkungan (saudara, teman, atau tetangga), orang tua bisa menegur orang tersebut bahwa hal itu tidak baik. Walaupun orang tua sudah mendidik dengan baik, tapi jika lingkungan kurang baik tentu akan berdampak pula ke anak. Kesadaran ini perlu dimiliki oleh setiap orang tua dalam rangka membentuk lingkungan yang baik bagi semua pihak.

6. Memberi teladan

Orang tua perlu membudayakan berbicara baik, santun, dan tidak mengeluarkan kata-kata kotor di rumah sehingga anak mendapat teladan langsung dari orang-orang terdekatnya.

Itulah beberapa tips mengatasi anak yang suka bicara kotor. Semoga bermanfaat!

Oleh: Widayati Lestari, M.Psi.

Dosen IAIN Salatiga dan Konselor Biro Psikologi Tazkia.

Foto oleh Freepik.