Tips Supaya Anak antusias belajar

Pertanyaan:

Assalaamu'alaykum wa rahmatullaahi wa barakaatuh, Bu Wida.

Anak saya laki-laki yang usianya 9 tahun saat ini sudah Kelas III SD. Sejak kecil, anaknya sangat mencintai belajar dan senang bereksplorasi. Dia juga sangat bersemangat ketika sekolah dan belajar. Namun, akhir-akhir ini terjadi perubahan di mana ia tidak lagi bersemangat belajar, tidak antusias saat ditanya pelajaran, dan tak lagi mau bertanya tentang pelajaran-pelajaran yang belum dimengerti. Ia juga tidak lagi suka bercerita tentang suasana di sekolahnya. 

Kami sendiri menjadi heran dengan perubahan ini. Meskipun anaknya masih tetap semangat berangkat ke sekolah, tapi semangat belajarnya tidak seantusias dulu. Apa yang harus kami lakukan sebagai orang tua dalam menyikapi persoalan tersebut?

Jawaban:

Wa'alaykumussalam wa rahmatullaahi wa barakaatuh.

Memiliki anak yang perilakunya tiba-tiba berubah tentu membuat kita kebingungan. Anak tiba-tiba berubah, tadinya semangat belajar menjadi tidak antusias saat ditanya pelajaran dan tak lagi mau membaca buku ataupun bertanya tentang pelajaran-pelajaran yang belum dimengerti. Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan di antaranya:

A. Kenali penyebabnya

Perubahan yang drastis dan tiba-tiba di luar kebiasaan tentu ada latar belakang yang menjadi penyebab. Kita bisa mengobrol dengan anak dalam suasana santai dan bertanya tanpa penghakiman pada anak kita. Hal tersebut agar kita tahu pasti penyebab perubahan sikap anak, apakah karena kurang motivasi, kelelahan fisik dan psikologis di sekolah.  

B. Motivasi anak dengan cara yang positif 

Motivasi anak dengan cara yang positif seperti dengan pujian atau penghargaan atas usaha dan kemajuan anak sekecil apapun. Hindari membandingkan masalah akademis anak dengan anggota keluarga yang lain. 

C. Ciptakan suasana belajar yang menyenangkan

Sediakan ruangan belajar yang menarik dan nyaman. Kita bisa mengganti dekorasi ruangan agar terkesan lebih segar dan memberi nuansa baru agar anak tidak bosan dan punya semangat baru. Sediakan juga camilan yang variatif setiap harinya agar ia merasa diperhatikan. 

D. Jaga komunikasi dengan anak

Jika anak belum menunjukkan perubahan yang sesuai dengan harapan, sebaiknya jangan emosi dulu. Jangan sampai emosi membuat pembatas antara kita dengan anak. Anak barangkali memang memerlukan waktu agak lama untuk mengembalikan ritme belajar yang dulu. Anak memerlukan dukungan orang tua secara materiil maupun psikologis. Semoga membantu.

Oleh: Widayati Lestari, M.Psi.

Dosen IAIN Salatiga dan Konselor Biro Psikologi Tazkia.

Apakah anda tertarik mendaftarkan anak anda di Sekolah Islam Terpadu (SIT) Nur Hidayah? Kunjungi saja laman informasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) kami di tautan berikut ini: PPDB SIT Nur Hidayah.

Foto oleh Usman dari Puskomdatin YNH.