Selamat Datang di Laman Resmi Yayasan Nur Hidayah Surakarta

Tips Anak Mudah Beradaptasi di Sekolah Baru

Gambar Kosong

Pertanyaan: 

Assalamu’alaykum wa rahmatullaahi wa barakaatuh, Ustadzah.

Anak saya sudah menginjak remaja. Di tahun ajaran baru ini, dia sudah masuk SMA. Namun, ada masalah yang sering ia alami. Setiap kali memasuki sekolah baru, anak saya selalu merasa takut dan cemas. Hal ini berlangsung setiap kali memasuki sekolah baru. Saya pikir itu hanya terjadi saat dia masuk dari TK ke SD saja. Namun, hal itu  ternyata juga terjadi saat masuk SMP dan SMA. Bagaimana cara membantu anak saya agar tidak mengalami kecemasan dan ketakutan berlebihan saat masuk ke sekolah baru?

 

Jawaban:

Wa’alaykumussalam wa rahmatullaahi wa barakaatuh.

Keterampilan beradaptasi pada semua kondisi dan perubahan tempat memang tidak mudah bagi anak. Umumnya, hal ini berlangsung pada usia anak-anak yakni usia TK dan SD. Namun, ada juga yang mengalami kesulitan beradaptasi sampai usia remaja bahkan dewasa. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh orang tua dalam membantu anak untuk beradaptasi di lingkungan baru, antara lain:

 

1. Tanyakan tentang perasaan anak

Dengan bertanya pada anak tentang perasaan yang dirasakannya, orang tua menjadi tahu apa penyebab ketakutan dan kecemasannya. Bisa jadi, ketakutannya itu hanya karena pikirannya yang berlebihan (overthinking), atau pernah mengalami perundungan (bullying), atau pernah mengalami hal-hal buruk lainnya. Orang tua perlu menggali lebih dalam apa penyebab ketakutan dan kecemasan itu.

 

2. Katakan ke anak bahwa beradaptasi lingkungan baru tidaklah sulit

Pahamkan ke anak bahwa setiap lingkungan memiliki karakter, cara pandang, dan budaya masing-masing. Ajak anak mengurai sisi positif dan negatif sekolah agar ia memperoleh gambaran tentang lingkungan barunya. Kenalkan pula anak dengan budaya sekolah barunya.

 

3. Temukan potensi anak dan perbaiki kekurangannya

Jika memang anak pernah mengalamai perundungan karena kekurangannya, maka bantulah anak memperbaiki kekurangannya itu. Misal kekurangan anak adalah suka terlambat, maka bantulah anak agar tidak terlambat. Lalu bantu anak menemukan dan menonjolkan potensinya yang lain agar ia lebih dihargai oleh orang-orang di sekitarnya.

 

4. Didiklah anak menjadi pribadi yang ramah dan berani membuka percakapan

Ajarkan kepada anak untuk menjadi pribadi yang ramah. Latih mereka menyapa dan membuka percakapan dengan orang lain. Maka, dia akan terlatih untuk lebih bersikap luwes, tidak canggung, dan merasa nyaman dengan lingkungan baru.

 

5. Ajarkan anak untuk menjadi diri sendiri

Dengan menjadi diri sendiri dan menemukan circle pertemanan yang tepat, maka anak akan mendapat semangat positif dan akan tumbuh menjadi pribadi yang tangguh. Begitupula jika anak mempunyai masalah, latih anak untuk memecahkan masalahnya sendiri. Orang tua hanya membantu jika memang ada hal-hal yang anak tidak mampu. Bantuan itupun sifatnya hanya memandu saja, bukan mengambil alih keleluasan anak dalam mengatasi masalah sepenuhnya.

 

6. Katakan bahwa kita sebagai orang tua selalu ada untuknya

Sampaikan pada anak bahwa kita sebagai orang tua siap menerima curhatan anak dan selalu menyediakan waktu untuknya. Dengan begitu, anak akan merasa orang tua sebagai sahabat yang kehadirannya selalu di nanti-nanti.

 

Itulah beberapa tips mengatasi anak yang sulit beradaptasi di sekolah baru. Semoga bermanfaat!

 

Oleh: Ustadzah Widayati Lestari, M.Psi.

Dosen IAIN Salatiga dan Konselor Biro Psikologi Tazkia.

 

Foto oleh Didik dari Puskomdatin YNH.

POSTINGAN TERBARU
Self Care Itu Penting!

23-04-2025

Self care adalah istilah yang digunakan dalam kesehatan mental mengenai praktik yang dilakukan oleh seseorang untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan fisik, mental, dan emosional.

Tips Bersikap pada Anak Selective Mutism

10-03-2025

Dalam ilmu psikologi, ini dinamakan Selective Mutism (SM). Ini merupakan kondisi dimana seseorang tiba-tiba tidak mampu berbicara saat berada di lingkungan sosial yang belum familiar dengan dirinya.

Tips Menjadi Siswa Proaktif

18-02-2025

Siswa yang proaktif bukan hanya menunggu, tetapi mereka juga akan berusaha untuk mencari solusi, mengatur waktu, dan bertanggung jawab atas tugas dan tanggung jawab mereka ya, Sobat.

Mendidik Anak Laki-Laki agar Tangguh

30-01-2025

Mendidik anak laki-laki tentu berbeda dengan mendidik anak perempuan. Anak laki-laki butuh dididik untuk menjadi orang yang tegas, meskipun ada sisi kelembutan yang tetap harus dimiliki anak laki-laki, tanggung jawab, struggle mencari nafkah, dan hal-hal yang berkaitan dengan qowwam laki-laki.

Second Account: Berbahayakah?

16-12-2024

Fenomena second account belakangan ini memang cukup menarik perhatian, terutama Generasi Z seperti kalian. Mengapa fenomena ini terjadi? Ternyata tekanan untuk menampilkan citra diri yang sempurna di media sosial kerap menjadi salah satu alasan.

NurHidayah.ID