Selamat Datang di Laman Resmi Yayasan Nur Hidayah Surakarta

Mengatasi Anak yang Suka Membantah

Gambar Kosong

Pertanyaan:

Assalaamu’alaykum wa rahmatullaahi wa barakaatuh, Bu Wida.

Saya seorang ibu yang memiliki tiga anak. Satu laki-laki dan dua perempuan. Usia mereka beragam. Anak pertama berusia 12 tahun, anak kedua berusia 9 tahun, dan anak ketiga berusia 5 tahun. Masalahnya, anak saya yang pertama dan kedua sering sekali membantah ketika diminta melakukan sesuatu atau dinasehati. Mereka bahkan beberapa kali melawan saat dinasehati. Sebelumnya, mereka Padahal merupakan anak yang penurut. Bagaimana cara mengatasi permasalahan ini, Bu? Terima kasih.


Jawaban:

Wa’alaykumussalam wa rahmatullaahi wa barakaatuh.

Setiap orang tentu ingin memiliki keluarga yang baik dan anak yang sholih dan sholihah. Sebagai orang tua, kita pastinya ingin anak kita menjadi anak yang penurut dan tidak melawan saat diberi nasehat kebaikan. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar anak kita tidak melawan saat dinasehati, diantaranya:


1. Mengenal psikologi dan kepribadian anak

Setiap anak punya perkembangan psikologi yang berbeda, setiap usia berbeda pula perkembangan psikologinya. Perbedaan tersebut muncul baik dari segi fisik, sosial, maupun emosi. Sebagai orang tua, kita harus memahami hal itu. Semakin bertambahnya usia, maka perkembangan anak juga berbeda. Sebagai contoh, emosi marah lebih meledak pada usia 10 tahun ke atas. Nah, sikap anak yang melawan orang tua juga merupakan bagian dari perkembangan emosinya.


2. Pola asuh yang baik

Apakah pola asuh yang kita terapkan adalah otoriter sejak kecil seperti tidak ada kata tapi, tidak ada kata nanti, dan tidak ada kata tidak bisa? Pola asuh otoriter ini tidak memberi kesempatan kepada anak untuk dihargai. Hal ini tentu akan membuat anak merasa tidak nyaman. Jika ditahan dalam waktu lama, emosi itu suatu saat menjadi bom waktu yang bisa meledak-meledak.


3. Menguatkan koneksi dengan anak

Kedekatan orang tua dan anak, baik secara fisik maupun psikologis menjadi hal yang penting. Anak yang terkoneksi dengan orang tua akan membuatnya lebih terbuka. Sebaliknya, anak yang tidak terkoneksi dengan orang tua akan susah dinasehati. Anak yang melawan merupakan tanda koneksi dengan orang tua tidak baik. Agar terkoneksi dengan anak, orang tua harus meluangkan waktu bersama anak. Orang tua juga harus tau hal-hal tentang dunia anak sehingga "nyambung" saat ngobrol dengan mereka. Hal inilah yang membuat anak merasa nyaman dan mengganggap orang tuanya "asyik".


4. Menjadi teladan yang baik

Anak adalah peniru ulung. Anak akan meniru apa yang dilakukan orang tua dalam berbagai tindakan dan kondisi. Teladan orang tua merupakan nasihat paling ampuh untuk anak. Anak akan meniru bagaimana caranya meluapkan emosi dan perasaannya dari orang tua. Saat anak meledak-ledak melawan orang tua, baiknya orang tua juga introspeksi diri. Apakah tindakan anak ini meniru orang tuanya?


5. Hubungan hangat orang tua

Hubungan hangat antara ayah dan ibu ternyata diperhatikan oleh anak. Orang tua yang hangat dan baik komunikasinya akan membuat anak merasa orang tuanya fleksibel dan mudah diajak diskusi. Ketika anak ingin mengutarakan keinginannya, ia merasa tidak perlu menunjukkan sikap melawan atau memberontak. Anak paham bahwa dengan komunikasi baik-baik pun, orang tuanya akan memahami perasaan dan keinginannya.


6. Komunikasi yang baik

Orang tua perlu memiliki skill komunikasi yang baik pada anak. Mendengarkan anak bukan sekedar mendengar. Mengobrol hangat buka sekedar gantian bicara. Dengan begitu, orang tua akan bisa memahami apa yang diiinginkan anak dan akhirnya orang tua dan anak memeiliki satu persepsi. Saat sudah memiliki satu persepsi, anak akan lebih mudah dinasehati.


7. Mendekatkan diri pada Allah Ta'ala dan berinteraksi dengan Al-Qur’an

Banyak berdoa, Qiyamul Lail, dan membaca Al-Qur’an akan membuat pikiran lebih jernih dalam mengelola emosi dan melihat permasalahan. Kondisi jiwa yang tenang ini sangat dibutuhkan orang tua saat menghadapi segala tingkah laku anak. Jika pembawaan orang tua tenang, maka anak pun akan meniru dan belajar untuk tenang dalam mengelola emosinya.


Oleh: Widayati Lestari, M.Psi.

Dosen IAIN Salatiga dan Konselor Biro Psikologi Tazkia.


Foto oleh cookie_studio dari Freepik.

POSTINGAN TERBARU
Batasan Memuji Anak

30-09-2024

Apakah benar terlalu sering memuji itu kurang baik bagi perkembangan anak? Soalnya, anak yang tidak pernah dipuji orang tua akan memaknai perlakuan tersebut sebagai penolakan dan ancaman yang membuat dirinya merasa tidak terlindungi.

Tips Beradaptasi di Sekolah Baru

26-08-2024

penyesuaian diri terhadap lingkungan dipengaruhi oleh beberapa aspek, seperti penyesuaian diri akademik, penyesuaian diri sosial, serta penyesuaian diri emosional. LLalu, bagaimana agar kita dapat melakukan penyesuaian diri di sekolah dengan baik?

Mengatasi Anak yang Suka Membantah

16-07-2024

Sebagai orang tua, pastinya kita ingin anak kita menjadi anak yang penurut dan tidak melawan saat diberi nasehat kebaikan. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar anak kita tidak melawan saat dinasehati, diantaranya:

Tips Menghadapi Cat Calling

24-06-2024

Cat Calling adalah salah satu bentuk pelecehan seksual. Biasanya, Cat Calling kerap dialami perempuan di jalanan dan ruang publik. Cat calling juga bisa merambah ke media sosial melalui fitur komentar, direct message, dan lain-lain.

Tips Mengatasi Anak yang Suka Bicara Kotor

20-05-2024

Jika anak kita tiba-iba suka berbicara kotor, sebagai orang tua jangan dulu menganggap anak kita nakal. Tetapi kita harus menelisik lebih jauh dahulu, karena kebiasaan anak-anak itu suka mencoba dan serba ingin tahu.

NurHidayah.ID