Selamat Datang di Laman Resmi Yayasan Nur Hidayah Surakarta

Cara Mengajarkan Manajemen Waktu pada Remaja

Gambar Kosong

Pertanyaan:

Assalaamu’alaykum wa rahmatullaahi wa barakaatuh, Bu Wida.

Saya ibu rumah tangga dengan tiga anak. Anak pertama laki-laki, sudah kelas X SMA. Anak saya ini sebenarnya pandai bergaul dan suka beraktivitas, tapi sangat susah dalam mengelola waktu. Akhirnya, semua urusannya terbengkalai seperti belajar, les, dan tugas-tugas sekolah. Bagaimana cara mengajarkan ketrampilan managemen waktu yang tepat untuk anak remaja?


Jawaban:

Wa’alaykumussalam wa rahmatullaahi wa barakaatuh.

Remaja memang sedang bertumbuh fisik dan kognitifnya. Mereka sangat suka dengan banyak aktivitas. Namun tak jarang, hal tersebut membuat mereka tak mampu mengelola waktunya dengan baik. Jika kekacauan aktivitasnya sudah semakin buruk, orang tua mereka bisa membantu mengelola waktu dengan beberapa cara berikut ini:


1. Hindari marah pada mereka

Menghadapi anak remaja yang belum bisa mengatur waktu, pastinya akan membuat orang tua jengkel dan berakhir pada marah atau mengomelinya. Akan tetapi, remaja sangat tidak suka jika diomeli terus-menerus. Jadi, orang tua perlu mengajarkan konsekuensi jika tidak mengatur waktu dengan baik. Orang tua bisa menerapkan reward dan punishment dalam hal ini.


2. Biasakan mereka menulis jadwal harian

Banyak remaja yang terjebak dengan kesibukan, namun saat ada waktu luang justru sibuk dengan gawainya. Latih mereka untuk menyusun jadwal harian dengan menuliskan waktu dan kegiatan selama sehari secara lengkap. Lalu, biarkan mereka mematuhi dan konsisten dengan jadwal harian yang telah dibuatnya.


3. Ajarkan mereka cara menentukan skala prioritas

Orang tua perlu mengajarkan anak remajanya membagi kegiatannya sesuai skala prioritas. Ada empat jenis skala prioritas, antara lain: penting dan mendesak, penting dan tidak mendesak, tidak penting dan mendesak, tidak penting dan tidak mendesak. Dengan begitu, anak tetap bisa menikmati me time supaya tidak jenuh menjalani aktivitas.


4. Gunakan alat manajemen waktu

Supaya memanajemen waktu berjalan lancar, orang tua bisa menyarankan anak remajanya untuk menggunakan tulisan di dinding atau aplikasi reminder di gawai. Hal ini sangat membantu mereka agar aktivitasnya bisa terkelola dengan baik.


5. Bantu mereka menetapkan tujuan

Orang tua perlu berbincang santai dengan anak remajanya tentang apa tujuan yang ingin dicapai. Setelah itu, orang tua bisa memandu mereka mengidentifikasi berapa banyak waktu yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut setiap harinya.


6. Berikan contoh baik

Jangan sampai orang tua tidak menjadi teladan dalam pengelolaan waktu. Bagaimana mungkin anak remaja kita jadi pandai mengelola waktu kalau ayah dan ibunya saja masih sering terlambat. Hal ini akan menimbulkan kesan buruk pada mereka. Tunjukkan bahwa orang tua patut dijadikan teladan dalam mengelola waktu.


7. Batasi penggunaan gawai dan televisi

Orang tua perlu membuat kesepakatan dengan anak remajanya tentang waktu dan durasi penggunaan gawai dan televisi. Hal ini supaya mereka tidak terlena dengan barang-barang tersebut sehingga waktunya bisa lebih produktif.


Oleh: Widayati Lestari, M.Psi.

Dosen IAIN Salatiga dan Konselor Biro Psikologi Tazkia.


Foto oleh Didik dari Puskomdatin YNH.


POSTINGAN TERBARU
Tips Memilih Jurusan

24-06-2025

Memilih jurusan kuliah memang membutuhkan banyak pertimbangan. Ustadzah sudah mengulas beberapa kali di tulisan sebelumnya. Memang dalam menentukan jurusan kuliah tidak lepas dari faktor internal dan eksternal. Maka karena itu, agar pemilihan jurusan kuliah menjadi tepat, perlu memperhatikan beberapa analisis.

Tips Agar Anak Bangun Pagi

22-05-2025

Memiliki anak yang susah diajak bangun pagi, apalagi anaknya sudah remaja memang sangat menguras emosi.

Self Care Itu Penting!

23-04-2025

Self care adalah istilah yang digunakan dalam kesehatan mental mengenai praktik yang dilakukan oleh seseorang untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan fisik, mental, dan emosional.

Tips Bersikap pada Anak Selective Mutism

10-03-2025

Dalam ilmu psikologi, ini dinamakan Selective Mutism (SM). Ini merupakan kondisi dimana seseorang tiba-tiba tidak mampu berbicara saat berada di lingkungan sosial yang belum familiar dengan dirinya.

Tips Menjadi Siswa Proaktif

18-02-2025

Siswa yang proaktif bukan hanya menunggu, tetapi mereka juga akan berusaha untuk mencari solusi, mengatur waktu, dan bertanggung jawab atas tugas mereka. Namun, jika ada orang yang melihat kita terlalu ambisius dan egois, kita perlu mengevaluasi diri.

NurHidayah.ID