Selamat Datang di Laman Resmi Yayasan Nur Hidayah Surakarta

Cara Membayar Hutang Pengasuhan

Gambar Kosong

Pertanyaan:

Assalaamu'alaykum wa rahmatullaahi wa barakaatuh, Bu Wida.

Saya ayah dengan tiga orang anak yang semuanya menginjak remaja. Ketika masih kecil, anak-anak kami titipkan pada ibu saya yang ada di luar kota. Pada saat itu, saya dan istri harus bekerja sehingga susah mendapatkan asisten rumah tangga. Walapun begitu, saya dan istri pulang untuk menemui dan menunjukkan kasih sayang kami pada anak-anak setiap pekan.


Seiring berjalannya waktu, anak-anak sekarang sudah beranjak remaja. Mereka sudah berusia 15, 12, dan 11 tahun. Namun, mereka yang sudah beranjak remaja ini selalu memberontak jika dinasehati. Kami bahkan beberapa kali sering dipanggil guru BK karena anak sulung kami melakukan banyak pelanggaran di sekolah seperti berkelahi dengan teman, membolos, dan lain sebagainya.


Dari beberapa ilmu parenting yang sering saya dengar, anak-anak berperilaku seperti ini karena orang tuanya memiliki hutang pengasuhan. Bagaimana cara kami membayar hutang pengasuhan tersebut agar anak-anak lebih mudah diarahkan?


Jawaban:

Wa'alaykumussalam wa rahmatullaahi wa barakaatuh.

Sebelum berbicara tentang hutang pengasuhan, mari kita bahas dulu apa itu definisi hutang pengasuhan. Para ahli mengatakan bahwa hutang pengasuhan adalah hak-hak anak dalam pengasuhan yang belum terpenuhi di masa perkembangannya, terutama di masa usia 0-7 tahun. Ketika orang tua tidak memenuhi hak-hak anak ini, maka kondisi tersebut akan mencipatakan hutang pengasuhan.


Menurut para ahli, hutang pengasuhan ini akan ditagih oleh anak saat usia remaja (sekitar 10 tahun ke atas). Jika kita berhutang uang pada manusia, tentu akan ditagih dalam bentuk uang juga. Namun, hutang pengasuhan akan ditagih dalam bentuk perilaku. Anak-anak bisa jadi tiba-tiba memberontak, tidak mau diatur, dan sebagainya. Nah, bagaimana cara membayar hutang pengasuhan? Ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh para orang tua, diantaranya:


1. Meminta ampun pada Allah Ta'ala

Anak adalah titipan dan amanah dari Allah Ta’ala. Saat ada kesalahan dalam pengasuhan anak, sudah sepatutnya kita beristighfar dengan meminta ampun pada Allah Ta’ala. Melalui Istighfar, kita berusaha menyadari kesalahan dengan bertaubat untuk membayar apa-apa yang kurang terkait hak-hak anak.


2. Meminta maaf pada anak

Meminta maaf pada anak tidak akan pernah menjatuhkan martabat kita di hadapan anak. Kita bisa menyampaikan alasan mengapa kita dulu tidak bisa memenuhi hak-hak mereka. Setelah itu, kita meminta maaf agar mereka merasakan bahwa orang tuanya benar-benar serius menyadari dan mengakui kesalahan. Dengan dimintai maaf, mereka akan merasa bahwa orang tuanya tidak egois.


3. Membayar hutang pengasuhan

Mulailah mengevaluasi mengenai hutang pengasuhan apa yang harus dibayarkan ke anak. Bisa jadi hutang pengasuhan tersebut bisa dibayar dengan memenuhi kasih sayang kepada anak, mendekatkan bonding dengan anak, mengalokasikan waktu untuk mengobrol dengan anak, dan sebagainya. Ini dilakukan agar anak merasa bahwa dirinya berharga bagi orang tuanya. Mulailah peduli dengan perasaan anak, tidak hanya peduli pada kebutuhan fisiknya saja.


Begitulah beberapa tips cara membayar hutang pengasuhan. Semoga bermanfaat!


Oleh: Widayati Lestari, M.Psi.

Dosen IAIN Salatiga dan Konselor Biro Psikologi Tazkia.


Foto dari Freepik.

POSTINGAN TERBARU
Tips Agar Anak Bangun Pagi

22-05-2025

Memiliki anak yang susah diajak bangun pagi, apalagi anaknya sudah remaja memang sangat menguras emosi.

Self Care Itu Penting!

23-04-2025

Self care adalah istilah yang digunakan dalam kesehatan mental mengenai praktik yang dilakukan oleh seseorang untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan fisik, mental, dan emosional.

Tips Bersikap pada Anak Selective Mutism

10-03-2025

Dalam ilmu psikologi, ini dinamakan Selective Mutism (SM). Ini merupakan kondisi dimana seseorang tiba-tiba tidak mampu berbicara saat berada di lingkungan sosial yang belum familiar dengan dirinya.

Tips Menjadi Siswa Proaktif

18-02-2025

Siswa yang proaktif bukan hanya menunggu, tetapi mereka juga akan berusaha untuk mencari solusi, mengatur waktu, dan bertanggung jawab atas tugas dan tanggung jawab mereka ya, Sobat.

Cara Mendidik Anak Laki-Laki agar Tangguh

30-01-2025

Mendidik anak laki-laki tentu berbeda dengan mendidik anak perempuan. Anak laki-laki butuh dididik untuk menjadi orang yang tegas, meskipun ada sisi kelembutan yang tetap harus dimiliki anak laki-laki. Didiklah juga mereka tanggung jawab dan struggle mencari nafkah.

NurHidayah.ID