Melepaskan Trauma Masa Lalu

Assalaamu’alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuh, Pak Iqbal.
Saya seorang istri dengan usia pernikahan sudah lebih dari 5 tahun. Alhamdulillah pernikahan kami bahagia meskipun Allah Ta’ala belum berkenan memberikan momongan. Keluarga saya maupun suami juga tidak mempermasalahkan hal itu. Namun ada yang mengganjal di hati saya, Pak. Saya sering sekali mengingat luka-luka di masa lalu. Bahkan kenangan pahit di masa kecil, sering dibully saudara sendiri, kadang masih terasa getir saat mengingatnya. Walau sekarang rasanya tidak sesakit dulu.
Yang ingin saya tanyakan, bagaimana caranya melepas kenangan masa lalu yang tidak mengenakkan? Saya khawatir akan mengganggu kehidupan saya saat ini. Terus terang, saya agak susah melupakan kesalahan orang lain maupun diri sendiri, bahkan untuk hal yang sepele. Padahal saya sudah berusaha memaafkan dan memakluminya. Mohon pencerahannya, Pak Iqbal.
Terima kasih banyak.
Nina, Klaten
Jawaban:
Wa’alaikumussalam wa rahmatullahi wa barakaatuh.
Terima kasih atas pertanyaannya. Setiap orang tentunya memiliki masa-masa sulit, sakit dan bahagia. Khususnya dengan masa kecil, tentunya ada banyak kenangan indah dan menyakitkan. Namun, terkadang masa sulit dan menyakitkan saat menghadapi masalah atau kegagalan tidak semuanya benar-benar buruk.
Ada banyak orang yang memiliki masa lalu yang lebih buruk, namun dia bisa kuat dan tangguh. Sesungguhnya pengalaman buruk itu untuk menguatkan kita, kita jadi terbiasa berlapang dada dan mudah memaafkan. Terkadang kenangan masa lalu itu hadir ketika menghadapi kesulitan atau kegagalan dalam hidup.
Bisa jadi karena ibu memiliki masalah soal belum memiliki momongan, otak ibu secara tanpa sadar bekerja mencari alasan dan pembenaran atas kegagalan ini. Hal ini membuat ibu sibuk memikirkan tentang masa lalu di mana ibu menjadi korban. Padahal sebagai manusia biasa, mungkin kita lupa bahwa kita juga pernah menyakiti hati orang lain.
Untuk itu, berlapang dadalah atas segala yang terjadi di masa lalu. Kalau kita selalu ingat saat kita tersakiti, ingat juga kita pernah menyakiti. Kalau kita selalu ingat dosa orang kepada kita, ingat juga dosa kita kepada orang lain, sehingga kita sadar dan bisa berdamai dengan segala kelemahan orang lain.
Wallahu a’lam.
Muhammad Iqbal
Dekan Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana, Owner Rumah Konseling
IG: @muhammadiqbalphd, youtube channel: rumah konseling official
Foto oleh
Self Care Itu Penting!
#konsultasi psikologi23-04-2025
Self care adalah istilah yang digunakan dalam kesehatan mental mengenai praktik yang dilakukan oleh seseorang untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan fisik, mental, dan emosional.
Tips Bersikap pada Anak Selective Mutism
#konsultasi psikologi10-03-2025
Dalam ilmu psikologi, ini dinamakan Selective Mutism (SM). Ini merupakan kondisi dimana seseorang tiba-tiba tidak mampu berbicara saat berada di lingkungan sosial yang belum familiar dengan dirinya.
Tips Menjadi Siswa Proaktif
#konsultasi psikologi18-02-2025
Siswa yang proaktif bukan hanya menunggu, tetapi mereka juga akan berusaha untuk mencari solusi, mengatur waktu, dan bertanggung jawab atas tugas dan tanggung jawab mereka ya, Sobat.
Mendidik Anak Laki-Laki agar Tangguh
#konsultasi psikologi30-01-2025
Mendidik anak laki-laki tentu berbeda dengan mendidik anak perempuan. Anak laki-laki butuh dididik untuk menjadi orang yang tegas, meskipun ada sisi kelembutan yang tetap harus dimiliki anak laki-laki, tanggung jawab, struggle mencari nafkah, dan hal-hal yang berkaitan dengan qowwam laki-laki.
Second Account: Berbahayakah?
#konsultasi psikologi16-12-2024
Fenomena second account belakangan ini memang cukup menarik perhatian, terutama Generasi Z seperti kalian. Mengapa fenomena ini terjadi? Ternyata tekanan untuk menampilkan citra diri yang sempurna di media sosial kerap menjadi salah satu alasan.