Cara Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam Mendidik Anak

Keberhasilan Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam mendidik anak menjadi sosok yang saleh tampak pada diri Nabi Ismail ‘Alaihissalam. Keberhasilan itu berkat sejumlah metode pendidikan yang diterapkan Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam bahkan sejak sang anak belum dilahirkan. Berikut diantarannya:
1. Mengutamakan kesalehan dibandingkan kecantikan dan kekayaan dalam memilih istri
Sebagaimana diketahui, Nabi Ismail ‘Alaihissalam lahir dari buah pernikahan Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam dengan Siti Hajar, seorang budak. Kendati seorang budak, yang juga tak cantik apalagi kaya, tapi Siti Hajar adalah hamba yang beriman, berhati mulia, dan berakhlak terpuji.
2. Berdo’a agar dikaruniai anak yang sholeh
Walaupun beliau adalah seorang nabi Allah Ta’ala dan kekasih-Nya (Khalilullah), tapi Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam tetap bermunajat agar dikaruniai anak yang sholeh.
3. Pilihlah lingkungan yang baik untuk perkembangan mentalitas anak
Setelah Siti Hajar melahirkan Nabi Ismail ‘Alaihissalam, Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam mengantarkan mereka ke suatu tempat yang lengang dan tandus bernama Makkah. Lalu, Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam pun bermunajat agar tempat itu diberkahi dan baik untuk perkembangan mentalitas anaknya.
(٣٧) رَبَّنَآ اِنِّيْٓ اَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِيْ بِوَادٍ غَيْرِ ذِيْ زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِۙ رَبَّنَا لِيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ فَاجْعَلْ اَفْـِٕدَةً مِّنَ النَّاسِ تَهْوِيْٓ اِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُمْ مِّنَ الثَّمَرٰتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُوْنَ
Rabbanā innī askantu min żurriyyatī biwādin gairi żī zar‘in ‘inda baitikal-muḥarram(i), rabbanā liyuqīmuṣ-ṣalāta faj‘al af'idatam minan-nāsi tahwī ilaihim warzuqhum minaṡ-ṡamarāti la‘allahum yasykurūn(a).
Artinya: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak ada tanamannya (dan berada) di sisi rumah-Mu (Baitullah) yang dihormati. Ya Tuhan kami, (demikian itu kami lakukan) agar mereka melaksanakan salat. Maka, jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan anugerahilah mereka rezeki dari buah-buahan. Mudah-mudahan mereka bersyukur." (Q.S. Ibrahim: 37).
4. Komunikatif dan demokratis dengan anak
Sikap demokratis dan komunikatif Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam terlihat dari kisah penyembelihan putranya. Sikap itu ditunjukkan ketika Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam meminta pendapat Nabi Ismail ‘Alaihissalam tentang perintah penyembelihan.
5. Libatkan anak saat beribadah
Ibnu Katsir dalam kitab Qishash al-Anbiya’ menjelaskan bahwa Nabi Ismail ‘Alaihissalam turut membantu Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam mengumpulkan batu untuk membangun Ka'bah yang sebelumnya rusak. (Harian Republika).
Oleh: Ustadz Muhammad Kosim.
Foto oleh rawpixel.com dari Freepik.
Laki-Laki Penghuni Surga
#tsaqofah10-05-2025
“Seperti yang Anda saksikan, aku tidak melakukan amalan apa-apa. Hanya saja, aku tidak punya rasa iri kepada sesama muslim atau hasad terhadap kenikmatan yang diberikan Allah Ta’ala kepada mereka.”
Cara Membunuh Pikiran Negatif
#tsaqofah09-05-2025
“Pikiran adalah awal dari setiap tindakan. Jika baik, maka baiklah amalnya. Jika buruk, maka buruklah amalnya.”
Kaya Boleh, Tapi Tidak Boleh Bermewahan
#tsaqofah16-04-2025
Kaya berarti punya uang atau harta yang banyak. Jika harta seorang muslim digunakan untuk kemaslahatan orang banyak, termasuk untuk banyak berinfaq akan menjadikan amal jariyah bagi muslim tersebut.
Menghormati Tamu
#tsaqofah16-04-2025
Kedatangan tamu ke rumah mendatangkan karunia yang banyak ke dalam rumah itu dan pada saat mereka pergi, mereka membawa ke luar berbagai bencana.
Miskin Hati
#tsaqofah12-03-2025
Ada seorang yang miskin bertanya pada seorang guru, "Mengapa aku menjadi orang yang sangat miskin dan selalu mengalami kesulitan hidup?"