Selamat Datang di Laman Resmi Yayasan Nur Hidayah Surakarta

Tips Menjadi Single Parent yang Tangguh

Gambar Kosong

Tidak ada yang tahu nasib perjalanan hidup seseorang, termasuk dalam hal rumah tangga. kita mungkin hidup bahagia bersama pasangan sekarang, tapi kita bisa jadi ditinggalkan pasangan dalam keadaan hidup atau mati di hari esok. Ya, menjadi seorang single parent adalah takdir bagi sebagian orang. Dalam kondisi ini, single parent pasti merasa sedih memikirkan nasib anak-anaknya ke depan yang tidak mendapatkan figur orang tua secara utuh.


Lalu, bagaimana cara menjadi menjadi single parent yang tangguh agar tetap bisa mendidik anak-anak menjadi generasi yang berkualitas? Ustadz Bendri Jaisyurrahman menjelaskan bahwa dalam mendidik anak, seorang single parent harus memenuhi dua kebutuhan anak yang seharusnya didapat di sebuah keluarga yang utuh, yaitu:


1. Persepsi (Wahmiyah)

Jika yang meninggal adalah sang ayah, maka sang ibu harus mempersepsikan figur ayah kepada anak-anaknya. Ibu harus menjaga lisannya untuk terus menceritakan kebaikan-kebaikan sang suami di depan mereka. Jika mereka sering mendengar cerita keburukan-keburukan ayahnya, maka mereka otomatis akan menolak value-value kelaki-lakian. Makanya sering dijumpai anak laki-laki yang bilang, "aku tidak ingin seperti ayahku!”


Sesakit apapun sang ibu terhadap pasangannya, tetaplah ingat kebaikan-kebaikan pasangan. Ibu harus melakukan proses rehabilitasi emosi agar tidak menular ke anak-anak. Hal ini memang bukan perkara mudah, tapi ingatlah bahwa anak-anak yang Qurrata ‘ayun berawal dari pasangan yang Qurrata ‘ayun pula.


2. Stimulasi

Jika mendapati anak-anak yang tidak mendapatkan figur ayah, sang ibu harus menggantikan figur ini dengan sosok yang lain seperti kakek, paman, atau guru laki-laki. Hal ini seperti yang dilakukan ibunda Imam Syafi’i yang mencarikan sosok guru laki-laki untuk anaknya. Sang ibu juga bisa memasukkan anak ke komunitas-komunitas yang dominan laki-laki, misalnya komunitas bola dan bela diri. Hal ini berfungsi untuk menyetimulasi nilai-nilai kelaki-lakian yang seharusnya didapatkan dari figur seorang ayah.


Semoga para single parent diberi kemudahan dan kekuatan dalam mendidik putra-putrinya menjadi generasi yang berkualitas dan Qurrata ‘ayun. Aamiin. [Bendri Jaisyurrahman]


Sumber: Kanal Youtube "Media Sabili".


Foto dari Freepik.

Tags: #parenting
POSTINGAN TERBARU
Ibu Hamil Harus Bahagia

26-06-2025

Ibu yang bahagia akan melahirkan anak yang bahagia pula. Demi mewujudkan ini, perlu dukungan suami selama masa kehamilan. Jika selama kehamilan ibu terlalu stres, kecapekan, dan banyak beban fikiran, maka akan berpengaruh ke janin.

Menjadi Ayah Hebat saat LDR

25-06-2025

Bagaimana caranya seorang ayah yang LDR tetap bisa menjalankan perannya dengan baik di keluarga?

Mendidik Adalah Tugas Orang Tua

27-05-2025

Di Indonesia, masih banyak orang tua yang menyerahkan pendidikan sepenuhnya pada sekolah.

Malu, Pondasi Dasar Pendidikan Seksualitas

20-05-2025

Rasa malu ini merupakan pondasi dasar dalam pendidikan seksualitas

Adab Pertama yang Diajarkan ke Anak

21-04-2025

Mengenai persoalan adab ini, konselor parenting dan keluarga, Ustad Bendri Jaisyurrahman menjelaskan bahwa orang tua bisa mengawali pengajaran mulai dari adab terhadap Sang Pencipta, Allah Ta’ala.

NurHidayah.ID