Selamat Datang di Laman Resmi Yayasan Nur Hidayah Surakarta

Tips Agar Anak Tidak Menjadi Pelaku atau Korban Bullying

Gambar Kosong

Beberapa akhir-akhir ini, kita cukup dikejutkan dengan kasus-kasus perundungan (bullying) dalam pesantren. Akhirnya, hal ini menjadi "momok" tersendiri bagi masyarakat yang ingin memasukkan anaknya ke pesantren. Ada apa sebenarnya dengan pesantren kita saat ini? Alih-alih menjadi tempat belajar agama yang aman dan nyaman, pesantren justru menjadi tempat berkumpulnya geng-geng santri yang suka melakukan perundungan.


Seorang konselor anak dan keluarga, Ustadz Bendri Jaisyurrahman menjelaskan bahwa para orang tua sebenarnya harus meluruskan niat sebelum memasukkan anak ke pesantren. pesantren jangan dijadikan seperti binatu (laundry) yang bertugas mencuci baju kotor. Jadi, jangan anggap pesantren sebagai tempat mengatasi anak yang dianggap nakal atau bermasalah.


Berdasarkan pengamatan beliau, ada dua jenis santri di pesantren yaitu santri ideologis dan santri tragis. Santri ideologis yaitu santri yang memang sudah memiliki visi-misi yang lurus ketika masuk pesantren. Sedangkan santri tragis yaitu santri yang masuk pesantren hanya karena dipaksa orang tua.


Para santri tragis ini akhirnya saling bertemu dan merasa senasib-sepenanggungan. Kumpulan santri tragis inilah yang akhirnya bekerja sama untuk membuat masalah di pesantren. Mereka merasa superior dengan berkelompok lalu menindas orang-orang yang dianggap lemah di luar kelompoknya.


Lalu, apa yang harus dilakukan orang tua agar anak mereka tidak menjadi pelaku perundungan ataupun korban perundungan? Silahkan simak tipsnya berikut ini!


Tips agar anak tidak menjadi pelaku perundungan:


1. Jangan melepas anak sebelum jiwa dan emosinya tenang

Jangan memasukkan anak ke pesantren dalam kondisi jiwanya masih menyimpan kecewa, kesedihan, amarah, dan dendam. Selesaikan dulu semua permasalahan di rumah. Jika masalah di rumah belum selesai, pesantren hanya akan menjadi tempat pembuangan residu emosi anak. Bukannya belajar dengan baik, anak justru akan membuat masalah di pesantren sebagai bentuk protesnya.


2. Penuhi kebutuhan dasar anak

Sebelum memasukkan anak ke pesantren, pastikan orang tua sudah memenuhi dua kebutuhan dasar anak dalam tumbuh kembangnya, yaitu tender love (cinta yang lembut) dari ibunya dan tough love (cinta yang tegas) dari ayahnya. Jika dua kebutuhan ini sudah terpenuhi, maka anakbaru dipahamkan tentang esensi masuk pesantren. Jadi, anak nantinya bisa menjalani kehidupan di pesantren dengan visi dan misi yang lurus.


Tips agar anak tidak menjadi korban perundungan:


1. Hindari pola asuh otoriter

Anak yang menjadi korban perundungan biasanya merupakan anak-anak yang mendapatkan pola asuh otoriter di rumah. Pola asuh itulah yang membuat anak terbiasa menuruti semua perintah orang lain, menjadi orang yang pasif, dan tidak memiliki kemampuan melindungi dirinya sendiri (self esteem). Hal ini diperparah lagi jika anak juga sering mengalami perundungan verbal maupun fisik di rumah. Jadi, anak menjadikan tindakan tersebut suatu hal yang wajar.


2. Ajarkan anak mengekspresikan emosi

Anak yang menjadi korban perundungan, mereka biasanya belum paham bagaimana caranya mengekspresikan emosi dengan tepat. Ketika mereka tidak menyukai sesuatu, mereka tidak terbiasa mengatakan, "aku tidak suka!". Anak-anak seperti ini sebenarnya miskin kosa rasa dan kosa kata. Mereka tidak paham tentang jenis perasaan yang sedang mereka alami. Apakah ini marah, kecewa, atau sedih?


Wallahu’alam bi shawab. [Bendri Jaisyurrahman]


Sumber: Kanal Youtube "Oki Setiana Dewi".


Foto dari Freepik.

Tags: #parenting
POSTINGAN TERBARU
Ketika Pasangan Tak Sesuai Harapan

15-03-2025

Banyak orang yang mendapatkan pasangan yang tidak sesuai ekspektasi sebelum menjelang pernikahan. Inilah yang membuat seseorang berada dalam kebimbangan, apakah tetap bertahan atau berpisah?

Keahlian Ibu yang Memikat Hati Anak

14-03-2025

Seorang ibu pastinya ingin dekat dengan anak-anaknya dan selalu dirindukan oleh mereka. Tapi bagaimana caranya?

Tips Menjadi Ibu yang Nyaman Bagi Anak

13-02-2025

Seorang anak pasti ingin memiliki ibu yang memberikan kenyamanan. Ibu yang selalu ada untuk anak dan siap mendengar keluh kesahnya sehingga rumah menjadi tempat paling tenang bagi anak.

Dampak Orang Tua Kasar pada Anak

12-02-2025

Setiap orang tua pasti ingin kebaikannya selalu dikenang oleh anak. Maka orang tua perlu berlaku lemah lembut pada anak. Sejatinya, setiap manusia senang dengan kelembutan. Begitu pula dengan anak-anak.

Kebiasaan Orang Tua yang Merusak Jiwa Anak

30-01-2025

Setiap orang tua pasti menginginkan anak-anaknya tumbuh dan berkembang dengan baik serta sehat fisik dan jiwanya. Tapi sering kali para orang melakukan hal-hal yang justru merusak jiwa anak. Apa saja itu? Konselor parenting dan keluarga, Ustad Bendri Jaisyurrahman menjelaskan bahwa ada kebiasaan-kebiasaan orang tua yang bisa merusak jiwa anak, antara lain:

NurHidayah.ID