Cara Mengikat Hati Anak
Mengasuh anak ibarat bermain layang-layang. Biarkan anak terbang setinggi-tingginya, melanglang buana kesana-kemari. Tapi, ketika ada angin mulai menghempas dan membahayakan anak, orang tua harus menarik talinya. Jika talinya kuat, maka layang-layang akan kembali ke tangan orang tua dengan selamat. Tapi, jika talinya lemah, maka putuslah layang-layang itu.
Tali layang-layang tersebut adalah ikatan hati. Jika ikatan hati antara orang tua dan anak kuat, maka anak akan mudah dinasehati. Para ulama menyebutkan prinsip dasar mendidik anak ada dua yaitu at ta’lif qabla at ta’rif (ikat hatinya sebelum menasehati) dan at ta’rif qabla at taklif (beri tahu sebelum memberi tugas). Jika sudah berhasil mengikat hati anak dengan dua prinsip dasar ini, maka anak akan mudah dikendalikan.
Jika orang tua menasehati anak, tapi justru anak melawannya, maka bisa dipastikan anak tersebut sudah tidak hormat lagi ke orang tua karena rusaknya ikatan batin di antara mereka. Maka sebenarnya dasar pengasuhan ada pada good relationship.
Banyak orang tua yang khawatir dengan virus-virus pergaulan buruk di luar sana. Orang tua tidak perlu takut dengan virusnya, tapi harus memperkuat antibodi anak. Antibodi ini tergantung kuat-lemahnya ikatan batin anak dan orang tua. Berdasarkan hasil riset, mayoritas anak yang bermasalah, mereka memiliki hubungan yang buruk dengan orangtuanya.
Sebelum orang tua menyalahkan berbagai problematika yang terjadi pada anak, mari ukur dulu sejauh mana tingkat keakraban dan kenyamanan anak dengan kita. Apa ciri-ciri anak yang dekat atau akrab dengan orang tuanya?
1. Mau diajak naik kendaraan bersama.
2. Bersikap santai dan tidak "jaim" (jaga image).
3. Bersikap hormat (respect).
4. Anak berani menatap mata orang tua.
5. Telapak tangan nyaman disentuh orang tua.
6. Punya inisiatif bicara.
7. Berani mengakui kesalahan.
8. Tidak punya rahasia.
9. Mau diperintah orang tua.
10. Betah berada di rumah.
Mari kita cek dari nomor 1-10, apakah anak kita masuk salah satunya? Jika masuk, berarti kita sudah berhasil menjalin ikatan hati yang kuat dengan anak. Jika belum, mari kita perbaiki. [Bendri Jaisyurrahman]
Sumber: Kanal Youtube "Fatherman".
Foto oleh Debby Hudson dari Unsplash.
Tips Mengatasi Anak yang Suka Berbohong
#parenting29-11-2024
Pastinya kita menginginkan anak keturunan kita memiliki akhlak seperti penghuni surga yang selalu berkata jujur dan tidak suka berbohong. Pada umumnya, ada dua macam kebohongan yang sering dilakukan anak-anak, yaitu
Cara Menjaga Kesehatan Keluarga
#parenting26-11-2024
Ada tujuh hal yang harus dibangun dalam keluarga agar kesehatan mental tetap terjaga. Diantaranya adalah insight, independent, relationship, initiative, creativity, humor, dan spirituality.
Ciri-Ciri Generasi Lemah
#parenting28-10-2024
Surat An-Nisa ayat 9 merupakan peringatan bagi para orang tua yang seharusnya takut jika meninggalkan generasi yang lemah (Dzurriyyatan dhi'aafan). Kata "Dhi'aafan" berasal dari kata dasar "Dho'ifan" yang artinya lemah secara psikis.
Cara Berkomunikasi dengan Anak
#parenting17-10-2024
Akar permasalahan anak yang susah dinasehati adalah pola komunikasi yang kurang tepat dari orang tua ke anak. Lalu, bagaimana sebenarnya pola komunikasi orang tua ke anak yang tepat menurut Islam?
Long Distance Marriage dalam Islam
#parenting28-09-2024
Dalam pernikahan, sering kali ada pasangan yang dihadapkan dengan kondisi harus tinggal berjauhan atau dalam istilah kekinian disebut LDM (Long Distance Marriage). Lalu, bagaimana Islam memandang LDM?