Selamat Datang di Laman Resmi Yayasan Nur Hidayah Surakarta

Ibu Rumah Tangga VS Wanita Karir

Gambar Kosong

Di zaman yang menuntut banyak kebutuhan terpenuhi dengan materi ini, tak jarang banyak wanita yang mengalami dilema antara menjadi ibu rumah tangga saja atau wanita karir. Terlebih jika sudah memiliki buah hati, dilema inipun akan semakin memuncak. Di satu sisi, naluri wanita pasti ingin selalu mendampingi tumbuh kembang anak-anaknya. Di sisi lain, kondisi ekonomi keluarga menuntut wanita tetap bekerja demi tercukupinya kebutuhan hidup. Selain itu, ada beberapa profesi yang memang sebaiknya dipegang oleh kaum hawa, seperti bidan, dokter kandungan, guru dan sebagainya. Sebenarnya, tak ada yang salah dengan kedua pilihan itu. Setiap keluarga berhak memilih setiap pilihan yang diyakininya.

 

Kapan Harus Memilih Menjadi Wanita Karir?

Siti Faizah, Ketua Umum PP Salimah menjelaskan, waktu yang tepat bagi seorang ibu untuk menjadi wanita karir ialah saat urusan domestiknya selesai. Tak cukup hanya itu, izin dari suami pun juga harus sudah didapat. Dan yang tidak kalah penting, harus ada suami, anggota keluarga, atau pihak lain yang siap diajak bekerja sama agar ia tetap bisa menjalankan perannya sebagai ibu (support system). Menciptakan support system yang baik dalam keluarga sangat bermanfaat bagi psikologi wanita karir, karena dirinya merasa didukung sepenuhnya oleh orang-orang di sekitarnya. Hal ini akan membuat wanita bisa bekerja dengan tenang, tanpa rasa was-was atau kecewa karena meninggalkan anak selama bekerja.

Faizah, begitu sapaan akrabnya, menambahkan bahwa dalam urusan domestik juga harus ada support system dari suami atau keluarga. Tapi jika kondisi suami tidak memungkinkan, para ibu bisa memanfaatkan kecanggihan teknologi dan berbagai jasa dari pihak lain. Misalnya, membeli makanan matang di warung atau mencucikan baju ke laundry, dan lain sebagainya. Menurutnya, hal ini sah-sah saja, asalkan suami ridho. Tapi, dalam memililih jasa pelayanan ini, seorang ibu harus tetap memilih yang berkualitas dan terbaik bagi keluarganya.

 

Saat Memilih Menjadi Ibu Rumah Tangga

“Namun, jika wanita tetap memilih menjadi ibu rumah tangga,” lanjut ibu yang aktif di berbagai organisasi ini, “hal ini tidaklah menjadi soal. Justru berada di rumah menjadikan ia lebih fleksibel mengatur sendiri setiap aktivitasnya. Tapi tenang saja, seorang wanita tetap bisa produktif dari rumah tanpa harus meninggalkan anak-anaknya, misalnya dengan berorganisasi, berjualan secara online, menjahit, dan lain-lain. Ini seperti yang dilakukan Khadijah dengan menjadi pengusaha. Dengan begitu, wanita tetap bisa menghasilkan pundi-pundi uang sendiri, sekaligus bisa menjadi salah satu cara mengatasi rasa bosan dan kesepian yang sering dialami kebanyakan ibu rumah tangga.”

 

Apapun Profesinya, Teruslah Belajar

Di akhir perbincangan dengan tim MNH, Faizah berpesan untuk para muslimah, apapun profesinya, entah itu ibu rumah tangga atau wanita karir, tetaplah menjadi muslimah yang terus belajar, baik belajar Al Qur’an dan Al Hadist, maupun ilmu ketrampilan-ketrampilan menjadi istri dan ibu. Wanita muslimah harus cerdas dan berwawasan luas. Istri tidak harus selalu membahas urusan rumah, istri juga harus paham ketika bicara soal hukum, politik, dan tema-tema kekinian lainnya. Sehingga, apapun posisi suaminya nanti, baik di tempat kerja maupun di masyarakat, seorang istri tetap bisa menyeimbangkan diri dengan posisi suaminya. [Noviana Sari]


Foto oleh Monstera dan Mikhail Nilov dari Pexels.

Tags: #parenting
POSTINGAN TERBARU
LDM dalam Perspektif Islam

28-09-2024

Dalam pernikahan, sering kali ada pasangan yang dihadapkan dengan kondisi harus tinggal berjauhan atau dalam istilah kekinian disebut LDM (Long Distance Marriage).

Penyebab Perselingkuhan

25-09-2024

Di zaman modern ini, kasus perselingkuhan semakin meningkat. Berkembang pesatnya media sosial semakin memudahkan kasus-kasus ini sering terjadi. Pelakunya pun sudah tidak hanya dari pihak laki-laki saja, tapi juga dari pihak wanita.

Tips Agar Anak Tidak Terdampak Pasca Perceraian

29-08-2024

Paska orang tua bercerai, kondisi rumah akan berubah. Perubahan yang tidak lagi dilandasi adab-adab akan berdampak pada anak-anak. Mereka menjadi lebih sensitif, baper, mudah tersinggung, dan mudah marah. Lalu, bagaimana cara mencegahnya?

Tips Mengobati Luka Pengasuhan dari Orang Tua

22-08-2024

Birul wa lidain versi Islam adalah berikut ini: jika orang tuaku baik, maka aku akan baik. Tapi, jika orang tuaku jahat, maka aku akan tetap baik. Hal ini sesuai dengan pesan yang tertulis dalam Q.S. Al-Isra’: 23.

Tips Agar Anak Tidak Menjadi Pelaku atau Korban Bullying

26-07-2024

Akhir-akhir ini, kita cukup dikejutkan dengan kasus-kasus bullying dalam pesantren. Akhirnya, hal ini menjadi ‘momok’ tersendiri bagi masyarakat yang ingin memasukkan anaknya ke pesantren. Sebenarnya ada apa dengan pesantren kita saat ini?

NurHidayah.ID