Pola Komunikasi dengan Anak
Banyak orang tua yang suka mengeluh, “Anak saya sudah
berkali-kali dinasehati, tapi tetap sulit
berubah. Sukanya membantah dan acuh saat dinasehati. Saya sampai bingung
bagaimana cara menasehatinya”. Keluhan-keluhan seperti ini sering diucapkan oleh
para orang tua.
Menurut Konselor Parenting dan Keluarga, Bendri
Jaisyurrahman, sebenarnya akar permasalahan ini adalah pola komunikasi yang
kurang tepat dari orang tua ke anak. Hal ini akhirnya membuat orang tua merasa tidak
didengar dan anak juga merasa tidak dipahami.
Lalu, bagaimana sebenarnya
pola komunikasi orang tua ke anak yang tepat menurut Islam? Ustad Bendri
menjelaskan ada beberapa pola komunikasi orang tua kepada anak yang harus
dibiasakan, yaitu:
1. Berkata benar dan jujur
Dalam Islam sangat menekankan komunikasi yang jujur pada
anak. Jangan mengatakan sesuatu hal yang bohong demi menakuti-nakuti anak agar menuruti
permintaan orang tua. Misalnya, orang tua mengatakan, “Jika bermain gadget,
kelopak mata bisa menjadi hitam”. Bisa jadi ini cara efektif agar anak berhenti
bermain gadget, tapi ini bisa menghilangkan kepercayaan (trust) anak
pada orang tua. Walaupun dalam konteks bercanda, Islam tetap tidak memperbolehkan
berkata bohong.
2. Berkomunikasi
dengan tepat
a. Tepat secara usia
Perlu sekali berkomunikasi yang tepat sesuai usia anak. Berkomunikasi
dengan anak TK pastinya berbeda dengan anak SD, SMP, dan SMA. Maka orang tua
perlu memahami gaya bahasa sesuai tahapan tumbuh kembang anak. Seperti Rasulullah
Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah mengucapkan kata “jangan”
pada anak kecil, tapi mengucapkan kata “jangan” pada orang yang sudah dewasa. Selain
itu, banyaklah bicara pada anak usia TK-SD dan banyaklah mendengar pada anak
usia SMP dan SMA ke atas.
b. Tepat secara jenis kelamin
Pola komunikasi dengan anak laki-laki dan perempuan tentunya
berbeda. Berikut ini perbedaan cara berkomunikasi dengan anak laki-laki dan
perempuan:
Anak laki-laki
-
Gunakan kosa kata yang singkat dan jelas
-
Menyentuh daya logika, seperti gunakan kalimat, “Papah
fikir, kamu sepertinya harus lebih rajin lagi.”
-
Tepuk bagian pundaknya saat mengapresiasi atau
menghibur ketika sedih
-
Saat bicara dengan anak laki-laki jangan langsung berhadapan,
tapi usahakan berada di sampingnya
Anak perempuan
-
Gunakan kosa kata yang lebih banyak
-
Menyentuh sisi perasaannya, seperti gunakan kalimat, “Mamah
rasa, kamu sepertinya harus lebih rajin lagi.”
-
Usap bagian punggungnya saat mengapresiasi
atau menghibur ketika sedih
-
Saat bicara dengan anak perempuan harus berhadapan
c. Tepat secara konteks
Berkomunikasi dengan anak harus sesuai situasi dan kondisi. Jika
sedang bahagia, berikanlah apresiasi. Jika sedang sedih, hiburlah dan besarkan
hatinya. Jika pagi hari, sapa dengan kata-kata yang menggembirakan, bukan
dengan ancaman yang membuat ketakutan.
Begitulah pola komunikasi dalam Islam yang diajarkan Allah Ta’ala
dan RasulNya. Tapi sebelum memperbaiki komunikasi, orang tua perlu membangun
spiritualitas yang kuat. Jadi spiritualitas dulu dikuatkan, baru komunikasi. Dua
hal inilah senjata orang tua dalam mendidik anak di era kapan pun.
Wallahu’alam bi shawab. [Bendri Jaisyurrahman]
Sumber: Youtube
Foto dari Freepik.
Pola Komunikasi dengan Anak
#parenting17-10-2024
Lalu, bagaimana sebenarnya pola komunikasi orang tua ke anak yang tepat menurut Islam? Ustad Bendri menjelaskan ada beberapa pola komunikasi orang tua kepada anak yang harus dibiasakan antara lain:
Long Distance Marriage dalam Islam
#parenting28-09-2024
Dalam pernikahan, sering kali ada pasangan yang dihadapkan dengan kondisi harus tinggal berjauhan atau dalam istilah kekinian disebut LDM (Long Distance Marriage). Lalu, bagaimana Islam memandang LDM?
Penyebab Perselingkuhan
#parenting25-09-2024
Di zaman modern ini, kasus perselingkuhan semakin meningkat. Berkembang pesatnya media sosial semakin memudahkan kasus-kasus ini sering terjadi. Pelakunya pun sudah tidak hanya dari pihak laki-laki saja, tapi juga dari pihak wanita.
Tips Agar Anak Tidak Terdampak Pasca Perceraian
#parenting29-08-2024
Paska orang tua bercerai, kondisi rumah akan berubah. Perubahan yang tidak lagi dilandasi adab-adab akan berdampak pada anak-anak. Mereka menjadi lebih sensitif, baper, mudah tersinggung, dan mudah marah. Lalu, bagaimana cara mencegahnya?
Tips Mengobati Luka Pengasuhan dari Orang Tua
#parenting22-08-2024
Birul wa lidain versi Islam adalah berikut ini: jika orang tuaku baik, maka aku akan baik. Tapi, jika orang tuaku jahat, maka aku akan tetap baik. Hal ini sesuai dengan pesan yang tertulis dalam Q.S. Al-Isra’: 23.