Selamat Datang di Laman Resmi Yayasan Nur Hidayah Surakarta

Ciri-Ciri Generasi Lemah

Gambar Kosong

Berbicara masalah parenting, ada satu ayat Al-Qur'an yang merangkum pola pengasuhan dan pendidikan Islam secara garis besar. Ayat tersebut ada dalam Q.S. An-Nisa ayat 9 yang berbunyi:


وَلْيَخْشَ الَّذِيْنَ لَوْ تَرَكُوْا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعٰفًا خَافُوْا عَلَيْهِمْۖ فَلْيَتَّقُوا اللّٰهَ وَلْيَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًا (٩)

Walyakhsyal-lażīna lau tarakū min khalfihim żurriyyatan ḍi‘āfan khāfū ‘alaihim, falyattaqullāha walyaqūlū qaulan sadīdā(n).

Artinya: "Hendaklah merasa takut orang-orang yang seandainya (mati) meninggalkan setelah mereka, keturunan yang lemah (yang) mereka khawatir terhadapnya. Maka, bertakwalah kepada Allah dan berbicaralah dengan tutur kata yang benar (dalam hal menjaga hak-hak keturunannya)." (Q.S. An-Nisa: 9).


Ayat di atas merupakan peringatan bagi para orang tua yang seharusnya takut jika meninggalkan generasi yang lemah (Dzurriyyatan dhi'aafan). Kata "Dhi'aafan" berasal dari kata dasar "Dho'ifan" yang artinya lemah secara psikis. Dalam hal ini, ada tiga kriteria anak yang lemah secara psikis:


1. Lemah menghadapi kesulitan

Anak-anak yang tidak dibiasakan menghadapi kesulitan hidup akan tumbuh menjadi anak-anak yang tidak bisa bertahan hidup (survive). Hal itu disebabkan karena mereka terbiasa hidup di zona nyaman. Misalnya saja ketika sering terjadi pemutusan arus listrik di rumah, mereka langsung mengajak pindah rumah atau mereka akan mengeluh dan protes jika berada di ruangan yang tidak ber-AC. Pilihan mereka hanya kabur (flight) ketika menghadapi masalah. Mereka tidak terbiasa berjuang (fight) dalam situasi sulit. Anak-anak seperti ini akan rentan mengalami stres atau depresi, putus asa, dan yang paling fatal bisa berbuat nekat mengakhiri hidupnya.


2. Lemah menghadapi nafsu syahwat

Anak-anak yang lemah menghadapi nafsu syahwat akan mudah sekali menuruti keinginan hatinya tanpa dipikir terlebih dahulu. Mereka juga mudah menerima ajakan orang lain yang menarik hatinya, walaupun ajakan tersebut masuk ke dalam hal kemaksiatan. Mereka sulit berkata "tidak", padahal kemampuan berkata "tidak" merupakan kebutuhan dasar dalam pendidikan. Mereka akan rentan menjadi follower (pengekor) hingga rentan terbawa arus oleh lingkungan yang kurang baik. Jadi, hati-hati jika anak selalu menuruti semua perintah atau selalu bilang "terserah" karena hal itu sangatlah bahaya. Sikap ini justru menunjukkan kelemahan mereka yang tidak mempunyai otoritas diri.


3. Lemah menghadapi amarah

Anak-anak yang tidak diajarkan mengontrol emosi bisa tumbuh menjadi pribadi yang sangat temperamen. Istilah jaman sekarang adalah "sumbu pendek". Kesenggol sedikit, langsung bacok. Tidak suka dengan sesuatu, langsung banting. Kelak semakin dewasa, mereka akan mudah ikut tawuran. Ketika menjadi suami, mereka langsung KDRT atau menjatuhkan talak (cerai) saat merasa tersinggung. Jadi, jangan bangga ketika anak-anak kita berlagak bak jagoan lalu bisa dengan mudahnya memukul orang. Justru inilah yang menunjukkan pribadi yang lemah. Sementara itu, pribadi yang kuat dijelaskan dalam hadist Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berikut ini:


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ‏:‏ لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرَعَةِ، إِنَّمَا الشَّدِيدُ الَّذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ‏‏

'An Abī hurairah, anna rasūlallahi ṣalallahu 'alaihi wa sallam qāl: laisasyadīdu biṣṣura'ati, innamasysyadīdullażī yamliku nafsahu 'indal gaḍab(i).

Artinya: Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu berkata, Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "seseorang disebut sebagai kuat perkasa bukan karena memenangkan pertarungan. Orang yang kuat perkasa ialah orang yang mampu mengendalikan diri ketika marah.” (H.R. Al-Bukhari dan Muslim).


Begitulah ciri-ciri generasi yang lemah. Dengan mengetahui ciri-ciri ini, semoga kita semakin paham tentang bekal apa saja yang harus diberikan kepada anak-anak kita agar menjadi generasi yang kuat. Wallahu’alam bi shawab. [Bendri Jaisyurrahaman]


Sumber: Youtube.


Foto dari Freepik.


Tags: #parenting
POSTINGAN TERBARU
Ketika Pasangan Tak Sesuai Harapan

15-03-2025

Banyak orang yang mendapatkan pasangan yang tidak sesuai ekspektasi sebelum menjelang pernikahan. Inilah yang membuat seseorang berada dalam kebimbangan, apakah tetap bertahan atau berpisah?

Keahlian Ibu yang Memikat Hati Anak

14-03-2025

Seorang ibu pastinya ingin dekat dengan anak-anaknya dan selalu dirindukan oleh mereka. Tapi bagaimana caranya?

Tips Menjadi Ibu yang Nyaman Bagi Anak

13-02-2025

Seorang anak pasti ingin memiliki ibu yang memberikan kenyamanan. Ibu yang selalu ada untuk anak dan siap mendengar keluh kesahnya sehingga rumah menjadi tempat paling tenang bagi anak.

Dampak Orang Tua Kasar pada Anak

12-02-2025

Setiap orang tua pasti ingin kebaikannya selalu dikenang oleh anak. Maka orang tua perlu berlaku lemah lembut pada anak. Sejatinya, setiap manusia senang dengan kelembutan. Begitu pula dengan anak-anak.

Kebiasaan Orang Tua yang Merusak Jiwa Anak

30-01-2025

Setiap orang tua pasti menginginkan anak-anaknya tumbuh dan berkembang dengan baik serta sehat fisik dan jiwanya. Tapi sering kali para orang melakukan hal-hal yang justru merusak jiwa anak. Apa saja itu? Konselor parenting dan keluarga, Ustad Bendri Jaisyurrahman menjelaskan bahwa ada kebiasaan-kebiasaan orang tua yang bisa merusak jiwa anak, antara lain:

NurHidayah.ID