Selamat Datang di Laman Resmi Yayasan Nur Hidayah Surakarta

Mengantarkan Anak Ke Pelaminan

Gambar Kosong

Tugas orang tua pada anak tidak hanya sebatas pada merawat, membesarkan, hingga mengantarkan ke pelaminan saja. Tapi, tugas akhir orang tua sebenarnya lebih luas dari hanya sekedar mencarikan pedamping hidup yang baik ruhiyah dan lahiriahnya. Jika ditelisik lebih dalam, orangtua juga bertugas membekali anak dengan ilmu dan pembiasaan tertentu agar nantinya mereka siap menjadi pasangan yang baik.

Ari Puspitowati, Kepala Bagian Penjaminan Mutu Pendidikan Sekolah Islam Terpadu Nur Hidayah pun setuju bahwa bekal utama sebelum menuju pernikahan adalah ilmu. Mengingat pentingnya hal ini, Ari pun mempersiapkan anak-anaknya sejak dini untuk menapaki jenjang pernikahan. Kini, ada dua anaknya yang sudah menikah dan Ari merasa senang melihat putra dan putrinya bisa menjalankan peran dengan semestinya.

Ari, begitu sapaan akrabnya, menjelaskan bekal utama anak-anak saat memasuki dunia pernikahan adalah ilmu. Menurutnya, yang namanya berumah tangga akan terkait banyak hal. Bukan hanya satu atau dua wawasan keilmuan saja. Demi mencapai itu, Ari dan suami sangat intens membuka diskusi pada anak-anak sejak dini, memberikan referensi buku tertentu, atau bisa juga dengan membagikan suatu keilmuan dari jejaring internet.

Lalu, apa saja bekal yang perlu ditanamkan pada anak sebelum menikah? Ari menjelaskan, ada banyak hal yang harus dilatih dan diajarkan pada anak sebelum menikah. Mulai dari penguatan iman, melatih pola komunikasi yang terbuka, pembiasaan dan pemberian amanah tugas domestik rumah tangga, melatih menyelesaikan masalah dan konflik, kemandirian, fiqih-fiqih pernikahan, hingga ilmu pengasuhan dan parenting.

Nah, setelah pembekalan dirasa matang dan anak-anak juga sudah cukup usia serta kemampuannya, Ari dan suami mulai mendampingi anak-anak dalam proses pencarian calon pendamping hidup mereka. Perlu pendampingan dan diskusi lebih intens dalam saat memasuki proses ini. Sebagai orangtua, Ari dan suami selalu mengingatkan anak-anak untuk memilih calon pendamping sesuai kriteria Islam, bukan hanya sekedar dari aspek duniawi.

Berkat usaha Ari dan suami dalam mempersiapkan anak-anak menuju jenjang pernikahan tersebut, kedua anaknya semakin matang dan siap menapaki mahligai rumah tangga. Bahkan, ketika kedua anaknya sudah berumah tangga, mereka tidak segan berdiskusi dan meminta saran kepada orang tua dalam penyelesaian berbagai masalah rumah tangga. Jadi, walaupun mereka sudah hidup mandiri, tapi mereka masih dekat dengan orang tuanya. [Noviana Sari]


Foto oleh Muhamad Faizal Awal dari Pexels. 

Tags: #parenting
POSTINGAN TERBARU
Ciri-Ciri Generasi Lemah

28-10-2024

Surat An-Nisa ayat 9 merupakan peringatan bagi para orang tua yang seharusnya takut jika meninggalkan generasi yang lemah (Dzurriyyatan dhi'aafan). Kata "Dhi'aafan" berasal dari kata dasar "Dho'ifan" yang artinya lemah secara psikis.

Cara Berkomunikasi dengan Anak

17-10-2024

Akar permasalahan anak yang susah dinasehati adalah pola komunikasi yang kurang tepat dari orang tua ke anak. Lalu, bagaimana sebenarnya pola komunikasi orang tua ke anak yang tepat menurut Islam?

Long Distance Marriage dalam Islam

28-09-2024

Dalam pernikahan, sering kali ada pasangan yang dihadapkan dengan kondisi harus tinggal berjauhan atau dalam istilah kekinian disebut LDM (Long Distance Marriage). Lalu, bagaimana Islam memandang LDM?

Penyebab Perselingkuhan

25-09-2024

Di zaman modern ini, kasus perselingkuhan semakin meningkat. Pelakunya pun sudah tidak hanya dari pihak laki-laki saja, tapi juga dari pihak wanita. Apa yang salah Sebenarnya pada keluarga-keluarga modern saat ini hingga mudah berpaling dari pasangan?

Tips Agar Anak Tidak Terdampak Pasca Perceraian

29-08-2024

Paska orang tua bercerai, kondisi rumah akan berubah. Perubahan yang tidak lagi dilandasi adab-adab akan berdampak pada anak-anak. Mereka menjadi lebih sensitif, baper, mudah tersinggung, dan mudah marah. Lalu, bagaimana cara mencegahnya?

NurHidayah.ID