Charger yang Tertukar
Ya, ini era cyber. Masa di mana gawai canggih yang berseliweran dalam beragam merk dan model sudah jadi kebutuhan pokok. Kalau nasi mengenyangkan perut, maka gawai mengenyangkan batin, khususnya bagi anak muda di zaman now. Oleh karena itu, charger amatlah dibutuhkan demi menjaga nyawa benda ini. Charger memberi energi agar gawai kesayangan kita bisa ON terus setiap hari.
Jika jiwa anak ibarat gawai, ayah semestinya menjadi charger yang memberikan energi kepada anak dalam menjalani hari yang semakin sulit. Sayangnya, banyak anak yang di saat lemah batin dan jiwanya, justru pihak lain yang menjadi charger alias motivator bagi mereka. Tengoklah anak-anak muda masa kini yang lebih termotivasi oleh pesan-pesan trainer motivasi dibandingkan ayahnya sendiri.
Padahal, apa yang disampaikan oleh si motivator sudah sering kali diwasiatkan sang ayah dengan kalimat yang meski beda, tapi maksudnya sama, “Kalau kamu malas sekolah, nggak ayah kasih uang jajan. Ingat itu!” Ternyata si anak gak merasakan efek apa-apa. Anak tetap asyik memeluk guling kesayangannya. Inilah kondisi yang disebut “charger yang tertukar.” Anak lebih termotivasi dengan petuah orang lain dibandingkan ayahnya sendiri.
Karena itu, wahai Fatherman, ganti segera kostummu! Mulai kenakan topi motivator sebagai kostum yang melekat dalam lakon Fathermanmu. Topi motivator ini sebagai pengingat bahwa ayah adalah sumber setrum utama bagi anak. Jika anak malas tak bergairah, bisa jadi karena ayah yang belum dianggap jadi motivator bagi sang buah hati. Lalu bagaimana caranya agar ayah dianggap motivator?
Yang dibutuhkan Fatherman agar bisa jadi motivator utama bagi anak hanya dua: kredibilitas dan momentum. Kredibilitas akan membentuk ayah menjadi sosok yang layak jadi contoh dan teladan. Sosok tersebut pun akan diakui dan dibanggakan oleh sang anak. Jangan sampai ayah menyuruh anak rajin belajar, tetapi ayah sendiri jarang baca buku. Anak menganggap nasihat ayah yang tidak kredibel, cuma bualan. Nasihat tersebut tidak nyetrum karena salah charger, atau sesuai chargernya tapi KW. Nasihat tersebut tidak berfungsi memperbaiki tapi malah merusak.
Modal yang kedua adalah momentum, yakni kemampuan ayah melihat golden moment untuk memberikan setruman energi bagi anak saat mereka sedang unjuk prestasi atau berkompetisi. Inilah saat kehadiran ayah amat dinantikan. Jika ayah tak ada, prestasi yang diraih tak berarti apa-apa. Standing applause dari para khalayak tak mampu menggembirakan hatinya. Inilah penyebab lambat laun anak-anak kekurangan motivasi.
Kemampuan Fatherman sebagai motivator utama bagi anak ibarat gawai dan charger yang tak bisa dipisahkan. Dua hal tersbut sudah menjadi satu paket saat awal membelinya. Anak yang jiwanya terkulai lemah, sejatinya sedang low battery dan butuh diisi ulang. Segera ambil kesempatan itu, agar tak ada I lain yang menikung. Charger merk lain memang banyak yang bagus dan layak dicoba. Tapi charger yang orisinil tetaplah ayahnya, sang Fatherman. Lagipula, buat anak, kok, coba-coba! [Sumber: Fatherman/Bendri Jaisyurrahman]
Foto oleh Steve Johnson dari Pexels.
Ciri-Ciri Generasi Lemah
#parenting28-10-2024
Surat An-Nisa ayat 9 merupakan peringatan bagi para orang tua yang seharusnya takut jika meninggalkan generasi yang lemah (Dzurriyyatan dhi'aafan). Kata "Dhi'aafan" berasal dari kata dasar "Dho'ifan" yang artinya lemah secara psikis.
Cara Berkomunikasi dengan Anak
#parenting17-10-2024
Akar permasalahan anak yang susah dinasehati adalah pola komunikasi yang kurang tepat dari orang tua ke anak. Lalu, bagaimana sebenarnya pola komunikasi orang tua ke anak yang tepat menurut Islam?
Long Distance Marriage dalam Islam
#parenting28-09-2024
Dalam pernikahan, sering kali ada pasangan yang dihadapkan dengan kondisi harus tinggal berjauhan atau dalam istilah kekinian disebut LDM (Long Distance Marriage). Lalu, bagaimana Islam memandang LDM?
Penyebab Perselingkuhan
#parenting25-09-2024
Di zaman modern ini, kasus perselingkuhan semakin meningkat. Pelakunya pun sudah tidak hanya dari pihak laki-laki saja, tapi juga dari pihak wanita. Apa yang salah Sebenarnya pada keluarga-keluarga modern saat ini hingga mudah berpaling dari pasangan?
Tips Agar Anak Tidak Terdampak Pasca Perceraian
#parenting29-08-2024
Paska orang tua bercerai, kondisi rumah akan berubah. Perubahan yang tidak lagi dilandasi adab-adab akan berdampak pada anak-anak. Mereka menjadi lebih sensitif, baper, mudah tersinggung, dan mudah marah. Lalu, bagaimana cara mencegahnya?