Penyebab Perselingkuhan

Di zaman modern ini, kasus perselingkuhan semakin meningkat. Berkembang pesatnya media sosial semakin memudahkan kasus-kasus ini sering terjadi. Pelakunya pun tidak hanya dari pihak laki-laki saja, tapi juga dari pihak wanita. Apa yang salah Sebenarnya pada keluarga-keluarga modern saat ini hingga mudah berpaling dari pasangan?
Konselor keluarga dan parenting, Ustadz Bendri Jaisyurrahman, menjelaskan jika pernikahan hanya dilandasi dengan cinta, pastinya akan mudah berpaling dari pasangan. Rasa cinta bisa naik dan turun. Ketika rasa cinta terhadap pasangan mulai turun, maka godaan akan mudah datang lewat faktor-faktor eksternal.
Namun jika pernikahan didasari oleh komitmen, maka rasa cinta yang berkurang akan dimaknai sebagai ujian dalam rumah tangga. Ujian ini justru akan bernilai pahala di sisi Allah Ta'ala jika tetap sabar dan berkomitmen untuk tetap setia.
Hal ini berkaitan dengan pesan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadist berikut ini:
إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلاَءِ وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلاَهُمْ فَمَنْ رَضِىَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ
Inna 'iẓamal jazāi ma'a 'iẓamil balāi wa innallaha iżā aḥabba qaumanib talāhum famar raḍiya falahur riḍā wa man sakhiṭa falahus sakhatu.
Artinya: "Sesungguhnya pahala besar karena balasan untuk ujian yang berat. Sungguh, jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menimpakan ujian untuk mereka. Barangsiapa yang ridho, maka ia yang akan meraih ridho Allah. Barangsiapa siapa yang tidak suka, maka Allah pun akan murka." (H.R. Ibnu Majah no. 4031, hasan kata Syaikh Al Albani).
Tidak ada pengendali dalam perselingkuhan kecuali Iman dan Takwa. Solusi-solusi teknis dari manusia seperti perkuat hubungan dengan pasangan, sering healing bersama, sering jalan bersama, dan lain-lain tidak akan berhasil jika masing-masing tidak memiliki dua hal tersebut.
Jika ada permasalahan dalam rumah tangga pada seseorang maupun pada pasangan, maka mereka perlu memeriksa hubungan dulu dengan Allah Ta'ala. Jangan-jangan ada dosa yang diperbuat di antara keduanya. Seperti dalam hadist Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut ini:
مَا تَوَادَّ اثْنَانِ فِي اللَّهِ جَلَّ وَعَزَّ أَوْ فِي الْإِسْلَامِ فَيُفَرَّقُ بَيْنَهُمَا إِلَّا ذَنْبٌ يُحْدِثُهُ أَحَدُهُمَا
Mā tawaddaṡnāni fillahi jalla wa'azza aufil islāmi fayufarraqu bainahumā illā żanbuy yuḥdiṡuhu aḥduhuma.
Artinya: "Tidaklah ada dua orang yang saling mengasihi karena Allah ‘azza wa jalla atau karena Islam lalu keduanya berpisah, melainkan disebabkan dosa yang dikerjakan salah seorang dari keduanya". (H.R. Ahmad).
Hadist di atas menjelaskan bahwa penyebab perselingkuhan, apalagi yang berujung pada perceraian adalah karena adanya dosa di antara keduanya. Dosa tersebut mungkin dari makanan Haram, sholat yang diabaikan, pekerjaan Haram, atau mata memandang sesuatu yang Haram. Dosa-dosa ini jika tidak ditaubati, bisa merusak hubungan dengan pasangan.
Jadi, masalah fundamental dalam kasus perselingkuhan ini adalah hubungan dengan Allah Ta’ala. Jika urusan dengan Allah Ta’ala sudah tuntas, barulah mengevaluasi masalah-masalah cabang yaitu kebutuhan dasar masing-masing yang mungkin belum terpenuhi.
Pada dasarnya, kebutuhan laki-laki ada tiga yaitu seksual (sex), harga diri (pride), kebebasan (freedom). Sedangkan kebutuhan dasar perempuan ada lima yaitu dipahami, dihargai, bahasa cinta, rasa aman, dan ingin bernilai. Pengecekan kebutuhan dasar ini bisa menjadi evaluasi dan perbaikan ke depannya.
Sumber: Kanal Youtube "Alanabi Channel".
Foto dari Freepik.
Ketika Pasangan Tak Sesuai Harapan
#parenting15-03-2025
Banyak orang yang mendapatkan pasangan yang tidak sesuai ekspektasi sebelum menjelang pernikahan. Inilah yang membuat seseorang berada dalam kebimbangan, apakah tetap bertahan atau berpisah?
Keahlian Ibu yang Memikat Hati Anak
#parenting14-03-2025
Seorang ibu pastinya ingin dekat dengan anak-anaknya dan selalu dirindukan oleh mereka. Tapi bagaimana caranya?
Tips Menjadi Ibu yang Nyaman Bagi Anak
#parenting13-02-2025
Seorang anak pasti ingin memiliki ibu yang memberikan kenyamanan. Ibu yang selalu ada untuk anak dan siap mendengar keluh kesahnya sehingga rumah menjadi tempat paling tenang bagi anak.
Dampak Orang Tua Kasar pada Anak
#parenting12-02-2025
Setiap orang tua pasti ingin kebaikannya selalu dikenang oleh anak. Maka orang tua perlu berlaku lemah lembut pada anak. Sejatinya, setiap manusia senang dengan kelembutan. Begitu pula dengan anak-anak.
Kebiasaan Orang Tua yang Merusak Jiwa Anak
#parenting30-01-2025
Setiap orang tua pasti menginginkan anak-anaknya tumbuh dan berkembang dengan baik serta sehat fisik dan jiwanya. Tapi sering kali para orang melakukan hal-hal yang justru merusak jiwa anak. Apa saja itu? Konselor parenting dan keluarga, Ustad Bendri Jaisyurrahman menjelaskan bahwa ada kebiasaan-kebiasaan orang tua yang bisa merusak jiwa anak, antara lain: