Selamat Datang di Laman Resmi Yayasan Nur Hidayah Surakarta

Menjadi Ayah yang Dirindukan

Gambar Kosong

Menjadi ayah yang baik tidak bisa dilakukan sebelum menjadi suami yang baik. Itulah kalimat tegas yang diucapkan praktisi parenting, Ustadz Bendri Jaisyurrahman. Soalnya, melalui lisan ibulah sang anak mengenal kebaikan dan kehebatan ayahnya sehingga membuatnya kagum, mengidolakan, dan bahkan selalu merindukan kehadiran ayahnya. Jadi, isu Fatherless tidak bisa hanya berhubungan dengan ayah dan anak saja, tapi juga suami dan istri.


Menurut beliau, isu ayah di Indonesia ini unik. Pihak paling terdampak dari Fatherless ini bukanlah anak, tapi istri. Istri yang terluka jiwanya karena suami yang tidak berperan dapat mengakibatkan mental health-nya rusak dan baby blues. Apalagi muncul stigma negatif/labeling dari suami ke istri seperti, "kamu tuh habis lahiran manja banget, sih. Malas ngapa-ngapain. Ibuku dulu nggak seperti itu". Labeling seperti ini tanda suami yang tidak memahami perannya secara utuh.


Dalam khazanah Islam, banyak dikisahkan ayah-ayah yang sibuk dan jarang pulang tapi bisa membuat anaknya kagum dan mengidolakan mereka. Nabi Ibrahim 'Alaihissalam pulang setahun sekali, Abdullah bin Qosim pulang 17 tahun sekali, dan Panglima perang Farrukh pulang 30 tahun sekali. Tapi, ayah-ayah hebat yang jarang pulang ini membuat anak-anaknya kagum dengan sosok mereka dan mengikuti jejak mereka. Walaupun begitu, menjadi ayah yang seperti ini tentu ada strateginya.


Nah, salah satu strategi menjadi menjadi suami dan ayah yang dirindukan adalah menjalin kelekatan dengan istri dan anak. Sejatinya, tidak ada istri atau anak yang introvert. Jadi, jangan berlindung di balik istilah psikologi "introvert" atas pemakluman sikap istri atau anak yang pasif dan diam. Memang ada sifat introvert, tapi itu berlaku di dunia luar rumah. Jika di dalam rumah, tidak ada yang introvert bila koneksi satu sama lain terjalin erat.


Se-introvert-introvert-nya anak, anak yang hatinya terkoneksi baik dengan ayahnya akan banyak bicara dan banyak bertanya kepada ayahnya ketika di rumah. Parahnya, sekarang ini banyak anak muda yang berlindung di balik kata "introvert" sebagai alasan malas berkomunikasi dengan ayahnya. Padahal sejatinya, anak yang beralasan "aku introvert" pertanda hatinya pernah terluka dan sengaja membuat benteng pembatas.


Bagaimana caranya agar anak tidak introvert di depan ayahnya? Ayah harus intens berdialog ketika bertemu anak. Dialog ayah ke anak bukan hanya sekedar perbincangan ringan saja, tapi harus ada value yang terkandung di dalamnya. Memang begitulah tugas ayah: menyampaikan value-value kebaikan yang membuat anak kagum dengan ayahnya. Dalam Al-Qur’an dikisahkan ada 14 dialog ayah dan anak yang mengandung value.


Jika koneksi antara ayah dan anak sudah terjalin kuat, Insya Allah, anak-anak akan bersikap terbuka dengan ayahnya dan tidak akan menjadi generasi yang lemah. Para ulama sepakat menafsirkan istilah "generasi lemah" ini ke dalam tiga makna: lemah menghadapi kesulitan hidup, lemah menghadapi ujian syahwat, dan lemah menghadapi ujian kemarahan.


Janganlah kita menjadi ayah yang jahat dengan menantu kita kelak. Jahat di sini bukan berarti menyiksa menantu, tapi menyodorkan anak laki-laki kita ke istrinya kelak dalam kondisi belum siap menjadi suami yang memuliakan istrinya. Sebelum ayah jauh-jauh menyiapkan anak laki-lakinya menjadi seorang profesional dalam karirnya, pastikan anak laki-lakinya profesional menjadi suami dan ayah dulu. Wallahu’alam bi shawab. [Bendri Jaisyurrahman]


Sumber: Kanal Youtube "Nikita Willy Official".


Foto oleh jigsawstocker dari Freepik.

Tags: #parenting
POSTINGAN TERBARU
Ketika Pasangan Tak Sesuai Harapan

15-03-2025

Banyak orang yang mendapatkan pasangan yang tidak sesuai ekspektasi sebelum menjelang pernikahan. Inilah yang membuat seseorang berada dalam kebimbangan, apakah tetap bertahan atau berpisah?

Keahlian Ibu yang Memikat Hati Anak

14-03-2025

Seorang ibu pastinya ingin dekat dengan anak-anaknya dan selalu dirindukan oleh mereka. Tapi bagaimana caranya?

Tips Menjadi Ibu yang Nyaman Bagi Anak

13-02-2025

Seorang anak pasti ingin memiliki ibu yang memberikan kenyamanan. Ibu yang selalu ada untuk anak dan siap mendengar keluh kesahnya sehingga rumah menjadi tempat paling tenang bagi anak.

Dampak Orang Tua Kasar pada Anak

12-02-2025

Setiap orang tua pasti ingin kebaikannya selalu dikenang oleh anak. Maka orang tua perlu berlaku lemah lembut pada anak. Sejatinya, setiap manusia senang dengan kelembutan. Begitu pula dengan anak-anak.

Kebiasaan Orang Tua yang Merusak Jiwa Anak

30-01-2025

Setiap orang tua pasti menginginkan anak-anaknya tumbuh dan berkembang dengan baik serta sehat fisik dan jiwanya. Tapi sering kali para orang melakukan hal-hal yang justru merusak jiwa anak. Apa saja itu? Konselor parenting dan keluarga, Ustad Bendri Jaisyurrahman menjelaskan bahwa ada kebiasaan-kebiasaan orang tua yang bisa merusak jiwa anak, antara lain:

NurHidayah.ID