Selamat Datang di Laman Resmi Yayasan Nur Hidayah Surakarta

Cyberbullying

Gambar Kosong

Assalaamu’alaykum, ustadzah.

Perkenalkan saya siswi kelas 8 SMP. Dulu sejak SD saya sering dirundung (bully) oleh teman-teman. Saya dibilang hitam, ras negro, kucel, dan sebagainya. Saya memang tidak pernah menunjukkan kesal kepada mereka. Tapi terkadang, saya menyendiri di kamar lalu menangis mengingat perundungan teman saya. Nah, semenjak daring pun juga begitu. Mereka bahkan membuat sticker whatsapp foto saya untuk bercandaan. Saya sudah benar-benar kesal, ustadzah. Kalau inget pasti sedih dan nangis. Saya juga tidak pernah cerita ke siapa pun mengenai hal ini. Kenapa teman-teman saya tega seperti itu kepada saya? Apa yang harus saya lakukan?

 

Wa’alaikumussalam. 

Perundungan (Bullying) adalah tindakan yang bertujuan dan disengaja untuk menindas serta menyakiti baik secara verbal, non-verbal, dan psikis dari pihak yang kuat kepada pihak yang lemah secara berulang-ulang. Perundungan verbal biasanya lebih kepada kata-kata yang kasar. Sedangkan perundungan non verbal bisa dilakukan dengan tindakan fisik. Nah, pada kasus ini, teman kita ini mengalami cyberbullying. Apa itu cyberbullying? Menurut William (2005), cyberbullying adalah tindakan kejam yang dilakukan secara sengaja dan ditujukan untuk orang lain dengan cara mengirimkan atau menyebarkan hal atau bahan yang berbahaya yang dapat dilihat dengan bentuk agresi sosial dalam penggunaan internet ataupun teknologi digital, dengan tujuan untuk menghina, memaki, mempermalukan, dan mengancam.


Lalu bagaimana karakteristiknya? Jadi menurut Safaria dkk (2016), cyberbullying memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Cyberbullying yang dilakukan berulang-ulang

Cyberbullying biasanya tidak hanya terjadi satu kali, tapi dilakukan berulang kali. Kecuali jika itu adalah ancaman pembunuhan atau ancaman serius terhadap hidup seseorang. 

 

2. Menyiksa secara psikologis

Cyberbullying menimbulkan penyiksaan secara psikologis bagi korbannya. Korban biasanya mendapat perlakuan seperti difitnah atau digosipkan, penyebaran foto dan video korban dengan tujuan mempermalukan korban.

 

3. Cyberbullying dilakukan dengan tujuan

Cyberbullying dilakukan karena pelaku memiliki tujuan. Contohnya seperti mempermalukan korban, balas dendam, mengatasi stress dari konflik yang sedang terjadi, atau hanya untuk bersenang-senang. 

 

4. Terjadi di dunia maya

Cyberbullying dilakukan dengan menggunakan sarana teknologi Informasi, seperti jejaring sosial dan pesan teks.

 

Nah, ada beberapa hal yang perlu dilakukan ketika kita menjadi korban perundungan, diantaranya:

1. Melaporkan kepada guru kelas atau guru BK

Tindakan melaporkan pelaku perundungan kepada guru kelas atau guru BK adalah tindakan yang bijak dan tepat. Tindakan ini bukan tindakan seorang pecundang. Pelaku perundungan perlu mendapatkan teguran dari orang dewasa. Mereka harus bertanggungjawab atas perbuatan yang telah mereka lakukan.

 

2. Ceritakan tindakan perundungan kepada orang tua

Hal ini dilakukan agar orang tua kita mampu memberikan perlindungan dan penguatan psikologis kepada kita. Selain itu, kita juga akan mendapatkan dorongan serta motivasi agar bisa bangkit untuk melawan  tindakan perundungan tersebut.

 

3. Bersikaplah tegas

Tegas bukan berarti kasar. Tegas itu tidak menye-menye. Bertindaklah dengan sigap dan tepat. Lakukan hal-hal seperlunya dan beri keputusan yang tegas ketika ada teman-temanmu yang melakukan tindakan perundungan kepadamu. Hal ini dilakukan agar mereka tahu bahwa perundungan adalah perilaku yang tidak benar.

 

5. Makan makanan bergizi dan berolahraga

Makan-makanan bergizi dan berolahraga membuat tubuh kita sehat dan kuat. Kita tidak mudah sakit. Kita juga tidak akan mudah diremehkan orang lain karena kita lemah.

 

6. Jangan suka menyendiri

Orang yang menyendiri biasanya menjadi sasaran empuk para perundung. Perbanyak teman dan aktiflah untuk bersosialisasi. Banyak teman akan membuat kita semakin percaya diri dalam bergaul. Kita juga lebih dinamis dalam menjalin pergaulan antar remaja.

 

7. Hindari menonton film atau game dengan adegan kekerasan

Orang yang terbiasa menonton film atau game beradegan kekerasan akan mengalami dampak seperti berkurang rasa empati dan meningkatnya perilaku agresif. Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya tindakan perundungan.

 

Semoga bermanfaat.

 

Ustadzah Dewi Mustikawati, S.Pd.

Guru Bimbingan dan Konseling SMPIT Nur Hidayah.


Foto oleh rawpixel.com dari Freepik.

POSTINGAN TERBARU
Self Care Itu Penting!

23-04-2025

Self care adalah istilah yang digunakan dalam kesehatan mental mengenai praktik yang dilakukan oleh seseorang untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan fisik, mental, dan emosional.

Tips Bersikap pada Anak Selective Mutism

10-03-2025

Dalam ilmu psikologi, ini dinamakan Selective Mutism (SM). Ini merupakan kondisi dimana seseorang tiba-tiba tidak mampu berbicara saat berada di lingkungan sosial yang belum familiar dengan dirinya.

Tips Menjadi Siswa Proaktif

18-02-2025

Siswa yang proaktif bukan hanya menunggu, tetapi mereka juga akan berusaha untuk mencari solusi, mengatur waktu, dan bertanggung jawab atas tugas dan tanggung jawab mereka ya, Sobat.

Mendidik Anak Laki-Laki agar Tangguh

30-01-2025

Mendidik anak laki-laki tentu berbeda dengan mendidik anak perempuan. Anak laki-laki butuh dididik untuk menjadi orang yang tegas, meskipun ada sisi kelembutan yang tetap harus dimiliki anak laki-laki, tanggung jawab, struggle mencari nafkah, dan hal-hal yang berkaitan dengan qowwam laki-laki.

Second Account: Berbahayakah?

16-12-2024

Fenomena second account belakangan ini memang cukup menarik perhatian, terutama Generasi Z seperti kalian. Mengapa fenomena ini terjadi? Ternyata tekanan untuk menampilkan citra diri yang sempurna di media sosial kerap menjadi salah satu alasan.

NurHidayah.ID