Selamat Datang di Laman Resmi Yayasan Nur Hidayah Surakarta

Tips Menjadi Ibu yang Nyaman Bagi Anak

Gambar Kosong


Seorang anak pasti ingin memiliki ibu yang memberikan kenyamanan. Ibu yang selalu ada untuk anak dan siap mendengar keluh kesahnya sehingga rumah menjadi tempat paling tenang bagi anak. Tapi kenyataannya, banyak ibu yang tidak membangun ketenangan dalam rumah, tapi justru membangun tekanan seperti markas militer. Setiap hari rumah dipenuhi dengan teriakan ibu dan ceramah-ceramah panjang yang membosankan.


Lalu bagaimana cara agar menjadi ibu yang memberi kenyamanan pada anak? Konselor Parenting dan Keluarga, Ustad Bendri Jaisyurrahman memberikan tips tentang  ini. Beliau  menjelaskan bahwa ada tiga tahapan yang harus dilalui para ibu agar menjadi tempat ternyaman bagi anak-anak:


1. Mengendalikan emosi

Emosi ibu mempengaruhi kedekatan dengan anak. Jika ibu selalu emosian, anak akan menjauh. Pertama, ibu bisa mulai mecari akar penyebabnya, mungkin ibu emosi karena kelelahan, tuntutan pekerjaaan di kantor, konflik dengan pasangan atau orang lain. Setelah tahu penyebabnya, segera selesaikan dulu. Lalu, luangkan waktu relaksasi sebelum berinteraksi dengan anak, misalnya dengan wudhu, mandi, sholat, membaca Al Qur’an, dan lainnya.


2. Memahami pola tingkah anak di setiap tumbuh kembangnya

Seorang ibu harus paham pola tingkah laku anak di setiap jenjang  usianya agar tidak mudah emosi dalam menghadapi anak. Misalnya, anak suka lari-larian, anak  yang belum mau berbagi, anak suka ribut dengan saudara kandungnya, dan lain sebagainya. Jika kita memahami itu, maka ibu akan bisa memaklumi dan tidak mudah marah atau stres menghadapi setiap tingkah anak.


3. Memprioritaskan anak

Sering kali ibu bersikap curang kepada anak. Ketika di hadapan orang lain, ibu bisa bersikap ramah, senyum, dan sabar. Tapi begitu berhadapan dengan anak, hanya emosi yang keluar. Padahal anak-anak lah yang harus menjadi orang pertama yang mendapat sikap terbaik ibu. Sikap ibu terhadap anaklah yang lebih dulu dihisap di hadapan Allah Ta'ala kelak. Jadi, apapun kesibukan ibu, tetaplah anak-anak yang menjadi prioritas utamanya.


4. Manajemen waktu

Seorang ibu harus mempunyai manajemen waktu yang baik agar hidupnya seimbang dan tidak mudah emosi, bahkan stres. Secara garis besar, ibu harus membagi waktunya menjadi empat kategori:


a. Me time
Waktu ini merupakan waktu ibu untuk internalisasi diri, tafakur, rehat, khusyuk mentadaburi A Qur’an dengan tidak terburu-buru, dan tidak terganggu oleh anak.

b. Couple time
Banyak ibu yang punya suami tapi terasa janda. Ada suami tapi cuek. Punya pasangan tapi tidak ada teman ngobrol. Sehingga seringkali para ibu merasa seperti tulang yang berjalan sendirian. Maka couple time bersama suami ini sangat penting.


c. Family time
Keluarga perlu sekali meluangkan waktu untuk beraktivitas bersama tanpa gangguan pihak lain. Hal ini kembali mengokohkan tali-tali hubungan yang rusak dalam keluarga, mengakrabkan antar anggota keluarga, dan menjalin interaksi secara mendalam.


d. Social time
Waktu bersosialisasi ini sangat dibutuhkan oleh semua ibu, terutama para ibu rumah tangga. Ini penting sekali agar ibu sesekali keluar dari tempurungnya dan berinteraksi dengan orang lain agar ibu tidak merasa seolah-olah dialah yang paling sengsara di dunia ini.


Hal-hal ini di atas adalah yang harus dilakukan ibu untuk membereskan emosi-emosi negatif dalam dirinya sehingga ketika kembali bersama anak, ia akan menjadi pribadi yang nyaman bagi anak-anaknya. Wallahu’alam bi shawab. [Bendri Jaisyurrahman]

 


Sumber: Kanal Youtube ‘SalingSapa TV’

Foto dari Freepik.

 

Tags: #parenting
POSTINGAN TERBARU
Pentingnya Ibu Hamil untuk Bahagia

26-06-2025

Ibu yang bahagia akan melahirkan anak yang bahagia pula. Ibu yang bahagia akan melahirkan anak yang bahagia pula. Jika sang ibu selama kehamilan ibu terlalu stres, kecapekan, dan banyak beban fikiran, maka hal tersebut akan berpengaruh ke janin.

Tips Menjadi Ayah Hebat saat LDR

25-06-2025

Seorang ayah yang LDR harus memenuhi dua hal yang menjadi kebutuhan anak. Khusus untuk ayah yang LDR, dua hal itu bisa diberikan melalui bantuan teknologi seperti teks WhatsApp, voice note, telepon, atau video call.

Mendidik Adalah Tugas Orang Tua

27-05-2025

Di Indonesia, masih banyak orang tua yang menyerahkan pendidikan sepenuhnya pada sekolah.

Malu, Pondasi Dasar Pendidikan Seksualitas

20-05-2025

Rasa malu ini merupakan pondasi dasar dalam pendidikan seksualitas

Adab Pertama yang Diajarkan ke Anak

21-04-2025

Mengenai persoalan adab ini, konselor parenting dan keluarga, Ustad Bendri Jaisyurrahman menjelaskan bahwa orang tua bisa mengawali pengajaran mulai dari adab terhadap Sang Pencipta, Allah Ta’ala.

NurHidayah.ID