Selamat Datang di Laman Resmi Yayasan Nur Hidayah Surakarta

Mengapa Orang Menjadi Jahat?

Gambar Kosong

Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh, Ustadz.

Terus terang ustadz, saya merasa heran dengan orang-orang yang berbuat jahat dan kriminal. Apakah mereka berbuat seperti itu karena ada yang salah dengan pendidikan dan pengasuhan orang tuanya? Ataukah ada faktor lingkungan yang juga ikut berpengaruh. Mungkinkah karena faktor keturunan dari nenek moyangnya dulu? Saya juga kadang heran, ada orang tua yang berakhlak baik tetapi anaknya tidak bisa meniru ayah dan ibunya. Akhlak anaknya tidak baik seperti ayah dan ibunya. Mohon penjelasan dari Ustadz.

 

Terima kasih, jazakallah khairan katsiran.

Noni, Boyolali

 

Wa’alaikumussalam wa rahmatullahi wa barakatuh.

Manusia diciptakan Tuhan dalam keadaan fitrah (baik) dan lingkungan yang kemudian membentuk bagaimana seseorang akan berperilaku di setiap harinya.

Lingkungan dalam hal ini bukan hanya berarti masyarakat secara umum. Tapi, lingkungan yang dimaksud adalah pola asuh orang tua, keluarga, pendidikan, pertemanan, tempat kerja, bahkan sistem budaya dan agama yang mengelilingi kehidupan seseorang. Dalam psikologi, hal ini dapat dijelaskan lewat interaksi dan hubungan antara seorang individu dan beberapa lingkungan sosial maupun lingkungan fisiknya selama masa perkembangan (Bronfenbrenner, 1979).

Interaksi yang dimiliki individu dengan orang lain sekaligus dengan berbagai lingkungan ini kemudian dipandang sebagai kunci perkembangan manusia.

Seseorang biasanya akan berada dalam ekosistem yang berbeda secara terus menerus sepanjang kehidupannya, sejak ia lahir hingga menua. Mulai dari lingkungan yang paling akrab yaitu rumah menuju lingkungan luar yaitu ke sekolah dan sampai ke lingkungan yang paling luas yaitu budaya dan masyarakat. Semua sistem ini tidak dapat dihindari individu untuk berinteraksi dan saling mempengaruhi dalam tiap aspek kehidupannya. Setiap individu akan menghadapi berbagai lingkungan yang berbeda di sepanjang rentang usia, yang mana semua itu dapat mempengaruhi perilaku dalam berbagai segi kehidupan.

Itulah mengapa seorang individu dapat menunjukkan perilaku berbeda di lingkungan yang berbeda. Misalnya perilaku di rumah mungkin akan berbeda dengan perilaku yang ditunjukkan ketika berada di lingkungan luar.

Seorang individu yang dibesarkan dan tumbuh dengan kepribadian yang baik tetap memiliki kemungkinan berbuat buruk, jika ia terus menerus terpapar oleh lingkungan yang buruk. Makin sering seseorang terpapar dengan nilai-nilai di lingkungan yang buruk, makin membuat orang itu akhirnya menerima dan menginternalisasi nilai-nilai tersebut di alam bawah sadarnya.

Di era digital, perilalu kriminal atau akhlak yang buruk juga terjadi akibat adiksi/kecanduan gadget/internet. Contohnya seperti kejahatan seksual yang terjadi karena adiksi pornografi. Orang yang mengalami adiksi pornografi ada kerusakan dalam otaknya sehingga tidak punya rasa malu. Demikian juga dengan perilaku begal dan kekerasan, pada beberapa kasus didapati adanya pengaruh alkohol, narkoba dan juga terinspirasi game online.

Banyak orang tua mendidik anaknya menjadi steril, namun akhirnya anak tidak punya imunitas ketika menghadapi masalah dan ujian kehidupan. Memilihkan lingkungan yang baik bagi anak itu memang penting, tetapi jangan abai juga untuk menanamkan imunitas dalam diri anak. keterampilan menghadapi masalah, stres, atau konflik dengan lingkungan dalam porsi yang tidak berlebihan akan membentuk imunitas anak.

Akhlak dan daya juang anak perlu dilatih agar mereka senantiasa kuat dan tangguh dalam menghadapi situasi sulit, baik dalam hal konflik maupun masalah hubungan sosial. Anak yang memiliki akhlak dan daya juang akan senantiasa menjaga etika, moral, dan menghindari diri dari perbuatan kriminal.

Oleh karena itu penting bagi orang tua dan institusi pendidikan untuk terus melakukan internalisasi nilai-nilai akhlak, moralitas, dan etika dalam diri anak. Dimulai dari pembiasaan di waktu kecil dan terus bertahap sesuai rentang usia anak hingga dewasa dan siap terjun ke masyarakat. Semoga nilai-nilai itu selalu terjaga sehingga mereka terhindarkan dari perbuatan yang tidak baik.

Wallahu a’lam bish-shawab.

 

Muhammad Iqbal

Dekan Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana, Owner Rumah Konseling

IG: @muhammadiqbalphd, youtube channel: rumah konseling official


Foto oleh Muhammad Rifki Adiyanto dari Pexels.

POSTINGAN TERBARU
Self Care Itu Penting!

23-04-2025

Self care adalah istilah yang digunakan dalam kesehatan mental mengenai praktik yang dilakukan oleh seseorang untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan fisik, mental, dan emosional.

Tips Bersikap pada Anak Selective Mutism

10-03-2025

Dalam ilmu psikologi, ini dinamakan Selective Mutism (SM). Ini merupakan kondisi dimana seseorang tiba-tiba tidak mampu berbicara saat berada di lingkungan sosial yang belum familiar dengan dirinya.

Tips Menjadi Siswa Proaktif

18-02-2025

Siswa yang proaktif bukan hanya menunggu, tetapi mereka juga akan berusaha untuk mencari solusi, mengatur waktu, dan bertanggung jawab atas tugas dan tanggung jawab mereka ya, Sobat.

Mendidik Anak Laki-Laki agar Tangguh

30-01-2025

Mendidik anak laki-laki tentu berbeda dengan mendidik anak perempuan. Anak laki-laki butuh dididik untuk menjadi orang yang tegas, meskipun ada sisi kelembutan yang tetap harus dimiliki anak laki-laki, tanggung jawab, struggle mencari nafkah, dan hal-hal yang berkaitan dengan qowwam laki-laki.

Second Account: Berbahayakah?

16-12-2024

Fenomena second account belakangan ini memang cukup menarik perhatian, terutama Generasi Z seperti kalian. Mengapa fenomena ini terjadi? Ternyata tekanan untuk menampilkan citra diri yang sempurna di media sosial kerap menjadi salah satu alasan.

NurHidayah.ID