Dampak Anak Dimanja

Seorang ibu menangis mengeluhkan anaknya yang tidak mau bekerja, padahal ayahnya baru saja meninggal. Ia dulu melarang anaknya bekerja karena mereka kaya. Ketika ayahnya tiba-tiba sakit, semua harta habis terjual. Sementara itu, anaknya tidak mampu mencari nafkah karena sejak kecil dimanja dan semua kebutuhan tersedia dengan mudah.   

Setelah saya dalami dari kehidupan keluarga tersebut, saya temukan bahwa semua berawal dari masa kecil anak yang dimanja. Adanya pola asuh yang "over protective" dari orang tua mereka. Anak yang dimanja biasanya ditemukan pada anak tunggal atau anak bungsu. Hal tersebut bisa ditemukan juga pada anak yang diasuh oleh neneknya karena kesibukan orang tuanya. Mereka rentan dimanja karena rasa sayang orang tua yang berlebihan. 

Anak selalu dibela dan tidak mau disalahkan hingga akhirnya memiliki egoisme yang tinggi. Pola asuh yang dimanja justru membuat mereka tidak mandiri, tidak tangguh, tidak rajin, tidak berani mengambil keputusan, tidak tegas, dan tidak matang secara emosi.

Orang tua terkadang tidak menyadari tentang pola asuh yang mereka terapkan. Ketika anak dewasa, mereka baru merasakan bahwa pola asuh yang mereka terapkan salah. Maka dari itu, kita harus menanamkan kemandirian, melatih mental dan fisik mereka, mengikutkan mereka latihan bela diri dan club olah raga, mengajak mereka tadabur alam, melatih mereka berwirausaha, dan memberi mereka kebebasan berinteraksi dengan "anak kampung" dan masyarakat. Semoga bermanfaat. 

Oleh: Ustadz Dr. Muhammad Iqbal, Ph.D.

Dekan Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana, Owner Rumah Konseling.

IG: @muhammadiqbalpsy, youtube channel: Rumah Konseling Official.

Apakah anda tertarik mendaftarkan anak anda di Sekolah Islam Terpadu (SIT) Nur Hidayah? Kunjungi saja laman informasi Penerimaan Murid Baru (PMB) kami di tautan berikut ini: PMB SIT Nur Hidayah.

Foto oleh mdjaff dari Freepik.