Bonding Perlu Dirawat Sepanjang Hayat
Sudah berapa lama Anda menjalani pernikahan dengan pasangan? Enam bulan? Satu tahun? Atau bahkan puluhan tahun? Semakin lama Anda mencicipi asam manis rumah tangga, semakin ada banyak cara dan peluang untuk semakin tumbuh lebih dekat dengan pasangan. Kedekatan dengan pasangan ini diyakini bisa semakin memperkuat bonding (ikatan) diantara keduanya.
Seperti Asma Nadia (Asmarani Rosalba), seorang penulis yang namanya tidak asing lagi di telinga kita. Beberapa waktu lalu, wanita berusia 48 tahun ini membagikan pengalamannya merawat bonding di usia pernikahannya yang memasuki tahun ke-25 pada tim MNH. “Tentunya, usia pernikahan kami ini bukanlah 25 tahun yang sempurna. Saya fikir, tidak ada pernikahan yang sempurna atau pun nyaris sempurna,” katanya mengawali pembicaraan.
“Tapi, apa yang dikatakan orang-orang bahwa komunikasi itu penting adalah benar adanya,” lanjut wanita yang sering disapa Asma ini. “Saya pribadi merasakan betapa pentingnya menjaga komunikasi dengan pasangan. Apalagi di usia pernikahan tertentu, kita akan sulit berharap pasangan akan berubah. Jadi yang diperlukan adalah kemampuan menerima dia sebagai pribadi yang punya kekurangan, tapi juga punya banyak kelebihan.”
Dengan begitu, setiap kali Asma kesal dengan pasangan, yang diingat bukanlah kekurangan pasangan, tapi justru ia akan berusaha mengingat kelebihan-kelebihannya. “Toh, kita pribadi juga punya kekurangan, kan?” Begitu tips dari ibu beranak dua ini. Memang hal itu tidaklah mudah dilakukan, terlebih jika kita dalam kondisi marah dengan pasangan. Tapi jika ada kemauan mencoba, bukan mustahil untuk bisa diterapkan.
“Semakin usia pernikahan bertambah, kini ada satu kebiasaan baru kami. Jadi, ketika sedang berselisih tentang suatu masalah, salah satu dari kami, entah saya maupun suami akan memeluk lebih dulu, terlepas siapa itu yang salah dan benar. Pokoknya, ketika ada masalah, kami tidak akan melewatkan kemarahan lebih dari satu hari. Harus diselesaikan di hari itu juga,” kata wanita yang merupakan founder Forum Lingkar Pena (FLP) ini.
Selalu memperbaharui cinta akan semakin menguatkan bonding dengan pasangan. Walaupun menurut Asma, bonding ini sifatnya fluktuatif, kadang naik dan turun, sesuai kadar keimanan manusia yang juga naik-turun. Dan yang paling utama, visi-misi pasangan harus disamakan agar segala kekurangan bisa saling dimaklumi. Jika sama-sama tujuannya ke Surga, setiap ada masalah, baliknya akan sama-sama ke Al Qur’an.
Misalnya, istri tidak suka jika suaminya terlalu dekat dengan sekretaris atau seorang tetangga. Suami yang memiliki tujuan lillah, pasti tidak akan bilang, “kok, kamu tidak percaya sama aku?” Sebliknya, justru ia akan mengerti perasaan istrinya dan segera menjauhi wanita itu. Toh, wanita utama dalam hidupnya adalah istri. Jadi sedikit menjauh dari tetangga, tak jadi soal. Jadi, fokusnya bukan lagi isu kepercayaan, tapi membahagiakan pasangan. [Noviana Sari]
Foto oleh Monstera dari Pexels.
Ciri-Ciri Generasi Lemah
#parenting28-10-2024
Surat An-Nisa ayat 9 merupakan peringatan bagi para orang tua yang seharusnya takut jika meninggalkan generasi yang lemah (Dzurriyyatan dhi'aafan). Kata "Dhi'aafan" berasal dari kata dasar "Dho'ifan" yang artinya lemah secara psikis.
Cara Berkomunikasi dengan Anak
#parenting17-10-2024
Akar permasalahan anak yang susah dinasehati adalah pola komunikasi yang kurang tepat dari orang tua ke anak. Lalu, bagaimana sebenarnya pola komunikasi orang tua ke anak yang tepat menurut Islam?
Long Distance Marriage dalam Islam
#parenting28-09-2024
Dalam pernikahan, sering kali ada pasangan yang dihadapkan dengan kondisi harus tinggal berjauhan atau dalam istilah kekinian disebut LDM (Long Distance Marriage). Lalu, bagaimana Islam memandang LDM?
Penyebab Perselingkuhan
#parenting25-09-2024
Di zaman modern ini, kasus perselingkuhan semakin meningkat. Pelakunya pun sudah tidak hanya dari pihak laki-laki saja, tapi juga dari pihak wanita. Apa yang salah Sebenarnya pada keluarga-keluarga modern saat ini hingga mudah berpaling dari pasangan?
Tips Agar Anak Tidak Terdampak Pasca Perceraian
#parenting29-08-2024
Paska orang tua bercerai, kondisi rumah akan berubah. Perubahan yang tidak lagi dilandasi adab-adab akan berdampak pada anak-anak. Mereka menjadi lebih sensitif, baper, mudah tersinggung, dan mudah marah. Lalu, bagaimana cara mencegahnya?